28.

634 62 0
                                    

"Taehyung! Ah, sudah lama kita tidak bertemu." Ucap Diany, Mama Lisa membuat Taehyung tersenyum sopan dan menjawab. "Iya, Ma. Jadi kangen masakan Mama." Diany tersenyum dan menepuk pundak Taehyung pelan serta merangkulnya masuk. Lisa sendiri mengikuti keduanya dari belakang, memandang Diany dan Taehyung dengan tatapan yang sedikit sendu.

Kalau pacar sama mama akur, harusnya aku seneng kan ya? Batin Lisa bertanya pada dirinya sendiri. Apa ia tidak normal? Ah, tidak juga. Mungkin rasa kesal ini wajar untuknya.

Diany menarik kursi untuk Taehyung, menghidangkan makanan. Lisa ikut duduk disampingnya dan tanpa sadar mendengus kesal. Diany menatapnya dengan kening berkerut. "Lisa."

"Iya, Ma?" Jawab Lisa dengan pandangan berbinar. Diany menghembuskan nafas kasar, menatapnya penuh penghakiman. "Anak gadis gak boleh mendengus gitu. Kenapa kamu?"

Menggigit bibir bawahnya sendiri, ia sadar sudah berharap terlalu banyak ketika Diany memanggilnya. "Lisa gapapa kok, Ma. Maaf."

"Jangan cemburuan, dong. Mama baik ke pacar kamu harusnya kamu senang. Coba kamu lihat anak lain di luar sana! Mana ada yang akrab sama pacar anaknya kayak Mama!" Omel Diany panjang lebar. Tanpa sadar, Lisa berceloteh. "Pacar atau pacar? Mama yang jodohin juga."

"Lisa!"

"Maaf, Tante. Lisa kayaknya... erm," Taehyung menghentikan bicaranya dan memberi kode dengan memutar jari telunjuknya di dekat kepala. Diany mengangguk paham akan kebiasaan Lisa yang sering 'tidak sadar' melakukan sesuatu jika mendapatkan kepingan memori sebelum kecelakaan. Tapi, wanita itu kemudian teringat sesuatu.

"Kalian ketemu dia gak lama ini, kan?" Tanya Diany penuh selidik membuat Taehyung mencoba untuk berpura-pura tidak tahu. "Dia itu siapa ya, Ma?" Berdecak, Diany mengucapkan nama yang sebenarnya malas ia sebut itu. "Kook."

Taehyung ber-'oh'-ria sedangkan Diany mendesak keduanya untuk menjawab. "Iya, kan? Mama lihat dia foto bareng kalian."

"Iya, Ma. Dia kerja di stasiun tv tempat kami lagi syuting waktu itu. Taehyung memang kenal sama dia terus setelah Taehyung ingat lagi ternyata dia teman lama Lisa yang pernah Mama ceritain. Yaudah Taehyung kenalin aja ke Lisa. Bantu biar dia bisa ingat lagi juga, kan?" Jelas Taehyung yang tentu tidak menjawab dengan jujur. Tidak sengaja? Jangan bercanda. Taehyung yang menyeret Jungkook hingga saat ini pria yang benci terkenal itu jadi populer. Dalam hati, ia mengucap maaf ribuan kali pada Jungkook.

Lisa menatap Taehyung sebal. "Kamu menyebalkan."

Jangan sekarang, Lisa. Jangan dibongkar. Batin Taehyung penuh harap pada Lisa yang sekarang sedang 'tidak sadar' ini. Ibarat kata, gadis ini sedang mabuk oleh kekejaman dunia yang keras. Tidak. Lisa tidak berkepribadian ganda. Hanya saja ketika ia lelah menghadapi kenyataan, ia akan berterus terang pada semua orang. Semua orang, termasuk orangtuanya. Lisa polos. Itu memang benar. Tapi ia jelas mengerti beberapa hal. Sayangnya, sejak awal ia sadar dari kecelakaan pun gadis malang ini diminta untuk tidak membuka suara untuk protes. Maka, ketika hari ulangtahunnya, Lisa diam-diam membawa Taehyung ke suatu sempat dan meminta solusi sebagai hadiah ulangtahunnya.

Dan, solusi gila Taehyung adalah berpura-pura 'tidak sadar' ketika menghadap orangtuanya. Alasan yang mereka buat tak lain dan tak bukan adalah Lisa mengingat sesuatu dari masa lalu. Kenapa? Karena Lisa menjadi sensitif dan marah pada orangtuanya ketika mengingat masa lalunya.

Gadis itu sensitif karena sadar tiap kali ia menemukan kepingan memorinya, sikap orangtuanya pada orang disekelilingnya sangat tidak pantas. Terlalu pongah pada mereka yang status sosialnya lebih rendah.

Terlebih jika itu adalah kepingan memori yang ia punya bersama Jungkook dulu. Walau tidak ingat rupa dan namanya, berdasar ingatan samar-samar yang ia miliki sahabatnya sejak kecil itu sangat menyayanginya walau mendapat perlakuan kurang pantas dari Diany. Walau gadis itu tak tahu apakah itu Jungkook atau bukan, ketika Taehyung berkata ia adalah sahabat masa kecilnya Lisa diam-diam berharap Jungkook adalah orang itu agar ia bisa meminta maaf atas perlakuan orangtuanya dulu.

"Aku yakin dia menemui kalian karena ingin terkenal. Dasar rendahan," celoteh Diany membuat keduanya hanya diam. "Taehyung, lain kali jika dia mengajakmu bertemu tolak saja. Kamu harus paham bahwa tidak semua orang benar-benar baik atau bisa dipercaya. Banyak dari mereka yang hanya ingin memanfaatkanmu."

"Termasuk Anda."

Let's Cheating! [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang