44.

553 63 6
                                    

Ucapan Lisa masih terngiang di pikirannya hingga pagi ini. Ia menatap sekeliling kamar dengan gelisah. Semalaman ia tak bisa tidur.

Lisa secara tidak langsung telah menentukan pilihan.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Duduk, ia mengambil bingkai foto yang ada di meja di dekatnya. Ia mengusap foto tersebut, tersenyum kecil. Akhirnya gadis itu akan pergi meninggalkannya. Sebagaimana skenario terburuk yang ia khayalkan, Lisa memilih Jungkook dalam keadaan ia tak bisa membalas perasaan Jennie karena perasaannya terhadap Lisa.

Diam-diam, Taehyung merasa bersalah pada Jennie. Ini ide gilanya. Tapi, gadis yang tak tahu apa-apa dan hanya menuruti keinginan sahabatnya itu yang harus terluka.

"Sial," gumamnya kesal sambil mengusap wajahnya sendiri kasar. Ia membanting tubuhnya sendiri ke kasurnya, menatap langit-langit dengan perasaan sesak.

Andai ia tidak mengeluarkan ide gila itu, akankah Lisa tetap bersamanya?

Ah, ya. Jodoh pasti bertemu.

Tetapi, setidaknya, jika ia tidak menyuarakan ide gila ini, Jennie yang tak tahu apa-apa tidak akan terluka.

Sial.

Ting! Ting! Ting!

Ponselnya berdenting berkali-kali, tanda ada banyak notifikasi yang masuk. Dia seorang artis. Wajar jika banyak yang menghubunginya. Tetapi, hanya beberapa orang yang ia nyalakan pemberitahuan notifikasinya. Orang yang sedaritadi ia pikirkan kini memberinya pesan.

Jennie Kim

Annyeong, oppa

Selamat pagi!

Aku membuatkanmu sarapan. Tapi, aku dapat kabar dari Jungkook dan Lisa bahwa perselingkuhan ini dijeda hingga waktu yang tidak ditentukan karena skandal Lisa-Jungkook.

Maaf karena bertele-tele.

Tapi, apa oppa mau aku mengirim makanan ini ke rumah oppa?

Tenang saja! Aku akan menggunakan layanan pengiriman!

Fans mengirimkan makanan akan terasa wajar, bukan?

Taehyunh terkekeh kecil walau sedikit tertohok. Fans, katanya. Iya. Jennie adalah fansnya. Ia sering mendapatkan makanan seperti itu dari fansnya dan biasanya jika Taehyung tidak selera ia memilih untuk membagikannya pada pengemis pinggir jalan. Sayang kalau terbuang, kan? Tetapi, ada satu hal yang kini menjadi pertanyaan Taehyung.

Sebelum ini, sebelum mereka mengenal dan berselingkuh, pernahkan Jennie mengirimkan makanan seperti ini padanya?

Jennie Kim

Ah, kamu baik sekali

Kebetulan aku merindukan masakanmu

Jadi, kau mau kan oppa?><

Tentu!

Ah, lihat ini. Melihat emoji seperti itu membuat Taehyung jadi terbayang respon senang gadis itu. Begitu imut, pastinya. Tetapi itu hanya membuat ia merasa semakin sesak. Gadis seimut itu... Ia sakiti?

Sudah pernah dijelaskan bahwa Taehyung paling tidak bisa melihat seorang gadis menangis. Tidak bisa melihat anak kecil menagis. Apalagi melihat Jennie yang merupakan seorang gadis berwajah anak kecil. Mana mungkin ia sanggup? Apalagi yang membuat gadis itu menangis adalah dirinya.

Rasa bersalah ini membuatnya tenggelam dalam rasa sesak tiada henti.

Dua puluh menit berlalu. Makanan itu sampai. Taehyung menerimanya dan memberikan uang tip karena Jennie juga sudah membayar ongkosnya. Segera Taehyung membawa makanan tersebut ke meja makan dan mengambil sendok. Ketika ia hendak membuka kotak makan tersebut, tulisan yang ada di tutup kotak makan tersebut membuat Taehyung merasa tak asing.

Taehyungie-oppa, dearest idol 🌟💕

Makan yang banyak, ya! Semoga oppa suka!

-RubbyNini

Rubby... Nini?

Taehyung mematung, mengingat kembali nama itu. Setelahnya, ia segera mengambil jaket dan kunci mobil. Tak lupa ia membawa kotak makan tersebut dengan tergesa-gesa. Tangannya gemetar. Entah kenapa ia merasa harus menanyakan hal ini. Tetapi rasanya ini sangat penting.

Rubby Nini.

Dia orang yang membuatnya merasakan cinta hanya dari sekotak bekal. Dan identitas Rubby Nini adalah.... Jennie?

Let's Cheating! [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang