Holla😍!! Jangan lupa vote. Gratis kan? Author mode maksa suer✌.🌃🌃
Mereka berempat jalan, sudah biasa dikalangan sekolah elite ini, kedatangan Ara juga mengundang banyak kelengkapan buat mereka bertiga, Arsen-Ali-Arimbi-Ara.
"Tadi lo mau ngapain sama Alaska?. Introgasi seorang Ali layaknya bapak dan orang yang paling bijak diantara mereka.
Ara terkekeh pelan dengan menggelengkan kepalanya. "Jomblo tau apa?"
"Tau gue mah, tadi lo kalau gak kita teriakin udah keblablas sampe amerika belok kiri." Ceplos Ali. Membuat Arimbi tersenyum.
Ara mengerucutkan bibirnya "Tadi gak beneran." Dia mencoba membenarkan fikiran teman temannya yang ambigu.
"Oh itu baru permainan?, kalau gitu yang realnya kapan nih?" Arsen menyahuti disebelah Arimbi.
"Nih otak sekolahin napa.huh?!"
Ucap Ara dengan melotot ke Arsen."Lah ini sekolah."
"Yang sekolah mah mulut sama badan lo otak lo masih dibantal."
"Serah bu negara,"
"Ya emang"
"Ya udah"
"Ya lo."
"Y-a-"
"YASINAN SONO LO BERDUA KAMVRET."teriak Ali lagi lagi merelai pertingkaian antara Arsen dan Ara yang emang gak bakalan ada ujung selesainya, ibarat permainan yang gak ada settingnya game over. Itu aja sih.
Akhirnya mereka selesai dalam bidang debat harian, dan mulai memasuki kelas.
Beberapa teman banyak yang menyapa mereka, tapi beda dengan halnya Ara yang tidak menghiraukan sapaan temannya karna dia lebih fokus untuk berjalan ke arah Ankara yang sedang duduk dan berbincang dengan salah satu teman sekelas.
"Ra," panggil Ara.
Ankara menoleh lalu mengisyaratkan pada temannya untuk pergi dulu, sudah ada firasat jika Ara akan berbicara soal dia dan Agam."Hey, sorry ra,"
Ara menghumbuskan nafasnya pelan, mencoba tak tersulut emosi untuk memerahi sahabatnya ini.
"Apa yang lo lakuin sampe lo dihajar Agam? Untung lo gak luka." Nada Ara sudah berbeda sedikit lebih dingin, meski Ankara tahu Ara sedang tidak baik baik saja sekarang.
"Gue gak sengaja dobrak pintu osis dan masuk keruangan Alaska."
OMG!
Ara menggelengkan kepalanya dia langsung mwndaratkan pantatnya diatas kursi sebagai penguat agar dia disabarkan dan dilapangkan dadanya lagi oleh tuhan.
Menelan saliva begitu susah untuk Ara. Pantas saja Agam ngamuk? Pantas saja Agam berfikir macam macam, mungkin karna juga Ankara adalah murid baru jadi reputasi dia sangat tinggi karna tampan dan yang pasti itu sangat diirikan oleh banyak senior bahkan adik kelas.
Punya sahabat cowok ganteng emang udah resiko bakal ribet, bakal ikut nyumbangin tenaga, bakalan ikut ikut kena masalah. Uh! Banyak jadi disorot fans atau haters.
Memang tak ada satupun yang diperbolehkan masuk keruang osis yang katanya kayak ruangan CEO sih, kecuali Osis sendiri. Ada banyak hal yang harus dirahasiakan seliput masalah dan insiden atau suatu sistem yang perlu dimusyawarakan lagi.
Mengenai ruangan Alaska emang ada disamping Osis. Yang Ara tahu ruangan itu berisi cctv sekolah dan banyak penyampaian tentang organisasi, ruangan itu hanya dikhususkan untuk KETUA OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih bumi
Romantik"ska, lo kecewa sama gue?" "Gue kecewa..." ___ Dibumi ini kita tidak hanya belajar mencintai, tapi sebaliknya, terkadang kita butuh belajar dicintai. Itu adalah teori sederhana sebagai manusia yang ingin berterimakasih pada diri sendiri. --- Sepanja...