Date

300 28 32
                                    

Xiamen, China, 08.00 CST_

Sinar matahari sedikitnya menghangati bumi di negeri bambu ini. Cina, lebih tepatnya Xiamen sedang memasukki musim dingin. Pria ini setia sekali bergelung dalam hangatnya selimut. Sepertinya enggan meninggalkan kasur empuknya. Padahal semalam dia sudah menghangatkan diri dengan membakar semangat untuk berolah raga dengan pasangannya. Mungkin dia butuh kehangatan lebih.

"Hyung, ayo bangun!"

Nah, ini dia pasangannya yang semalam saling menghangatkan. Bisa dibilang sekitar empat ronde yang mereka habiskan dan mungkin saja orang yang dipanggil 'hyung' ini masih kelelahan. Ah, lupa ... jika olah raga malam ini merupakan bonus bagi Jiyong yang telah berhasil berkomunikasi dengan lawan bisnisnya di Xiamen tanpa bantuan Seungri.

Ingat, Seungri hanya ingin menjadi kekasihnya, bukan penerjemahnya.

"Sebentar lagi, sayang."

"Kapan kau mau bangun? Kau bilang mau mengajakku kencan setelah selesai urusan bisnismu."

"Iya sayang, aku tidak lupa. Kita akan kencan setelah kau berikan aku satu ronde lagi."

Dengan tidak sopannya Jiyong menarik pinggang Seungri yang duduk di pinggir kasur. Hingga dia berhasil memeluknya dari belakang.

"Hyung, nanti bajuku berantakan! Ayo, bangun."

Tanpa peduli rengekan kekasihnya itu, Jiyong menghirup dalam-dalam aroma tubuh Seungri.

"Wangi, sayang."

"Tentu saja aku wangi, aku sudah mandi. Hihihi ... geli hyung." Bahkan dengan liarnya benda lunak Jiyong menjilati daun telinga hingga tengkuk leher Seungri.

"Kenapa tidak mengajakku?"

"Akan panjang urusannya kalau hyung ikut. Cepat hyung, bangun!"

"Kau ini sungguh tidak sabar, sayang."

"Karena ini hari terakhir kita di Xiamen. Kalau tidak mau bangun, aku pergi sendiri."

Rupanya kekasih hati Kwon Jiyong ini sudah sangat tidak sabar untuk segera menghabiskan waktu berdua mereka di Xiamen.

"Jangan dong, nanti kalau kau hilang bagaimana?"

"Aku tinggal tanya polisi saja."

"Kalau tiba-tiba ada yang suka padamu?"

"Ya aku terima saja."

Ringan sekali ucapan Seungri ini. Sungguh tanpa beban. Jiyongnya lantas memasang muka masam dari balik punggungnya dan Seungri tahu itu.

"Jelek hyung, tidak usah seperti itu kalau tidak mau aku diambil orang. Makanya cepat bangun!"

"Oke, aku bangun. Mau kencan ke mana?"

"Ke mana saja, asal ada hyung."

Jiyong melepaskan pelukannya, menyibakan selimut dan masih terlihat jelas tubuh polosnya. Lantas memakai boxer dan meluncur ke kamar mandi. Takut jika Seungri pergi sendiri dan orang-orang di luar sana menggodanya. Seungri hanya terkekeh saja di atas kasur melihat tingkah konyol kekasihnya itu.

































Fin

Written by Sunteashi 🌻

Satu cerita absurd dariku yang menemani sore indah kalian.

Adios 🙋🏻‍♀️

2020 년 7 월 19 일

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang