"Kamu udah ingat?"
Lisa termenung. Ia menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca. "Aku tadi bilang apa?" Tanya gadis itu pada Jungkook. Ia memejamkan matanya, kembali menyenderkan diri pada pria disampingnya. "Dulu... itu memang pernah kejadian, kan?"
Berdeham, Jungkook membalas singkat. "Iya." Lisa menggigit bibir bawahnya, mencoba untuk mengingat lebih jauh. "Kookie,"
"Hm?"
"Bisa kamu ceritain apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Lisa dengan sorot penuh harap. Menghela nafas, Jungkook mencoba mengingat dan menceritakannya. "Kamu dibawa ke UKS. Aku temenin kamu sambil nunggu orangtua kamu jemput. Setelah mereka datang..."
"Setelah mereka datang?" Ulang Lisa pada Jungkook yang tiba-tiba terhenti. Jungkook mengerjap sesaat, tersenyum kecil. "Yah, kamu... kamu dijemput terus aku lanjut sekolah deh." Balas Jungkook membuat Lisa mengernyit. "Kamu gak bohong, kan?" Tanya Lisa dengan tatapan curiga membuat Jungkook menaikkan alis. "Kamu aja gak ingat. Lagian kenapa aku bohong?"
Gak jujur tapi bukan bohong juga sih. Batin Jungkook pada dirinya sendiri. Yah, Lisa tak perlu tahu hal semacam itu. Ia tak mau gadis itu membenci siapapun. Lisa sendiri mengangguk paham, tersenyum canggung.
"Hai, hai! Dah dateng nih oppa gans-nya!" Seru Taehyung masuk begitu saja karena tahu password apartemen Lisa. Keduanya tersentak, menatap Taehyung gamang. "Oh, halo." Ucap Jungkook sedangkan Lisa masih saja tersenyum canggung.
Hal yang jelas-jelas membuat Taehyung curiga.
"Kalian kenapa?"
"Gak papa!" Jawab keduanya cepat dan serentak, membuat Taehyung makin curiga. "Jawab. Jujur. Kalian tahu? Kalian tidak pintar berbohong."
Menghela nafas, Lisa berucap lirih. "Aku mengatakan sesuatu yang aneh... dan itu membuat kami jadi canggung." Taehyung tersenyum, "Ya sudahlah. Itu hal yang wajar, kan? Jangan terlalu dipikirkan."
Jungkook bangkit, membuat keduanya menatap ke arahnya. Menggaruk tengkuk yang tidak gatal, ia membungkuk. "Aku minta maaf. Tapi aku harus pergi sekarang."
"Wow, wow. Kook, apa secanggung itu sampai kamu ingin pergi?" Cegah Taehyung sambil memegang lengan temannya itu. Jungkook sedikit merasa tertohok, tapi menggeleng. "Tidak. Aku memang harus pergi sekarang untuk bekerja." Ucapnya tak berbohong. Jungkook meraih ponsel di sakunya, menunjukkan daftar kegiatannya. Taehyung menghela nafas, mengangguk. "Baguslah jika kalian tidak secanggung itu sampai kamu memutuskan pergi. Oke, hati-hati ya."
"Sampai jumpa, Kookie-oppa." Ucap Lisa tak seriang biasanya. Jungkook tersenyum, melambaikan tangan dan berlalu pergi dengan Taehyung mengantarnya hingga ke pintu.
Lisa yang masih duduk menghela nafas lega. Yah, walau canggung, setidaknya Jungkook pergi bukan karena dirinya. Mereka sudah melalui banyak hal yang menyenangkan. Kenapa harus ada hal seperti ini?
Semoga saja kecanggungan ini tidak berlangsung selamanya.
"Lisa," panggil Taehyung membuat Lisa mengerjap menatap kekasihnya itu. "Bisa kamu ceritakan apa yang terjadi tadi? Apa yang kamu katakan?"
"Kenapa, oppa?"
"Jungkook bukan orang yang secanggung itu pada orang sekitarnya. Kita cukup dekat dengannya. Aku jadi bertanya-tanya, apa yang kamu sebutkan? Jika itu berkaitan tentang candaanku itu... aku minta maaf." Jelas Taehyung panjang lebar agar Lisa tidak salah sangka. Lisa tersenyum kecil, "Ternyata benar itu cuma candaan."
"Maaf, ya. Aku gak tahu bakal sampai segitunya." Ucap Taehyung yang kini sudah memposisikan diri di sampingnya. Lisa menyenderkan diri ke pundak Taehyung, "Aku benar-benar polos. Ini menyebalkan." Taehyung menggeleng, "Itu yang membuat kamu istimewa."
Lisa mengerucutkan bibirnya, sedangkan Taehyung mengulang pertanyaannya yang belum terjawab. "Jadi, apa yang kamu katakan padanya?"
"Aku tanpa sadar bilang kenangan tentang SD dulu. Dan itu membuat kami terdiam. Gak tau kenapa, tapi itu membuat kami canggung. Saat Jungkook bertanya apa ingatanku sudah kembali, aku memintanya untuk menceritakan lebih banyak. Tapi aku tetap tidak ingat kelanjutannya." Jawab Lisa menunduk. Ia memainkan jemarinya sendiri, merasa kesal tidak bisa mengingat sepenuhnya. Taehyung sendiri mengangguk mengerti, paham situasinya. "Kalau memang kamu jadi teringat sedikit, itu pertanda baik. Kalau begini terus mungkin kamu akan mengingat semuanya perlahan-lahan."
"Benarkah?" Tanya Lisa mendadak ceria. Taehyung mengangguk, "Ya." Lisa tersenyum, "Baguslah."
Hening. Mungkin efek sudah terlalu lama mereka tidak saling bicara membahas sesuatu panjang lebar seperti saat pertama kali pacaran. Kalau diingat lagi, sejak awal tahun lalu pun mereka sudah jarang membahas sesuatu bersama dengan panjang lebar.
Mungkin mereka memang sedang jenuh dengan hubungan ini.
"Mau ke taman bermain?"
-Let's Cheating!-
Thanks for 1k+ reads guys!!!
And happy eid mubarak manteman!
Gimana? Udah pada makan kue lebaran belom?'^'
Author mah udah'3'Eh btw udah lama juga author ga ngebacot gini hwhw
Gimana part ini? Suka?
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komentar yeee'^'
Terus kalo mau baca cerita baru author'^'
Btw singgah ya ke cerita baru aku:3
Ada yang fantasi, teenfic,
Dan tentunya fanfic
Teenfic-> Satu sampai Sepuluh
Fantasi-> Gadis Peraih Impian
Fanfic->JungLook//ahelahmalahpromosi
Udah ah mau makan lontong dulu
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Cheating! [ Completed ]
FanfictionJennie X Taehyung X Lisa X Jungkook Taennie | Taelice | Lizkook "Taehyung oppa, aku bosan denganmu." Ungkap Lisa dengan nada memelas. Taehyung menghela nafas, "Aku juga." "Tapi rasanya aku tak ingin putus." "Aku juga. Ini membingungkan." Lisa mengan...