45.

589 59 2
                                    

Jennie memeluk lututnya sendiri. Rasanya sepi. Apalagi ia sadar Taehyung tidak akan datang berkunjung beberapa hari ke depan. Padahal kehadiran Taehyung di rumah ini belakangan sangat sering. Membuatnya yang hidup sendiri di rumah jadi memiliki teman berbagi.

Tapi, suara ketukan pintu yang cukup bar-bar membuat Jennie tersentak. Segera Jennie menuju pintu dan membukakannya. Begitu dibuka, terpampanglah sosok yang sedaritadi ia pikirkan.

Kim Taehyung.

Pria itu tampak menatapnya dengan pandangan yang... Bagaimana ya menyebutnya? Tercengang? Terkejut? Entahlah. Sulit untuk di deskripsikan. Ketika Jennie melirik tangan Taehyung, dapat dilihat kotak bekal yang tadi ia berikan. Menggaruk tengkuk yang tak gatal, Jennie bertanya. "Oppa... Ada apa?"

Bukannya menjawab, Taehyung justru memeluk Jennie. Seperti biasa, wajah Jennie memerah seketika. Degupan jantungnya berpacu. Ia berseru tertahan, "Oppa! Orang bisa melihat kita!" Taehyung menggeleng, mengeratkan pelukannya. "Biarkan saja. Biar mereka tahu. Toh disini sepi."

Jennie tak tahu harus bilang apa. Tetapi sejurus kemudian, Jennie hanya membalas pelukan itu dengan senyum. "Baik, jika itu kemauan Oppa."

-Let's Cheating!-

Jika kalian pernah galau, pernahkah kalian merasa segalau ini?

Orangtua kalian meminta menantu. Kamu memiliki kekasih walau kamu hanya selingkuhan. Tetapi ia memperlakukanmu dengan baik. Terbersit dalam pikiranmu untuk menikahinya tetapi orangtuamu berkata tak ingin dirimu menjadi selingkuhan orang lain.

Lalu berkata, tak mungkin juga dirimu menjadi selingkuhan.

Tetapi melanjutkannya dengan; semoga kamu bisa lebih jujur.

Parah.

Jungkook berada dalam kondisi kritis.

Kini ia sedang syuting acara televisi pertamanya. Tetapi kata-kata ibunya serta Ayah Lisa mengerubungi otaknya.

Sial. Apakah mereka memang tak berjodoh?

"Jungkook, ingat ya. Setelah ini ada bintang tamu kejutan." Ucap staff yang diangguki Jungkook. Setelah selesai mendapat pengarahan, Jungkook bersiap di tempatnya. Bintang tamu sendiri sedaritadi duduk di tempatnya.

Sebelum on air, bintang tamu itu bertanya. "Apakah kamu gugup?" Jungkook mengangguk. "Sangat." Terkekeh, Rose berkata. "Ah, saat pertama kali mendapat posisi sepertimu aku membuat beberapa kesalahan. Aku iri padamu. Kau baru tetapi tak membuat kesalahan apapun." Jungkook terkekeh, "terimakasih pujiannya."

"Kau tahu?" Ucap Rose menggantung. "Terkadang, menjadi pembawa acara, kau akan mendapat kejutan padahal kejutan itu tak ditujukan untukmu. Ah, ya. Terkadang memang untuk mengejutkanmu ketika kamu berulangtahun. Tetapi, aku sebagai seniormu dalam bidang ini ingin mengingatkan."

Jungkook menyimak serius dan Rose melanjutkan. "Ketika kejutan yang sebenarnya tidak ditujukan untukmu membuatmu terkejut, aku mohon kuasai dirimu dengan baik. Karena bisa jadi itu akan menjadi boomerang bagi kariermu nantinya. Kamu tahu? Ketika kamu tidak melakukan apa-apa saja banyak skandal berdatangan. Apalagi jika seperti itu. Itu sama saja membuka rahasiamu sendiri. Tapi, jika sudah sempat terkejut, kamu harus bisa mengelak dan melakukan sesuatu agar rahasiamu tak terbuka. Paham?" Jelas Rose yang dibalas Jungkook mengangguk. Rose tersenyum senang, ada rasa bangga ketika menjelaskan hal ini pada pemula. Rasanya ia sudah menjadi kakak yang baik.

Sedangkan Jungkook sendiri masih berusaha mencerna perkataan Rose. Tapi, sedikit banyak ia sudah mengerti.

"Oke! Siap-siap di posisi! Tiga! Dua! Satu!"

Acara kembali dilanjutkan. Jungkook kembali bicara dengan Rose dan sampailah mereka pada momen bintang tamu kejutan.

"Baiklah, ayo kita beri sambutan pada tamu kejutan kita!"

Pintu terbuka, Rose dan Jungkook yang berdiri menatap pintu tersebut. Sesuai yang direncanakan, Rose terkejut akan kehadiran bintang tamu tersebut. Rose tampak senang dan langsung memeluk sosok itu.

Tapi, tak seperti yang direncanakan, Jungkook juga ikut terkejut.

"Lisa?"

Let's Cheating! [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang