46.

579 64 2
                                    

Jadi ini yang dimaksud Rose tadi? Batinnya dalam hati. Fokus. Jungkook langsung menguasai dirinya sesuai arahan Rose tadi.

Syukurlah Rose menjadi tamu pertama dalam acara talkshow-nya. Tuhan memang baik.

"Ah, silahkan duduk Lisa." Sambut Jungkook setelah Rose dan Lisa saling berpelukan dan bercipika-cipiki. Acara dilanjutkan. Dan masing-masing dari keduanya tak tahan untuk saling melirik.

"Aku mendengar kabar miring tentang kalian," ucap Rose tiba-tiba membuat keduanya berkeringat dingin. Rose tampak manyun, memegang tangan kedua orang tersebut. "Aku percaya kalian tidak seperti itu. Karena walau aku tidak mengenal Jungkook, aku mengenal Lisa." Lanjut Rose membuat keduanya bingung harus seperti apa. Rose tampak tersenyum, "aku yakin kalian jadi canggung. Padahal Lisa dari dulu selalu bercerita tentang orang yang dulu menjadi sahabatnya tetapi terpisah dan tak dapat ia ingat karena amnesia. Ketika kalian bertemu kembali, malah ini yang kalian dapatkan."

Lisa terharu, memeluk Rose. Sedangkan Jungkook tersenyum hangat. "Kami senang kamu mengerti." Ucapnya. Rose terkekeh. "Untuk itu, aku ingin menyampaikan pada orang yang membuat skandal buruk itu maupun mereka yang masih percaya. Apapun yang terjadi di kehidupan kami sebenarnya tidak menjadi hak kalian untuk mencampurinya. Bagaimana perasaanmu jika hubunganmu menjadi renggang karena orang yang sama sekali tidak kalian kenal? Jujur saja, itu menyebalkan!"

Jungkook tertawa. Dan Lisa kini berceloteh. "Kenapa kamu yang baper, Rose?"

"Aku begini karena aku menyayangimu, Lisa! Padahal kau sudah lama ingin bertemu pria imut ini!" Kesal Rose yang entah kenapa malah menangis. Lisa memeluk dan menenangkannya, sedangkan Jungkook yang membawa acara hanya bisa berkata pada para penonton agar tidak ada plot yang kosong.

"Sungguh persahabatan yang indah sekali, bukan? Kita jeda sejenak karena ada iklan yang masuk. Stay tune!"

-Let's Cheating!-

"Jadi, ada apa hingga kau seperti itu, Oppa?" Tanya Jennie. Keduanya sekarang ada di ruang makan dengan Taehyung yang bermata sembab habis menangis dan memegang kotak bekal pemberian Jennie.

Terlihat seperti anak kecil yang mengadu bekalnya hendak dicuri temannya.

Taehyung menatap Jennie serius, "apa kamu benar-benar Rubby Nini?" Jennie mengangguk. "Ya, Oppa. Aku dari dulu selalu memakai nama itu di barang serta makanan yang ku berikan padamu. Seperti fans umumnya, tentunya. Oh! Aku juga memiliki akun khusus fangirling dan memakai nama itu juga." Jelas Jennie riang. Taehyung masih diam, membuat Jennie mengulum bibirnya dan bertanya canggung. "Apa itu... Sempat mengganggumu, Oppa?"

Pria itu menggeleng cepat, "Justru ini adalah hal tak terduga untukku!"

Jennie mengerjap tak mengerti. Dan Taehyung melanjutkan perkataannya dengan wajah sedikit merona. "Aku... Malu mengatakan ini."

"Katakan saja. Aku tidak akan menertawaimu."

"Hah?"

Tersenyum, Jennie terkekeh. "Kalau itu memalukan, berarti kau takut aku tertawakan. Jadi, aku berjanji tidak akan tertawa. Sungguh. Ceritakan saja."

"Aku... Penggemar berat makananmu."

Jennie melongo. Taehyung menahan malu.

Apa?

"Aku-aku baru saja debut. Dan orang pertama yang memberiku hadiah dan makanan adalah orang dengan nama samaran Rubby Nini. Itu fans pertamaku. Tentu aku akan mengingatnya. Lalu, kau memberiku makanan. Aku ingat sekali. Kau memberiku cupcake dan pasta. Di notes kamu bilang ada fanfact dari akun-akun instagram tentang aku yang menyukai makanan itu dan langsung membuatnya. Aku memakannya dengan semangat dan saat itu aku bersumpah tidak akan menyisakannya sedikit pun walau rasanya tak sesuai ekspektasiku." Taehyung menjelaskan panjang lebar membuat Jennie hanya bisa menyimak. "Lalu?"

"Rasanya benar-benar enak." Ucap Taehyung. "Sejak itu aku selalu menunggu makanan darimu. Aku ingin mengatakannya tapi aku tidak tahu siapa kamu. Aku... Aku jatuh cinta padamu lewat makananmu."

Jennie tercekat, Taehyung melanjutkan perkataannya. "Se-secara tidak langsung, kamu cinta pertamaku."

"Tapi bukannya kamu sudah berpacaran dengan Lisa saat itu?" Tanya Jennie diangguki Taehyung malu-malu. "Tapi itu atas kemauan orangtua kami. Waktu itu aku masih belum mengerti dan hanya menurut. Katanya, kalau sudah sering bersama, perasaan itu akan tumbuh."

"Lalu, apa yang kamu rasakan sekarang, Oppa?" Tanya Jennie membuat Taehyung terdiam. Respon itu membuat Jennie terkekeh walau wajahnya terlihat sedikit sedih. "Tidak apa-apa, Oppa. Menjadi cinta pertamamu lewat makanan saja sudah cukup bagiku." Ucap Jennie membuat Taehyung merasa waktu seakan-akan berhenti.

Taehyung mendekatkan diri ke Jennie, memeluk gadis itu erat.

Sungguh. Terlepas dari bagaimana perasaannya, Taehyung tak ingin melepas gadis ini.

Let's Cheating! [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang