"Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Laailaaha ilallah huwallahu akbar! Allahu akbar walillah Ilham!" Bedug berkumandang memenuhi indera pendengaran, membuat seluruh umat berduka juga bersuka bersamaan ketika ingin ditinggal Ramadhan. Tua muda bergembira, tak urung pula menyembunyikan kesedihan.
Sudah banyak kue kering tertata di meja ruang tamu, aroma rendang sudah menusuk hidung meminta disantap habis. Opor ayam pun tak kalah menggoda, semua sudah matang dipersiapkan.
Besok sudah hari raya, banyak sekali anak-anak ramai pergi ke masjid untuk berebut menyuarakan takbir. Untuk takbiran di masjid biasanya diambil alih oleh bapak-bapak, sedangkan takbir keliling sedang sibuk dipersiapkan oleh anak-anak juga para remaja masjid. Mereka menghias kendaraan mereka yang akan dipakai, mulai dari meletakkan bedug, melilitkan lampu tumblr warna-warni, dan masih banyak lagi. Semuanya bekerja sama menuangkan ide kreatif mereka masing-masing. Menyenangkan!
Jalanan dipenuhi gema Ramadhan yang akan segera berakhir, permohonan maaf sudah memenuhi kolom status. Ramadhan sudah harus berakhir, dengan cerita yang sudah rapi terukir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan bersama Zainab
Teen FictionMenyukai seseorang itu fitrah, tidak ada yang bisa menebak kepada siapa kita akan jatuh. Tidak ada yang mampu menolak kapan datangnya rasa itu. Semua kehendak Allah, yang mau bagaimanapun rasanya. Kita harus tetap mensyukuri. Namun yang harus diing...