Angkasa 18

27 11 7
                                    

Kalau kalian lupa, bisa baca bab sebelumnya dulu biar paham. Selamat membaca, jangan lupa vote dulu.

 

Ankara terpaku saat membuka pintu rumah, jadi bel yang dari tadi berbunyi dan hampir membuat Ankara tak tahan untuk menerkam siapa yang datang, tapi niat itu terurungkan karna Ankara benar-benar tidak bisa berkutik dari wajah yang ada didepannya saat ini. Tamu malam ini ini sungguh diluar ekspektasi nya.

"Ada perlu apa Lo kesini?"

"Suruh gue masuk dulu, gue tamu ini." Bantah Alaska, Iyah. Cowok yang menjadi tamunya adalah Alaska.

Muka kusut dan raut wajah yang tidak bisa dibaca karna kedataran memang tabiat Alaska.

"Masuk."

Mereka berdua tengah duduk diruang tamu milik keluarga Ankara, sudah bisa Ankara duga kalau Alaska pasti membicarakan sesuatu mengenai Ara.

"Lo alien?" Pertanyaan datar Alaska nyaris membuat Cowok dari dunia angkasa itu tertawa.

"Menurut Lo alien ada yang seganteng gue? Dan secantik Ara?" Tanyanya balik.

Alaska menatap bola mata biru itu. Mencari kebenaraan apa dia Alien? Atau manusia sepertinya?.

"Tinggal jawab. Gue rasa iya."

"Jadi Lo udah tahu?" Ankara bertanya sambil tersenyum.

  Alaska membuang muka kearah lain. " Tahu. Dan gue butuh penjelasan Lo. Karna ini semua ada hubungannya sama Lo."

  Ankara tampak menganggukkan kepalanya tiga kali, tanda dia setuju tapi, ekspresi selanjutnya dia terlihat sedang berfikir. "Gue gak bisa jelasin. Ara yang bisa jelasin semua ini. Masih untung gue bilangin, supaya Lo gak nyia-nyiain waktu yang tersisa beberapa hari lagi."

Satu detik.
Dua detiik.
Tiga detik.

  Alaska bungkam.

"Ada dunia lain selain bumi?"

"Tuhan lebih tahu."

"Gue gak percaya." Alaska tampak masih tidak yakin dengan semua ini, apa ini mimpi, serasa hidup didunia komik, atau dia memang sedang berperan disuatu cerita.

"Mau Lo percaya atau nggak, itu urusan Lo, yang terpenting sebentar lagi Gue dan Ara bakalan pergi keangkasa." Ukur Ankara membuat suatu keyakinan.

  Alaska mengacak-acak rambutnya frustasi. "Kalian manusia angkasa ngapain kesini?" Dia mulai sewot tapi sudah diujung rasa penasaran karna ada kehidupan lain selain bumi.

"Ck. Gak usah tanya gue, gue yakin kalo Lo langsung tanya ke Ara dia pasti jelasin semuanya dan apapun yang ingin Lo tau tentang angkasa."

Alaska menyandarkan tubuhnya pada sofa. " Gue kecewa sama dia, kenapa dia gak bilang dari awal." Ada nada pasrah yang Ankara dengar.

"Karna cinta."

"Cinta?"

"Udah Sono Lo pulang, gak bakal paham juga kalau gue jelasin."

Alaska memberi tatapan aneh. " Tapi manusia angaksa makan manusia bumi Ngak?"

"Kampret! Udah Sono Lo pulang. Jangan nostalgiain alam gue aneh-aneh. Dan harus Lo inget, Waktu itu semakin cepet. Hari ini selesai. Hari kepergian  semakin  Deket."

Terimakasih bumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang