Angkasa 17

31 10 9
                                        

Bisa dicheck cerita SAMUDRA oleh Macthahetto, ceritanya tentang Seorang ketua osis yang sangat menganggu hidup samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa dicheck cerita SAMUDRA oleh Macthahetto, ceritanya tentang Seorang ketua osis yang sangat menganggu hidup samudra. Bahkan meskipun Samudra memberi kata kata ketusnya, sang ketua osis tak tersinggung sedikitpun, karna sebelum dia benar benar ingin mencintai Samudra, dia sudah mempersiapkan kesabaran seluas lautan dunia ini.
Setiap pagi, dia sudah duduk manis di bangku samudra, setiap hari dia selalu mengajak samudra berbicara tapi tak satu katapun samudra bisa menerima...

____ vote!🌞 coment💋 ini extra part.

  Arina seperti kehilangan atmosfer saat Angga menelfonnya dan memberi tahu kalau Alaska tidak sekolah.

  Kemana anak itu pergi? Sudah ia duga sejak tadi pagi kalau Alaska akan kecewa denganNya.

  Arina mematikan sambungan secara sepihak, sebentar lagi Angga akan menjemputnya dibutik, begitu rasa khawatir Arina sangat tidak bisa dipungkuri lagi, bagaimana jika sesuatu terjadi pada Alaska? Bagaimanapun juga dia penasaran dimana anak itu bersembunyi.

"Mbak, titip butik ya. Saya mau keluar." ucapnya pada salah satu pelayan yang menjaga didepan kantornya.
  Pelayan itu mengangguk patuh pada sang pemilik butik. Arina memang terkenal tidak pernah marah ataupun sombong pada semua karyawannya. Begitupun setelah melihat lamanya Arina tidak datang kebutik mereka sangat sedih, tapi hari ini mereka sangat menyambut baik dengan kedatangan Arina kembali.

  Arina melangkah keluar butik dengan bersamaan sebuah mobil yang sangat dia kenal datang didepan butiknya.
Tak lama sosok Angga muncul setelah pintu mobil terbuka. Suaminya. Selama sebulan dia sangat kecewa dengan Angga, begitupun sekarang, tak ada hari yang dia sukai setelah kepergian Angga pada Desy, meskipun Angga dan Desy sudah berhububgan lama, dan ketahuan saat bulan bulan kemarin, tetap saja penghianatan Angga sangat berpengaruh besar pada  Arina dan juga Alaska.

"Sudah menunggu lama?" Tanya Angga sebagai kata pembuka dengan istrinya, bahasa formal bahkan begitu saja menjadi hal baru diantara mereka, seakan akan mereka adalag orang asing.

Arina menggeleng. "Ayo, saya sangat khawatir dengan Alaska." paniknya.

  Angga membukakan pintu mobil untuk Arina, kegiatan seperti ini sungguh membuat keduanya menggingat masa lalu yang begitu indah. Setelah itu, dia mengitari mobik dan masuk. Mobil hitam meninggalkan butik Arina, dengan tancapan gas yang begitu cepat, sebesar rasa khawatir mereka berdua.
Secara tak langsung kepergian Alaska membuat dua kedua orang tuanya kompak khawatir dan bisa satu mobil lagi. Andai Alaska tahu, bahwa  lari dari kenyataan yang terus menerus tak akan menyelesaikan masalah dengan baik.

  Kedua orang didalam mobil hanya terselimuti rasa hening, tak satupun diantara mereka memulai percakapan.

Sampai lima menit kemudian....

"Kamu jangan khawatir, Alaska pasti baik baik saja." Angga membuka suara dengan sedijit memberi nada tenang.

"Saya harap begitu, jika dia kenapa napa saya akan menyalahkan diri saya sendiri, karna tidak menjadi ibu yang baik." Bisa dilafalkan bahwa perkataan Arina sangat Formal bukan seperti seorang istri pada umumnya.

Terimakasih bumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang