First Kiss

407 37 17
                                    

Masih segar dalam ingatan Jiyong dan Seungri yang baru melangsungkan pernikahan dua bulan yang lalu. Di mana mereka nyaris tidak mengenakan cincin pernikahan karena Ella si pembawa cincin tertidur di bangku gereja.

Tapi hari ini ada yang berbeda dari pasangan yang memutuskan untuk tinggal di sebuah unit apartemen yang baru Jiyong beli. Apartemen mewah di kawasan Hannam dengan lift pribadi.

"Tolong taruh di sana saja," perintah Seungri pada petugas pengangkut barang. Itu kotak terakhir yang dibawa oleh si petugas.

Setelah semuanya telah selesai ditaruh, sisanya tinggal merapikan barang-barang tersebut. Tapi untuk kali ini biarkan Seungri menikmati pemandangan indah dulu dari tempatnya berdiri sekarang. Tepat di depan jendela besar terpampang hamparan taman yang indah dan biarkan Jiyong yang menutup pintunya.

"Kau suka baby?" Kedua lengan yang tidak gemuk namun berhiaskan beberapa tato sedang melingkar di pinggang Seungri.

"Sepertinya hanya orang bodoh yang tidak menyukai ini." Tanpa memutus pandangannya, Seungri menjawab dengan santai.

"Syukurlah kalau kau suka." Dan Jiyong kembali mengendus sekitaran leher hingga pundak Seungri.

"Bereskan dulu barang-barangnya, hyung." Seungri tahu apa yang akan terjadi setelahnya jika Jiyong sudah berlaku seperti itu.

"Itu bisa kita lakukan nanti, baby. Bagaimana kalau kita ..." Jiyong terhenti sejenak dan mengecup pipi Seungri dari samping.

"Tidak, bereskan dulu. Setelah itu kau bebas mau apakan aku." Kini Seungri berbalik dan dia memeluk pinggang ramping Jiyong serta tak lupa mendaratkan sedikit kecupan ringan.

"Aku pegang janjimu, beb. Dan ku pastikan, kau tidak akan berdaya setelahnya," bisiknya seduktif.

"Ne, suamiku sayang."

Mari biarkan mereka membereskan kotak-kotak berisi barang pindahan. Mereka susun dan tata dengan rapih semuanya. Dari foto prewed mereka hingga foto saat mereka pacaran. Oh, jangan lupa ... mereka berpacaran sejak masih sekolah di bangku SMA.

Saat membongkar satu kotak terakhir yang berisi buku-buku bacaan, Seungri melihat satu buku seperti album. Ah, Seungri ingat ini adalah album kenangan saat sekolah dulu dari Jiyong yang diam-diam memperhatikan dirinya, menyatakan perasaan padanya, saat mereka mulai berpacaran sampai malam prom night. Mereka memang sengaja menaruhnya di album agar bisa kembali dibuka seperti saat ini.

Seungri ingat betul bagaimana Jiyong yang notabene sekarang adalah suaminya, dulu dia mati-matian menolaknya. Dengan segala upaya dan perjuangan yang dilakukan Jiyong untuk mendapatkan pujaan hatinya.

Jangan tanya bagaimana Jiyong meluluhkan hati Seungri, cukup mereka saja yang tahu. Jadi Seungri kembali membuka lembar berikutnya di mana itu adalah prom night.

"Lagi lihat apa beb?" Fokus Jiyong teralihkan karena melihat pandanya diam tersenyum sendiri.

"Ini ... waktu kamu cium aku di malam prom night." dia menunjukkan album itu.

Jiyong mendekat, duduk disebelah Seungri sambil memeluk pinggangnya sayang lalu ikut tersenyum.

"Hyung masih ingat gak, waktu hyung mau ngajak aku prom night? Waktu itu kita baru aja pacaran kan hyung?"

"Tentu aku ingat beb."

"Hyung datang ke rumahku malam-malam cuma buat ngajak aku ke prom night. Aku seneng banget sampai aku gak bisa tidur." Seungri terkekeh ingat kejadian waktu dulu.

"Dan aku berdebar-debar sampai berkeringat dingin karena takut kamu gak mau aku ajak pergi."

Kalau begitu mari kembali pada masa-masa mereka baru saja pacaran. Di mana Seungri termenung menatap jendela luar ketika teman-teman lainnya sedang bermain. Dia tidak bisa bermain karena baru saja sembuh sakit dan Jiyong yang baru resmi memacarinya dua bulan lalu melarang Seungri bermain.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang