Jennie meringkuk dalam pelukan Taehyung.
Saat ini, mereka sedang merebahkan diri di kasur. Dalam situasi hujan yang dingin, mereka saling berpelukan dalam selimut. Tenang saja. Tidak terjadi apapun hal yang aneh-aneh diantara mereka karena percayalah, Jennie akan langsung menampol Taehyung andai itu terjadi.
"Jennie," panggil Taehyung membuat Jennie mendongak. "Hm?"
"Kamu... Udah mau cerita?" Tanya Taehyung ragu-ragu membuat Jennie terkekeh. "Tentang Kai tadi?" Balas Jennie bertanya diangguki Taehyung yang mengeratkan pelukan mereka. Jennie tampak menghela nafas, tersenyum walau ekspresinya sedih. "Oppa janji gak bakal anggap aku aneh?" Taehyung mengangguk, "Gak ada orang aneh seimut kamu."
Merona, Jennie tak bisa menahan senyumnya. "Apaan sih, Oppa?"
Taehyung ikut terkekeh. Menatap Jennie hangat. "Kalau tidak mau cerita juga tidak apa-apa. Katakan ketika kamu siap. Aku tidak akan menganggapmu aneh." Jennie menggeleng tegas, "Tidak, Oppa. Aku akan cerita sekarang."
Menyimak, Taehyung menatap Jennie lembut. Sedangkan Jennie sendiri tampak berusaha menghilangkan gugupnya dan mengeratkan pelukan mereka.
"Semua berawal ketika aku berumur lima tahun." Ucap Jennie menggantung. Ia tampak tersenyum, mengingat kembali memori itu. "Aku anak tunggal. Ayahku kecelakaan. Ibu sangat terpukul. Tetapi tak lama kemudian Ibu menikah lagi dengan seorang duda."
"Duda itu adalah Ayah tirimu? Ayah kandung Kai?" Tanya Taehyung menebak diangguki Jennie. "Oppa sangat pintar." Puji Jennie membuat Taehyung membelai rambut Jennie lembut. "Lanjutkan ceritamu."
"Ayah dan Ibu saling mencintai. Kai juga menyayangiku sebagaimana Abang yang baik. Umur kami berjarak dua tahun. Aku masih ingat. Aku saat itu kelas lima SD dan Kai kelas satu SMP. Di usia segitu, beberapa anak mulai membicarakan tentang orang yang disukai dan berpacaran walau hanya main-main. Begitu pun denganku. Tapi, aku menyukai orang yang seharusnya tidak ku sukai. Dia abang tiriku sendiri, Kim Jong In."
"Lalu apa yang terjadi?"
"Waktu Kai sedang kerja kelompok, aku mendengar pembicaraan mereka di teras rumah bahwa Kai menyukai adiknya sendiri. Siapa sangka ia juga menyukaiku? Tapi karena tidak berhati-hati, minuman yang ku bawakan nyaris terjatuh dan membuat mereka terdiam. Kai terkejut. Sejak itu, kami tidak saling bicara selama dua minggu." Jelas Jennie dengan senyum diiringi mata memerah hendak menangis. Antara senang mengingat memori itu atau justru sedih. Taehyung tak tahu. Namun, ada baiknya ia tetap mendengarkan agar mengerti kenapa gadis itu membenci orang yang sempat ia sukai.
Menghela nafas, Jennie melanjutkan. "Ketika itu, aku hendak meminta maaf karena menguping. Karena gugup, aku membuka pintu kamarnya tanpa memanggil lebih dulu. Lalu, aku melihat hal yang seharusnya tidak aku lihat."
Taehyung menunggu kelanjutan dan Jennie menangis.
"Dia menonton film dewasa. Aku melihatnya tak memakai celana. Ketika itu kami terdiam. Ia segera menuju pintu dan aku mematung. Ia mengangkut tubuhku. Aku memberontak, tapi tenagaku tak cukup kuat. Ia hampir menyobek kain terakhir yang menutupi tubuhku. Tapi, syukurnya Ibu dan Ayah pulang dan mendengar teriakanku."
Tangisan Jennie semakin deras, Taehyung memeluknya erat. Mengusap punggungnya memberi kenyamanan dan ketenangan. Ia mencium kening gadis itu. Tapi, gadis itu melanjutkan. "Ibu menceraikan Ayah. Lalu kami pindah ke rumah ini. Walau begitu Ayah sangat baik. Apalagi ketika tahu Ibu sudah tiada, ia memberi lebih banyak uang saku dan menyekolahkanku. Tak jarang ia meminta maaf. Terlebih ketika ulangtahunku. Ia selalu memberikanku kado walau mengirimnya lewat jasa antar dan memberi notes. Isi notes itu selalu tentang betapa menyesalnya ia atas kejadian itu dan merasa gagal menjadi Ayah untukku dan Kai. Ia selalu mendoakanku, berharap aku tetap bisa menjadi gadis baik."
"Maaf karena membuat keputusan spontan. Ayahmu bisa kecewa karena hal ini." Ucap Taehyung lirih dibalas gelengan oleh Jennie. "Aku sudah mengabari Ayah sejak awal kita melakukan ini. Dia percaya padaku."
Taehyung memeluk gadis itu semakin erat. Merasa getir dalam hatinya sendiri.
Rencana anehnya pada akhirnya akan melukai gadis yang sedang ia peluk ini. Masih pantaskah ia ingin melindungi Jennie?
*
Thanks for 5k reads♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Cheating! [ Completed ]
FanficJennie X Taehyung X Lisa X Jungkook Taennie | Taelice | Lizkook "Taehyung oppa, aku bosan denganmu." Ungkap Lisa dengan nada memelas. Taehyung menghela nafas, "Aku juga." "Tapi rasanya aku tak ingin putus." "Aku juga. Ini membingungkan." Lisa mengan...