Scent of His Body 2

386 30 69
                                    

"Oppa ... oppa bangun!"

Seungri menggoyangkan tubuh suaminya yang terlelap di dunia mimpi, Jiyong tak terusik.

"Oppaaa~"

Kesal karena Jiyong tak kunjung bangun, Seungri memukul-mukul lengannya dengan sedikit berteriak.

"Unghh ... baby, waeyo?" Jiyong menoleh ke belakang, mengerjapkan matanya melihat Seungri yang terduduk di kasur.

"Oppa ..."

"Wae? Kenapa belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur. Anakmu tidak mau tidur." Seungri mengelus perut buncitnya.

Jiyong bangun dan duduk di kasurnya, mulai meraba perut istrinya. Dia bisa rasakan adanya pergerakan di dalam sana.

"Jagoan dan putri appa, kenapa belum tidur? Tidur ya sayang," Jiyong berkomunikasi, "ayo baby, sekarang kau juga harus tidur."

"Ani, oppa~"

"Wae? Masih sakit?"

"Aku mau perutku dipegang Hyorin eonni."

"Ye?" Jiyong syok, "tapi baby, ini sudah malam. Mungkin mereka sudah tidur."

"Ayolah, oppa!" rengek Seungri.

Jiyong bingung. Ini sudah jam 11 malam dan dia baru saja tidur satu jam yang lalu. Rasa kantuknya luar biasa, tapi rasa bingungnya lebih luar biasa. Sedikit helaan napas, Jiyong mengambil ponselnya, mencari nama Youngbae dan menekan tombol hijau. Jauh di sana menjawab panggilan Jiyong dengan setengah mengantuk. Dengan sungkan Jiyong menjelaskan keinginan Seungri. Bersyukurlah Hyorin menerimanya.

Jam 11.45 mereka tiba di rumah keluarga Dong. Jiyong menuntun istrinya masuk ke rumah Youngbae dengan jalannya yang sedikit kesusahan karena perutnya yang cukup besar di usia kandung empat bulannya, membantunya duduk.

"Bae-ah, Hyorin-ah mianhae sudah mengganggu kalian malam-malam begini," Jiyong sungkan sebenarnya.

"Aigoo, Jiyongie-ah ... tidak perlu begitu. Itu hal biasa saat istrimu hamil. Aku juga pernah mengalaminya," ujar Youngbae.

"Ada apa Seungri-ah?" tanya Hyorin yang baru saja keluar dari kamar tamu.

"Eonni, anakku tidak mau diam. Dia terus saja menendang perutku."

Memang benar, sejak dua jam yang lalu Seungri tidak bisa memejamkan matanya karena ngilu di perutnya. Bayi kembarnya tidak mau diam. Mungkin mereka sedang bertengkar.

"Kau sudah meminta Jiyong oppa untuk mengelus perutmu?"

Jiyong menyela, "Sudah, tapi dia tetap tidak mau tidur."

"Aku ingin kau yang mengelusnya, eonni," tatap Seungri iba.

"Aigoo, keponakan immo manja sekali."

Hyorin mulai mengelus perut Seungri, sesekali dia mengajaknya bicara. Herannya Seungri merasa nyaman sekarang, si kembar mulai tenang. Jiyong hanya geleng kepala. Para pria berbincang di beranda rumah Youngbae, sementara Seungri mulai terlelap di sofa.

"Jiyong oppa, sepertinya Seungri sudah tidur. Sebaiknya kau pindahkan dia di kamar tamu," panggil Hyorin.

"Tidak perlu, Hyorin-ah. Aku akan bawa pulang saja."

"Sebaiknya kau menginap di sini, Jiyongie. Kasihan istrimu, ini juga sudah tengah malam."

Jiyong berpikir sejenak, hingga akhirnya dia mengiyakan. Dengan hati-hati, Jiyong menggendong Seungri. Jangan tanyakan berapa berat badan Seungri saat ini. Yang jelas membuat Jiyong ekstra tenaga untuk mengangkatnya dengan dua buah hati di dalam perut Seungri.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang