Angkasa 3

107 21 1
                                    

  Mata Ankara menyapu lapangan, diq sedang berfikir keras tentang dimana kejadian saat dia di bulli tadi.

  Apa manusia sekejam itu?? Yang Ankara tahu diangkasa semua orang sangat ramah terlebih bangsa chai.

Ankara menghembuskan nafas kasar, kalau tidak untuk yang namanya sahabat dia tak akan melakukan hal seperti ini.

  Ankara sedikit susah berinteraksi dengan penduduk bumi ini.

" Ankara?!" Teriakan Ara dari ujung koridor membuat semua orang memusatkan pandangan ke dirinya.
Ankara itu murid baru yang langsung menjadi tranding topik hari ini. Ya biasa lah soal cogan mereka  bawaaanya langsung gercep. Apalagi tampang Ankara yang memang sangat tampan.. cowok cowok saja pada iri dengan Ankara.

  " Ara gue kangen" balas Ankara tersenyum teduh. Beberapa cewek yang melihat itu langsung meleleh. Itu senyum Ankara emang gak diragukan bikin orang degdegan sendiri.

Ara mendekat disamping Ankara, " hush jaga ucapan lo" titah Ara melihat para cewek cewek yang tidak biasa melihat Ankara.

   Ankara menaikkan alis heran " Kenapa?"
"Cewek disini itu paling gk kuat imannya liat lo senyum"

" Gue senyum selayaknya, ya kayak biasanya gue diangkasa." Acuh Ankara tak paham betul mengenai manusia bumi ini..

Ara merapatkan tatapannya pada Ankara. "Ra, bedain lo sekarang gak lagi diangkasa, jadi kalau senyum setipisnya aja takutnya entar ada yang nyantetlo soalnya gak kuat sama pesona lo." Jujur Ara memberi argumentasinya pada Ankara.

  Ankara berfikir sejenak, emang setampan apa dirinya?? Bener bener tampan? Atau tampan banget? Padahal manusia angkasa yang lain ada yang lebih tampan. Bumi ini hormonnya kurang maju dikit😂.
Tapi dibandingkan dengan cowok yang memanggil Ara tadi pagi itu mungkin lebih tampan juga.

  "Lo sengaja jatuh kebumi?"

Ara mengeleng, dia menerawang kembali, ketika akan gerhana, cahaya teelalu kuat hingga dirinya tak sanggup untuk menyentuh, akhirnya Ara terpental jauh hingga masuk kedalam salah satu tata surya yang sangat dilarang oleh presiden angkasa  untuk memasuki, mendekat saja tidak boleh. Dan disinilah Ara terjatuh, dibumi, dimana kehidupan manusia  sangat membuat Ara takjub berkali kali.
  "Bukan," Ara menggeleng.
  "Karna saat itu gerhana dan gue mendekat buat nyentuh sinar itu. Akhirnya gue kesasar kesini deh kebumi." Sambung Ara dengan cengiran diwajahnya.

  Ankara terkejut mendengar jawaban Ara, seingat Ankara saat gerhana itu terjadi, semua penduduk angkasa berada dibawah pusat andromeda, hingga selamatlah semua penduduk angkasa dari sinar matahari yang cukup panas saat itu.

  "Gue penasaran sama panasnya matahari saat itu. Ternyata gue malah yang gak kuat sama panasnya." Tambah Ara sedikit merinding saat dia pertama kali menyentuh panas yang benar benar bisa membunuh manusia dalam hitungan detik.

"Semuanya khawatir sama lo ra," Ankara memberi penekanan atas apa yang Ara lakukan itu membuat dirinya hilang dari angkasa.

Ara melihat disekitarnya. " jangan nggomong disini. Gue takut ada yang denger." Bisik Ara dengan sedikit panik.

  Ankara menutup mulutnya.

"Ayo ikut gue!" Ajak Ara yang langsung disetujui oleh Ankara.

Akhirnya mereka jalan berdua, melewati koridor sekolah hingga sampai  pintu rahasia yang pernah Alaska tunjukkan pada Ara ketika mereka kabur. Cukup singkat Ara melupakan resiko jika Alaska mengetahui ini.

  Beberapa orang yang melihat itu sedikit heran kenapa Ara bisa sedekat itu dengan Ankara yang baru saja menjadi murid baru di sekolah elite ini dan terlebih Ankara sudah menjadi bahan gosip dan diirikan para mostwanted lainnya. Tersayangkan bukan, jika kalian tidak mengenal Ankara??

                              🌃🌃🌃

   Ditengah-tengah pelajaran saat ini, Arsen-Ali-Arimbi sangat heran, kenapa Ara tidak ada sejak istirahat berlangsung pun. Bersamaan dengan tidak adanya Ankara, murid baru itu.

  "Jangan-jangan dia bolos sama Alaska aja." Pikir Ali dengan muka serius. Mereka sepertinya sepemikiran dengan Ali. Akhirnya Ali membuka hp secara diam diam dan mencari kontak Alaska.

Ali:
Ska, lo bolos sama Ara?

Alaska:
Gak. Dia gak ada?

Ali terlihat gusar saat mendapat jawaban Alaska.

Ali:
Gak.. Dari tadi kita semua juga pada bingung ska. .

Alaska:
Kan udah gue bilang jangan tinggalin dia sendiri.

Ali:
Buset dah lu! Sensi mulu! Emang pacarlo kayak setan kan.? Nggilang mulu. Tapi tadi katanya dia nyamperin lo kekelas.

Alaska:
Gue suruh balik.

Ali:
Anying! Namanya itu lo yang salah. Kenapa lo gak nganterin dia balik kekelas.

Alaska:
CARI!!!

  Ali berdecak kesal dengan jawaban Alaska, tidak heran namun selalu saja kesal. Alaska memang selalu begitu, menyebalkan, tidak pacarnya tidak Alaskanya dua duanya persetan.

"Kenapa li,?" Tanya Arsen kepo setelah melihat raut wajah Ali yang mengkerut.

"Nih" Ali menyodorkan benda pipih itu kepada Arsen dan Arimbi, yang memang hari ini mereka duduknya berdua.
Mereka langsung melihat chat Ali dan Alaska.

  "Udalah, kita gak mungkin nyari Ara saat pelajaran berlangsung kek gini, udah tahu yang piket tiap hari gak pernah ngelolosin murid bolos saat pelajaran. Bisa bisa diskrosing ntr." Ali memberi pendapatnya

Mereka berdua mengangguk.

"Kalau sampai pulang sekolah dia masih gak ada. Kita cari." Saran Arimbi dengan mengecilkan suaranya agar guru yang sedang menerangkan materi tidak sadar.

  Meskipun Ara pernah kabur dengan Alaska, namun tenang saja, keadaan Ara akan aman dan tidak terancam dengan bagian keamanan sekolah, karna notebenya bokap Alaska juga yang punya sekolah ini..
  Dilain sisi Alaska memutuskan keluar kelas dengan alasan akan ketoilet, padahal dia mencari Ara.

                             🌃🌃🌃

      Jangan permasalahkan soal bumi. Karna bumi memang tak pernah selesai sejarahnya.- Ankara.

                                 💦💦

Jangan lupa vote. Dipojok rek😂aku mekso... makasih yang sudah mampir.

                 

Terimakasih bumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang