Jika ditanya, siapa orang yang paling suka menunggu? Jika menunggu adalah sesuatu yang membutuhkan waktu tidak menentu. Jangka panjang atau pendeknya waktu kita tidak tahu. Lantas apakah hal yang paling indah ketika menunggu?Tidak ada.
Tidak ada.
Itu menurut Alaska sendiri.
Seluruh tubuhnya sedang dicemaskan oleh gadis yang terbaring lemah selama satu jam diatas kasur.
Sambil menunggu, dia hanya duduk dan berharap setiap detik selanjutnya gadis itu terbangun dari ketidaksadarannya selama dimobil menuju Apartemen tadi.
Dibumi kenapa tidak ada rumah sakit pengobatan untuk manusia aneh, contohnya Alien atau apapun manusia yang bukan berasal dari bumi.
Eh! Alaska ini mulai nggawur ya.
"Bangun Ra, Lo belum disuntik. Kenapa harus gak sadar selama satu jam ini."
"Apa Lo marah sama gue? Karna gue udah ngabaiin Lo tadi?"
Alaska mengacak rambutnya. "Iya, gue salah, maafin gue ya? Sekarang Lo bangun! Lo bakal jelasin semuanya kan?"
"Ra! Ara! Gue gak bisa modus kalo Lo aja masih merem, coba buka matanya, gue bakalan minta maaf sambil lutut-lutut didepan Lo, gue bakal gombalin Lo kayak cowok-cowok yang lain."
Semua pembicaraan Alaska tidak ada jawaban sama sekali. Pertanyaannya pun tidak ada yang menjawab.
Apa Ara maninggal ?
Alaska ini bukan dokter, dia juga bukan juru yang tahu sakit ini itu, apalagi didepannya ini bukan seorang manusia biasa.Kalau dipikir-pikir Alaska terlalu berlebihan menyebut Ara sebagai manusia Aneh, sebenarnya Ara manusia seperti Alaska atau kalian tapi sebuah kehidupan yang harus membuat dia mengenal Kodrat angkasa dan miliaran keindahan luar bumi.
"Alaska.."
Panggilan itu terdengar jelas ditelinga Alaska, karna saking lelahnya menunggu dan berbicara sendiri, cowok itu memandang kebawah, sebelum kepalanya terangkat tegak melihat Ara.
"Ara! Apa yang sakit? Dimana? " Paniknya dengan melihat lihat wajah dan tangan Ara.
Ara menggeleng lemah. " Haus, laper."
Alaska melongo, dia sudah cukup heran dengan pacarnya ini. Jika seseorang tidak sadar apa dia sedang berada dialam lain, dan ketika merasa lapar atau haus maka mereka terbangun begitu saja?
Tidak mungkin. Alaska hanya berhalusinasi saja."Mau apa? Biar gue yang beliin." Tawarnya sangat rendah hati. Wajarlah dia sudah sadar sekarang.
Meskipun kesadaran Ara sudah pulih perlahan-lahan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah mereka satu persatu.
"Dua ayam bakar dengan nasi uduk sama teh anget, kamu yang buat." Ara sedang menampilkan wajah lemas dan pucatnya, agar seorang Alaska mau menuruti dan mengabulkan keinginan Ara.
"Kayak orang hamil tau."
Ara mendengus." Kan tadi lo yang NAWARIN!!!" Ara melontarkan tatapan bak singa akan menerkam mangsanya.
Mereka berdua sejenak melupakan masalah, memang ini yang seharusnya terjadi pada mereka, karna Berdamai sebelum Ara pergi adalah hal yang Ara inginkan saat Alaska mengetahui semuanya sebelum waktu yang telah Ara tentukan.
Alaska langsung bangkit dan membungkukkan tubuhnya yang atletis. " Siap tuan ratu, setelah ini langsung sembuh ya!! Mau dibeliin obat ? Atau kerumah sakit?"
Alaska sangat berbaik hati pada pacarnya, ada apa gerangan? Apa dia tengah memanfaatkan waktu sebelum Ara pergi.
Ara menatap kedua manik Alaska setelah lelaki itu membungkukkan tubuh disampingnya. " Gue bukan manusia bumi jadi tidak perlu obat atau rumah sakit. Tidak ada obat disini yang gue butuhkan." Dia memeringati Alaska agar mengingat jika pacarnya bukan manusia pribumi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih bumi
Romance"ska, lo kecewa sama gue?" "Gue kecewa..." ___ Dibumi ini kita tidak hanya belajar mencintai, tapi sebaliknya, terkadang kita butuh belajar dicintai. Itu adalah teori sederhana sebagai manusia yang ingin berterimakasih pada diri sendiri. --- Sepanja...