Angkasa 13

61 12 1
                                    

Yang belum follow. Awas!.
Kita hidup saling bertukar oke? Saling menikmati.

Follow akun aku.
Jangan cuma jadi wacana aja.
Kita harus mengenal lebih.
Masukin ke perpustakaan biar tau aku up apa ngk.
Kalau typo dibenerin.
Kalau suka berarti vote.
Kalau gak suka coment aja.
Kita saling terbuka.
Kita harus lebih deket kayak Alaska sama Ara.
Aku sayang banget dan berterima kasih yang udah mau baca, fllw akun aku dan coment crta aku suer semoga kita saling deket beneran.😙😚

🏙🏙

Alaska dan Ara sudah berada dimobil milik Alaska, saat ini tujuan mereka adalah rumah sakit, dikarnakan beberapa menit yang lalu Alaska dapet kabar kalau mamanya Atan habis kecelakaan.

Berbeda dengan Ara yang mulai adem sendiri. Dia sangat pobia dengan bau rumah sakit, apalagi darah manusia yang bewarna merah itu.
Bisa membuat Ara lemas ditempat.
Membayangkan darah merah saja sudah berhasil mengeluarkan banyak keringat.

"Ra, kenapa?"

Ara langsung tersadar dan menggeleng cepat.

"Lo sakit?"

Ara menggeleng. "Gak, lagi pengen ngelamun aja." etisnya.

Alaska tak ambil pusing dia tetap fokus menyetir sambil beberapa kali melirik Ara yang benar benar melamun kedepan dengan keringat yang terlihat jelas di dahinya.

Tangan Alaska mengambil beberapa lembar tisu didashbor.

"Nih elapin keringet lo."Titahnya.

Ara tersenyum. "Elapin lah." dia tak mau kalah, sekalian mengajari Alaska cara menjadi pacar yang sosweet.

"Sini hadep yang bener."

Ara menurut dan langsung menghadapkan wajahnya ke samping sambil melihat Alaskanya.

Pelan pelan Alaska membersihkan keringat itu di dahi Ara sambil nyetir.
"Nah gini, besok besok kalau gue keringetan lo elapin."ucap Ara saat merasa tangan Alaska mengelap dahinya.

"Gue tiap kali main basket keringetan, lo gak elapin." Bantah Alaska lalu membuang tisu yang sudah setengah basah itu ke tempat sampah kecil.

Ara terkikik, mana bisa dia kelapangan liat bola muter muter dioper gitu, bisa bisa belum semenit dia pingsan. Jadi ya jangan salahkan Ara jika dia tidak seperti orang lain yang jika pacarnya main basket, ceweknya ngedukung ditepi lapangan terus ngasih minum sambil bilang 'Capek ya?' .
Halah basi kalau menurut Ara jika dia tidak bisa yasudah Alaska harus menerima itu.

"Yah. Itu beda lagi, kalau pacaran sama gue, maaf gak bisa nemenin ke lapangan sambil liatin main bola."Tekan Ara menggingatkan bahwa dirinya sangat anti melihat bola yang dioper oper.

Alaska tersenyum tipis. "Iyh gue ngerti."

"Ra, gue belum tahu apa apa soal masa lalu lo." Sambung Alaska.

Ara terdiam, 'masa lalu' hal aneh menurut Ara. Masalalu? Bagi Ara itu sejarah lama yang tersimpan dan tidak untuk diulanggi, buat apa Alaska menanyakan perihal masalalu? Apa yang ingin Alaska tau tentang masalalu Ara? Karna masa lalu bukan dibumi.Masa lalu Ara dan masa depannnya nanti di angkasa. Menjadi Ratu dan Ambara menjadi sang rajanya.

Terimakasih bumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang