One Night Stand 2

491 42 76
                                    

Dengan gencar, laki-laki pemilik tato di lehernya ini terus membuat tanda di sekitar leher Seungri. Yang dicumbui ingin menolak, namun tubuhnya bertolak belakang dengan pikirannya.

"Hyung, jang ahhh an..." ucapanya tanpa sadar dia kembali mendesah saat Jiyong meraba dadanya.

Seolah menuli, Jiyong tak peduli dengan lawannya yang menolak tapi mau. Dengan masih di bawah pengaruh alkohol, Jiyong terus melancarkan aksinya dengan membuka dua kancing kemaja Seungri dan sedikit melebarkannya hingga pundak putih nan halus terpampang menggoda Jiyong untuk segera menyicipinya.

"Ahhh hyunghh ahhh lep-phas ahh..."

"Aku suka aroma tubuhmu, baby." meski setengah mabuk, Jiyong masih bisa mengatur kesadarannya.

"Hyung, jangan gila ahh... nanti dilihat orang. Jangan di sini." entah sadar atau tidak Seungri seakan memasukkan dirinya ke dalam perangkap.

Mendengar kata-kata Seungri, tanpa pikir panjang Jiyong segera membawa Seungri menuju private room di lantai 2 melalui lorong khusus untuk pengunjung VIP. Ketiga pasang mata lainnya memperhatikan keduanya yang pergi menuju private room yang di sediakan oleh A club bagi mereka yang ingin menghabiskan one night stand.

"Omoo, liat itu. Apa gue bilang." ujar Top kegirangan.

"Wah gila si Jiyong, bakalan habis itu anak."

"Gak apa-apa, Bae. Gue liat juga tuh anak merhatiin Jiyong aja."

........

Braaakkk...

Menutup pintu dengan dibanting.

Kembali Jiyong memojokkan Seungri pada dinding private room. Mereka kembali berciuman lama penuh napsu. Lidah Jiyong bahkan gencar mengabsen seluruh rongga mulut Seungri. Tangan saling berlomba membuka kancing baju kemeja, melepas bibir hanya untuk mengambil oksigen, ciuman Jiyong turun pada rahang laki-laki bermata panda ini, hingga dia sendiri sedikit mengangkat kepalanya. Membiarkan Jiyong menjamah dirinya.

"Eungh mmhh ahhh" lagi desahan merdu lolos.

Masih berciuman, Jiyong membawa Seungri ke atas ranjang. Lalu merebahkan Seungri, saling membelai penuh damba, wajah Seungri merona merah, bibirnya bengkak. Satu tangan Jiyong meraba perut si pria manis. Sampai akhirnya Jiyong beranikan diri membuka celana Seungri dan dirinya lalu melempar kesembarang arah, hingga akhirnya tak ada lagi 1 benangpun menutupi tubuh mereka. Jiyong menindih tubuh Seungri, dan kembali melumat bibirnya. Satu tangan Jiyong mengunci tangan kiri Seungri. Seungri terhentak kaget ketika tangan Jiyong menyentuh miliknya dengan tangannya yang masih bebas.

"Uughh aaah..." Seungri mendesah lagi dalam ciuman mereka, rasa nikmat menerpanya ketika tangan Jiyong mulai memompa kejantanannya.

Ooh shit, salahkan saja alkohol yang sudah membuat mereka seperti ini...

"Ooh hyung, please..." Seungri mendesah semakin keras.

"Keluarkan, baby."

Tubuh Seungri menegang sebelum akhirnya menyerah mengeluarkan pelepasannya yang pertama. Tubuhnya terasa lemas, napasnya masih terengah ketika mendengar suara Jiyong.

"Arhh... hyung apa yang kau lakukan?"

"Rileks baby... nikmati saja." kedua jari Jiyong menerobos masuk lubang anal Seungri untuk memberinya penetrasi sebelum Jiyong masuk ke permainan inti.

"Ughh ahh ahhh... hyunghh akuhh..." tubuh Seungri mulai menggelinjang kembali saat Jiyong mengenai prostatnya.

"Ahhh hyung..." protesnya karena Jiyong menarik kembali jarinya saat Seungri akan mencapai puncak. Kesal tentu saja, karena keinginannya tertunda.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang