11.

1K 105 1
                                    

"Berbagi doi? Menarik. Itu maksudnya gimana?" Tanya Jimin bersemangat. Mungkin Jimin sebaiknya menjadi pembawa acara gosip dibanding talkshow. Lisa mengerjap, paham sudah kelepasan.  Ia bergelayut pada lengan Jennie, berseru. "Tanyakan pada Jennie! Aku tak sanggup menjawabnya!"

Jennie jadi gelagapan, berusaha menemukan jawaban yang tepat. "Ah, itu. Maksud kami seperti yang tadi disebutkan. Ketika kami menyukai orang yang sama kami sama-sama berjuang. Bisa dibilang itu berbagi doi, kan?"

"Oh, seperti itu ternyata." Rose mengangguk paham. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Jennie meminta maaf atas perkataan Lisa yang membuat mereka jadi salah paham.

Jimin kembali mengajukan pertanyaan. "Kalau boleh tahu, pekerjaan Jennie apa, ya?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Lisa segera duduk tegak. Dengan semangat, ia mulai bicara dengan nada cepat. "Dia adalah seorang trainee namun keluar karena perintah orangtua! Ia bercita-cita menjadi aktris atau model tetapi hasil casting untuk pemeran film maupun model tidak memuaskan! Terhitung sejak lulus SMA dia sudah lebih dari dua puluh enam kali ditolak agensi!"

Rose dan Jimin mengerjap, sedikit takjub dengan perubahan Lisa yang drastis. Sedangkan Jennie sendiri kini hanya mampu tersenyum manis walau dalam hati meringis.

Lisa adalah sahabat baikku. Ya. Dia hanya anak babi lucu yang polos. Batin Jennie menguatkan diri sendiri agar tidak mencubit pipi Lisa. Tetapi, rasa malunya itu membuatnya jadi kaku dan tidak serileks tadi. Rasa gugup ketika masih berada di tirai hitam kembali ia dapatkan. Sudah Jennie duga, dirinya masih belum kuat menjadi pusat perhatian orang banyak. Mungkin itulah alasan kenapa Tuhan belum mengizinkannya terjun ke dunia entertaiment.

Rose yang membaca situasi mencoba memberi semangat. "Jennie sejak SMA dulu selalu menjadi bintang. Kalian lihat? Ia bahkan bisa serileks ini walau pertama kali muncul di televisi. Keberanian semacam ini biasanya hanya dimiliki oleh orang yang sudah terbiasa menjadi pusat perhatian. Aku yakin suatu saat Jennie akan mendapat tempat yang bagus di dunia hiburan!"

"Ya! Benar! Sampai sekarang saja aku masih takut dan gugup muncul di tv. Saat belum masuk ruangan ini saja aku mencoba menenangkan diriku hingga berkali-kali. Rose benar, Jennie memang layak menjadi bintang di dunia hiburan." Lisa membela.

Jimin terkekeh, "Ayo kita doakan agar gadis manis ini segera mendapat pekerjaan!"

¤

"Kerja bagus."

Pujian itu hadir setelah Jennie mendapati sebuah tangan mengulurkan minuman ringan. Ia mendongak, mendapati Taehyung berada di hadapannya. Wajah Jennie sontak memerah, membuat Taehyung terkekeh.

"Santai saja." Ucap Taehyung diangguki Jennie. Jennie mengambil minuman dari tangan Taehyung, membuka kemudian meneguknya perlahan. Kini Taehyung sudah berada disampingnya. Ia terdiam, hingga akhirnya Taehyung membuka percakapan. "Apa kamu merasa risih?"

Mendapati pertanyaan itu membuat Jennie mengerjap, mengangguk. Ia akui. Ia sangat gugup. Detak jantungnya tak karuan. Serta beberapa kru tampak memerhatikan mereka.

"Hei, dimana Lisa?" Tanya pria imut membuat keduanya menoleh. "Ia masih ganti baju." Jennie menjawab. Jungkook menutup pintu ruangan sebelum akhirnya duduk di hadapan keduanya. "Maaf. Tapi bukankah duduk berduaan disini itu bisa mengundang kecurigaan?"

"Kami sedang selingkuh. Tidak masalah berduaan." Taehyung membalas datar membuat Jungkook mengusap wajahnya. "Orang selingkuh itu diam-diam, sembunyi-sembunyi! Bukan mengundang perhatian seperti ini!" Jungkook berucap pelan. Jennie menatap Taehyung, "Kook benar, seharusnya kita sembunyi-sembunyi."

"Iya, iya. Aku tahu itu. Akan kulakukan lain kali." Balas Taehyung terkekeh. Tak lama, Lisa memasuki ruangan. "Ah. Kalian berkumpul disini rupanya! Ayo pulang!" Ajak gadis itu riang. Jungkook tersenyum hangat, "Aku masih harus bekerja. Kalian pulanglah duluan."

Lisa mengangguk, menghampiri Jungkook dan mengecup pipinya. "Selamat bekerja!"

Taehyung, Jennie, dan Jungkook mematung. Tapi setelahnya Lisa langsung menarik tangan Jennie dan Taehyung untuk mengajak mereka pulang.

Samar, Jungkook tersenyum sendiri. Jadi begini rasanya dicium pacar orang didepan orangnya itu sendiri?

Yah. Perselingkuhan aneh ini tidak seburuk yang ia kira.

-Let's Cheating!-

Sekali lagi karena ga bisa up tepat waktu, ku minta maaf.

Mianhae:(

Tapi aku udah isi paket jadi bisa deh up terus yeeeey~~~~

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen! Jangan lupa kalo pergi keluar tuh pakai maskernya! Kalau bisa stay at home aja tapi yaaa:( jangan sampai kalian tertular:( mari kita doakan yang terkena bisa sembuh serta doakan juga keselamatan pejuang garda depan!

See you♡

Let's Cheating! [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang