Rey turun di depan rumahnya, diikuti Dira yang mengekornya masuk dalam rumah, Dira bingung tumben rumah sepi? Kemana orang orang.
"Kemana bi Sum ka?"tanya Dira.
"Pulang kampong," jawab Rey.
"Gue keatas," lanjutnya, lalu berjalan naik ke atas.
Dira duduk di salah satu sofa di ruang tamunya, Dira melihat sekeliling rumah yang besar. Tapi sangat sepi, bisa Rey tinggal dirumahnya sendiri di rumah sebesar ini? Betah dia?
Saat Dira bermain hp tiba tiba pintu terbuka, menampilkan pria paruh bayah dengan jas. penampilan nya terlihat seperti orang pulang kerja.
"Assalamualaikum," salamnya.
"Walaikumsalam," Dira langsung berdiri menghampiri pria itu, Dira kaget saat sadar siapa pria itu dan sama dengan pria itu.
"Loh kamu?" Kaget pria itu.
"Kok disini Dira?" Lanjutnya.
"Saya kawan kak Rey, om ayah kak Rey ya?" Ujar Dira hati hati.
"Iya saya Azka papanya Rey,"
"Ga nyangka saya kita ketemu lagi," lanjut Azka.
"Iya om,"
"Mana Rey nya?" Tanya Azka sambil mengedarkan pandangannya mencari sang anak.
"Oh itu om ke atas gatau ngapain," jawab Dira.
"Masih dingin ya dia," tebak Azka dengan kekehan.
"Iya om kek kutub utara," canda Dira.
"Papa udah pulang?" Tanya Rey tiba tiba datang entah dari mana.
"Iya, gimana kabar kamu?"tanya Azka lembut.
"Baik, Rey pergi pa," ujar Rey datar lalu berjalan duluan.
"Kenapa si tu anak," kesal Dira melihat kelakuan Rey.
"Om saya pergi dulu ya, assalamualaikum," pamit Dira dianguki Azka.
Dira pun menyusul Rey yang sudah di atas motor, Dira menatap Rey tajam."Kok lo bisa gitu sama bokap lo sendiri, lo boleh datar ke semua orang tapi ga sama bonyok lo sendiri kak," cerocos Dira.
"Bacot, naik," jawabnya dengan dingin.
"Lo selalu gitu ga peduli in perasaan orang lain," sinis Dira.
"Lo gatau apa apa, jadi diem,"
Dira naik dengan kasar, Dira diam tak bersuara selama perjalananan dia masih kesal dengan Rey.
"Lo kenal bokap gue?" Tanya Rey membuka suara.
"Iya." jawab Dira ketus.
"Kok bisa?"
"Gue nolongin bokap lo pas dia mau di rampok," jawabnya masih dengan nada ketus.
"Lo marah?"
"Ga!"
"Beneran?"
"Memang gue gatau apa apa, gue gatau masalah lo. tapi seenggaknya lo ga boleh gitu durhaka lo nanti kak," Tutur Dira dengan kesal.
Rey terdiam ia melajukan motor hingga ia berhenti di depan kedai es cream, yang membuat Dira kebingungan.
Rey turun terlebih dahulu diikuti Dira yang menurut saja ia Rey kemana-mana, Rey berhenti di salah satu kursi disana.
"duduk dulu, tunggu," setelah mengucapkan itu seperti biasa Rey meninggalnya.
Dira duduk memandangi pepohonan yang lumayan rindang disana, sangat sejuk disitu membuat Dira sangat tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYDIRA || TERBIT
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika seorang gadis tomboy yang memiliki masa lalu kelam ini bertemu dengan seorang pria yang dingin seperti es batu? Semakin lama, rahasia serta kejadian masa lalu yang selama ini menyiksa gadis ini terbongkar. Satu satu pe...