happy reading❤
kasih vote dan comment ya
jangan lupa di follow💖👌😊
😂😉____________🌷🌷🌷____________
Pagi itu dhisty dan qilah berangkat dengan bis, mereka sengaja. bagi mereka lebih mengasyikkan berangkat sekolah dengan bis dibandingkan diantar. pasalnya pagi-pagi saat mereka berangkat, bis tersebut hanya dipenuhi anak-anak sekolah. dan mereka bisa lebih bebas tertawa, dibandingkan dengan diantar."qilah, lo janji ya. ga bakal bilang ke siapa-siapa kalo gue abis jalan sama ghibran tadi malem." rengek dhisty namun kembali tegas, sambil membulatkan matanya.
"hmmm" qilah menggoda dengan babyface nya.
dhisty hanya berdehem dan memutar badannya membelakangi qilah dan melipat tangan di perutnya.
"iya-iya dhis, jangan ngambek kalii. gue bisa jaga rahasia lo kok." balas qilah kemudian.
tak lama mereka sampai di depan gerbang, banyak siswa yang turun dan berlarian menuju gedung sekolah. dhisty dan qilah hanya memilih santai berjalan menuju kelasnya.
sesampainya di kelas,dhisty melihat mejanya yang terletak paling depan dipenuhi sampah cobekkan kertas, tak satu-dua. tapi banyak membanjiri mejanya.
buru-buru dhisty berlari dengan wajah sedikit kesal, apa yang terjadi? pasalnya ia mengingat betul mejanya bersih saat pulang sekolah kemarin, ia menemukan tulisan.
-lo lonte,dhisty-
-lo tukang ambil pacar orang-
-gatau diri-
-dsb.banyak lagi tulisan-tulisan aneh yang berhasil membuat tangan dhisty bergetar membacanya. ia tak tau betul apa yang terjadi. siapa pelakunya?yang terpenting apa salahnya?telah merebut pacar siapa dia? pentanyaan-pertanyaan yang bermunculan di kepalanya.
dengan cekatan qilah membantu memunguti kertas-kertas aneh tak berguna itu. pasalnya qilah takut seisi kelas akan mengejek dhisty.
namun dengan langkah dan wajah santai dhisty menuju meja loly. dhisty yakin sekarang, pelakunya memang dia. karena ini memang tulisan tangannya, dhisty juga mendengar tawa liciknya tadi.
"eh, maksud lo apa?" dhisty tak sabaran, sambil menghentakkan tangannya ke meja loly ,dan berhasil membuat seisi kelas tersentak kaget. sedangkan qilah tersenyum puas, melihat tindakan dhisty pada loly yang berlaku seenaknya.
"APA??" tanya loly dengan nada tak kalah lantang.
"LO NGAKU NGGAK,LO KAN YANG NULIS DAN NARUH ITU SEMUA??"dhisty mulai naik darah.
"kok gue? bukan guue." bantah loly seenaknya.
"halahh, lo tu banyak gaya ya. udah jelas lo yang nulis. gue tau kok gausah ngeless." bentak dhisty sambil memalingkan wajahnya santai.
"bukan guee." tetap saja loly bersikeras.
dhisty mendecih sambil memangku tangan nya di dada.
sambil bergumam.
"udah salah malah ngotot lagi.DASAR PENGECUTT."lirih nya pelan.namun jelas terdengar.
"ya kalau gue kenapa??" kini loly berkacak pinggang.
"tuhkann, lo pengecut." tangan dhisty gemes ingin menjambak rambut loly. dan dengan seketika tangan nya berhasil menarik jilbab loly.
loly yang kesakitan ikut menarik jilbab dhisty dan mereka saling membalas. pertarungan sengit pun dimulai, antara DHISTY VS LOLY.
Tak lama ghibran muncul di depan kelas sambil asik mendengar musik dari earphone yang selalu dibawa-bawanya. ia terkejut perempuan itu adalah dhisty dan loly. ia lansung melerainya dan menghadapkan dhisty tepat dihadapannya.
"lo kenapa sih dhis?" tanya ghibran peduli.
loly yang melihatnya terbakar rasa cemburu, ia menangis dan mengumpati dhisty dan ghibran.
"ghibran lo jahatt..lo tega di depan gue." ia mendorong dhisty dan berhasil membuat dhisty terjatuh ke lantai.
dengan cepat ghibran membantu dhisty berdiri. loly tambah terbakar-bakar.
loly berlari keluar kelas dan menangis, seisi kelas prihatin padanya. iba dengan perasaannya.
ghibran pun mengajak dhisty ke taman, ghibran mengandeng lengan dhisty. dhisty menurut saja di samping ghibran, sambil menunduk. ia malu dengan perbuatannya barusan.
ghibran mengajak dhisty duduk di sebuah kursi di taman. sambil memberikan sebotol air mineral pada dhisty. dhisty menurut dan meminum air tersebut.
"kamu tadi ada masalah apa sih sama loly." tanya ghibran perlahan.
dhisty masih menggeleng malu.
"yaudah kamu cerita aja." pinta ghibran.
kemudian dhisty menceritakan semuanya pada ghibran. entah kenapa, ia kini tak sungkan lagi berbagi pada ghibran.
ghibran kemudian menenangkan dhisty agar tidak terbawa oleh perbuatan loly yang gila.
kemudian ghibran mengajak dhisty ke kelas, karena bel masuk sudah berbunyi.
di perjalanan menuju kelas dhisty selalu mendapat tatapan sinis ciwi-ciwi sekolah mereka yang iri dengan keberuntungan dhisty. tapi sungguh, dhisty tak mempedulikan mereka.
ghibran hanya tertawa kecil melihat ekspresi santai dhisty.
***
gimana nih?
greget gak sih?pen tampar loly deh
boong aja😂
kasih vote dan comment yaa❤follow ig : @ranihafiza_tul101
____________🌷🌷🌷___________
salam
Rani HF
KAMU SEDANG MEMBACA
Walau Rindu (Tamat)
Teen FictionGhibran, laki- laki yang sulit membuka hatinya tiba- tiba terjebak dalam permainannya sendiri? Dhisty, perempuan penjaga perasaanya itu merasakan perubahan sayang jadi sakit? Bisakah mereka bersatu? Apa yg terjadi? ikuti sampai habis ya Jangan sim...