"lo resek banget si" ketus dira
"bodo"
"eh, beruang kutub bisa ga si ngomong gausah irit irit gitu"kesal dira
"ga"
"ga usah sok irit irit deh ka" ujar dira menekan kata ka
"berisik" ketusnya
Golok mana golok, mau bunuh ni tembok lama lama. Atau ceburin di got tetangga ae?
Rey berhenti di satu rumah yang besar, pagar rumahnya di buka oleh satpam. Rey turun dari motor di ikuti oleh dira yang bingung, kenapa ia di bawa ke sini?
Rey berjalan masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat dira geram sendiri dengan si tembok ini.
"woy!" panggil dira
Rey memutarkan badannya "apa?" tanya nya
"kenapa lo bawa gue kesini" tanya dira balik
"ngajarin gue" santai rey
"woy cicak terbang lo songong bener si, udah gue bilang gue harus belajar dulu." Protes dira
"katanya pinter" sindir rey
"gue bukan carl friedrich ataupun euclid" tegas dira
"emang gue peduli?" datarnya
"siala- akhh, Pokoknya gur gamau, jangan maksa. Jangan sampe gue malah ikhlasin nilai gue" ancam dira
Dira pergi meninggalkan rey yang diam menjadi patung, dira berjalan sambil menyumpah serapah kan rey, dia sangat batu dan pemaksa dira tak suka di paksa. Sebenarnya ia tadi sempat mempelajari pelajaran yang rey sedang pelajarankan, saat tau pelajaran itu adalah pelajaran kelas 10 dira bersyukur, ya setidaknya sedikit memudahkannya.
Dira hari ini kehilangan moodnya, yah dia tipe orang yang mudah berubah mood.
Dira membuka handphone dan menelfon seseorang
"halo?kenapa ra"
"jemput dira ya"
"gimana-"
"pokoknya jemput di jalan blablabla"
"ok"
Sebrang sana mematikan teleponnya, dirapun mencari tempat dekat situ.
Nasib dira sedang bagus, di dekat situ terdapat taman kecil. Dirapun duduk d kursi yang ada d situ, ia menunggu di jemput.
"arghh, shit. Bego bego" frustasi rey mengacak ngacak rambutnya, ia baru tersadar saat dira sudah tidak ada di pandanganya.
Bego? Mungkin.
Flashback on
Rey dkk sedang di kantin bersama, mereka saling bercerita dan bergurau ria. Kantin masih sepi, tentu orang belum bel istirahat. Yap mereka bolos, setelah di hukum keluar kelas mereka menjadi malas masuk kembali dan memilih di kantin. Rey sempat tidak bersama mereka tadi, tapi tu anak sekarang ada di kantin.
Kek doi yang tiba tiba datang dan hilang, eh?
"iyah ya, kasian bener lo yog yog" tawa raka
"disuruh lari sambil teriak teriak kek orgil tau ga" timpal levin
"anaknya mimi peri" timpal lagi rey, mereka tertawa kecuali yoga yang menatap kesal sahabat sahabatnya
"kampret kalian, sumpah ya kesal gue sama pak kumis tu. Malu maluin gue banget, klo di hukum lari aja ya. gue mah b aja ini sambil di lampirin sepatu dia di leher gue. Bau bener anjirr" cerocos yoga
KAMU SEDANG MEMBACA
REYDIRA || TERBIT
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika seorang gadis tomboy yang memiliki masa lalu kelam ini bertemu dengan seorang pria yang dingin seperti es batu? Semakin lama, rahasia serta kejadian masa lalu yang selama ini menyiksa gadis ini terbongkar. Satu satu pe...