Daddy 아버지 (sequel)

541 51 57
                                    

"Sayaaaang..." suara Jiyong yang berteriak panik.

"Yaaa..." Seungri menjawab setengah berteriak.

"Kemarilah. Cepat."

Pagi itu Seungri yang sedang menyiapkan sarapan di dapur berlari menuju kamar dari mana arah suara itu berasal.

"Ada apa hyung?"

"Popoknya penuh." Jiyong menunjuk pada putrinya yang kelihatannya akan menangis.

"Hyung bisa menggantinya kan?"

"Aku tidak bisa."

"Wae?"

"Aku takut. Bagaimanan kalau tulangnya patah, sayang?"

"Tidak hyung. Kau bisa hati-hati kan. Ayo gantilah kasian dia." lalu Seungri mendekat, mencium pipi sang bayi. Yang dicium hanya tertawa memperlihatkan gusi-gusinya yang memerah. Gemas sekali...

Yup kalian tidak salah. Bayi lucu itu adalah anak mereka. Anak Kwon Jiyong dan Lee Seungri. Seungri melahirkannya 5 bulan lalu setelah melewati kehamilan yang cukup berat. Bayi perempuan mereka hadir dalam pernikahan mereka yang ke 3 tahun, Kwon Hee Young, nama yang diberikan Jiyong untuk putrinya.

"Hai baby, sudah bangun rupanya. Bagaimana kalau hari ini daddy yang mengganti popokmu dan papa menyiapkan sarapan. Kau setuju?" Seungri menyapa si mungil Hee Young.

"Tidak... tidak... kau saja sayang." Jiyong beranjak dari kasur, memberikan tempat untuk Seungri agar segera mengurus bayi mereka.

"Ayolah daddy, aku sedang menyiapkan sarapan." tiba-tiba Seungri menepuk keningnya seakan mengingat sesuatu lalu berlari keluar. Dia lupa tadi sedang menggoreng telur. Oohh ghost bisa dipastikan telurnya sudah gosong.

Ya itulah hari-hari mereka sekarang. Seungri mengurus sendiri Hee Young, tak mau dibantu oleh babysitter, karena tak ingin melewatkan masa-masa pertumbuhan putri semata wayangnya. Pekerjaan rumah tangga dibantu seorang asisten rumah tangga, tapi bila menyangkut urusan makanan, seungri tetap akan turun tangan menyiapkannya sendiri sebagi bentuk perhatiannyanya untuk keluarga. Dan urusan menggendong serta mengganti popok Hee Young selalu menjadi kehebohan sendiri di antara Jiyong dan Seungri.

Tapi Jiyong ayah yang sangat baik. Dia akan sigap membantu Seungri membuatkan susu, bila putrinya terbangun ditengah malam. Karena dia tahu Seungri membutuhkan waktu untuk istirahat. Mendorong strollernya bila mereka bepergian, menyiapkan air hangat dan alat mandinya, mengajaknya bermain selelah apapun Jiyong, bahkan sewaktu Hee Young mendadak terserang demam Jiyonglah yang paling panik.

Ya sekali lagi hanya sedikit kekurangan Jiyong, sejak Hee Young lahir sampai berusia 5 bulan, Jiyong belum berani menggendong dan mengganti popoknya. Jiyong takut bila salah menggendong akan membuat tulang-tulang hee young patah, termasuk mengganti popoknya karena harus mengangkat kaki dan bokong Hee Young bukan. Alasan yang tidak masuk akal, pikir Seungri.

Siang itu Jiyong pulang lebih cepat, pekerjaannya bisa dialihkan pada bawahannya karena sore itu Top, Dae dan Bae akan berkunjung ke rumah mereka sekaligus untuk bertemu dengan Hee Young, si bayi imut dan lucu tentunya.

"Aku pulang."

"Aah hyung, kebetulan. Bisakah aku minta tolong?"

"Minta tolong apa, sayang?"

"Bisakah kau menggendong Hee Young sebentar? Tanganku kotor, baru saja aku menyiapkan kimci untuk nanti malam."

"Tapiii."

"Please hyung, apa kau tega anakmu terkena cabai? Hee Young mulai rewel sepertinya. Oh ya hyung, jangan lupa cuci tanganmu dulu."

Setelah Jiyong mencuci tangannya dia lalu mendekati box bayi yang berada di ruang tengah. Biasanya Seungri meletakkan Hee Young disini, jadi dia bisa tetap memperhatikan putrinya sambil beraktifitas didapur.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang