"Baiklah. Aku--"
Ponsel Lisa berdering. Lisa menjawab panggilan yang masuk dari ibunya, membicarakan sesuatu yang bisa Jennie tebak.
Lisa diminta untuk pulang. Artinya, Taehyung akan mengantarnya pulang. Hatinya jadi sedikit perih. Pada akhirnya, ia memang tidak bisa pergi bersama Taehyung dan Lisa.
Lisa menggigit bibir bagian bawah, meminta maaf pada Jennie. "Maaf, Jennie. Aku disuruh pulang. Kita gak bisa jalan bareng." Jennie tersenyum kecut, "Tidak apa-apa. Pulanglah, aku bisa berkeliling sendiri."
"Padahal kami sudah memintamu sampai segitunya. Tapi ketika kamu sudah mau--"
"Tidak apa-apa. Santai saja." Potong Jennie memegang pundak Lisa dan mengusapnya lembut. Aku sudah terbiasa seperti ini, batinnya menambahkan. Dengan senyuman yang dibuat tampak ceria, ia berucap. "Jangan merasa bersalah, oke?"
Akting Jennie berhasil membuat Lisa mengangguk, kemudian pamit. "Kami pulang duluan, ya. Selamat bersenang-senang."
"Selamat bersenang-senang." Ucap Taehyung kemudian ikut berbalik bersama Lisa. Jennie menatap punggung keduanya, menertawakan dirinya sendiri.
Kalaupun aku mau merebut Taehyung dari Lisa, memangnya sejak kapan Taehyung bisa ku raih? Batinnya merasa kecut. Keputusannya dari awal untuk tidak menuruti permintaan Lisa dan menikungnya sudah tepat. Apa sih yang Jennie pikirkan? Apa yang ia harapkan? Sejak awal Jennie tidak punya kesempatan. Baik itu dulu ataupun sekarang, tidak akan ada bedanya. Ia hanyalah seorang gadis biasa yang bermimpi mampu bersaing di dunia entertaiment walau sudah ditolak casting puluhan kali. Dilihat dari manapun ia hanya gadis biasa. Jelas berbeda dengan Lisa yang sejak awal pasti akan menjadi sorotan dan menarik perhatian siapapun, termasuk Taehyung maupun Jungkook.
Rose bilang ia seperti bintang. Mungkin itu hanya sebuah suport dan promosi dari Rose selaku teman sekolahnya agar beberapa orang dari pihak televisi dan casting mulai mempertimbangkan dirinya. Lisa dan Rose memang sahabat yang baik, tapi tampaknya Jennie tidak cocok bersanding dengan mereka yang sudah sukses meniti karir di dunia yang gemerlap itu.
Alasan ia sering ke taman hiburan pun hanya untuk mengobati hatinya. Sejak empat tahun lalu, rasanya taman hiburan seperti ini cukup membawa kerusakan untuk hatinya. Ia kesini tiap dua minggu sekali hanya untuk menghibur diri atas apa yang terjadi disini empat tahun lalu, ketika hatinya serasa hancur hanya karena sebuah fakta. Fakta yang tak mau ia akui hingga saat ini. Sebuah fakta yang cukup untuk membuat hatinya semakin ciut untuk bersanding dengan Lisa sebagai sahabat dan fakta yang harusnya cukup untuk membuatnya sadar dari halu yang berkepanjangan tentang biasnya, tentang idolanya.
Sebesar atau sekecil apapun kesempatan itu, Jennie tidak akan pernah sanggup meraih sang idola.
Dan Jennie datang kesini sesering itu untuk menyembuhkan luka hatinya dengan wahana yang ada sekaligus mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak halu lagi.
Jennie menunduk, menahan air matanya. Tapi baru saja ia akan berbalik, sebuah tangan menahannya. Mengernyit, Jennie menoleh dan mendapati siapa yang menahannya.
"Kookie?" Ucapnya membuat Jungkook tersenyum kecil. "Aku memanggilmu berulang kali tapi kau bahkan tak menoleh." Omel Jungkook sedikit kesal membuat Jennie malu. "Maaf. Tadi aku memikirkan sesuatu."
"Memikirkan apa?" Tanya Jungkook membuat Jennie mengulum bibirnya. "Tidak ada hubungannya denganmu. Tapi, kenapa kau disini?" Jungkook terkekeh, "Ada liputan yang kami lakukan disini. Kamu?"
Jennie memegang tali tasnya untuk menghilangkan rasa gusar yang melanda hatinya. "Aku suka bermain kesini. Aku kesini tiap dua minggu sekali." Jungkook mengernyit. "Tapi cara bicaramu tidak menggambarkan apa yang kamu katakan." Mengerjap, Jennie kini ikut mengernyit.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Cheating! [ Completed ]
FanfictionJennie X Taehyung X Lisa X Jungkook Taennie | Taelice | Lizkook "Taehyung oppa, aku bosan denganmu." Ungkap Lisa dengan nada memelas. Taehyung menghela nafas, "Aku juga." "Tapi rasanya aku tak ingin putus." "Aku juga. Ini membingungkan." Lisa mengan...