[5]Boneka dari dia

404 55 0
                                    

kasih votenya ya kakak😁😄😘
biar semangat
ingat kritik dan saran itu dibutuhkan
typo meraja lela
____________________________________


Pagi itu hujan, jam menunjukkan pukul 06.09. dhisty telah usai melaksanakan sholat, tadarus 2 halaman cukup--lahh. ia sidah siap berseragam, tinggal memasukan buku-buku ke dalam tas. matanya melirik arloji di lengannya sambil bergumam di hati," humm, udah jam 6 lewat yaampun, hujan belum reda ih." matanya sesekali melirik jendela.

Tiba-tiba ia teringat pesan kemarin sore, dari seseorang yang tak diketahui.

"btw, yang kemarin ngechat aku siapa yah?"

"siapa sih? tanya sekarang ah"

~DhistyAira~
maaf ini siapa ya?

~New Account~
Gue DINO AGHIBRAN


Tak lama kemudian dhisty menuruni anak tangga menemui mama dan papa.

"selamat pagii." sapa dhisty sambil melemparkan senyum manisnya, sesekali kacamata bundar nya melorot. sungguh manis parasnya.

"pagi sayang." balas mama tak kalah ramah. sambil menghias selembar roti dengan selai kacang favorit papa.

sedangkan di sebelahnya sang papa hanya terlihat senyum simpul di sudut bibirnya, bukan karna apa, tapi sedeguk susu telah memenuhi mulutnya, bersiap meluncur ke perutnya.

"mama buat apa buat dhisty?" dhisty berseru girang, itulah kebiasaannya.

"kamu maunya apa, hah?"balas mama menggoda. sambil mengacungkan pisau selai ke arah dhisty.

"hmm, dhisty mau roti selai coklat+susu coklat panas aja deh ma, tapi dhisty buat sendiri aja, kan udah gede. repotin mama mulu." dhisty tertawa kecil.

"kan itu tau." timpal papa datar.

Dhisty berlari kecil menuju kulkas dan menyiapkan susu coklat panas miliknya. sedangkan roti selai coklat sudah dari tadi disiapkan mama. mama takut telat soalnya.
roti dan susu dengan lahap dhisty habiskan. ia berdiri dan bergegas meninggalkan meja makan, setelah pamit pada papa dan mama.

Ia berjalan keluar, melihat hujan sudah berubah mejadi rintik kecil. kemudian mengambil payung dan keluar pagar. mulai berjalan menuju rumah qilah, rumah qilah berada di gang sebelah. satu kompleks memang.

"assalamualaikum qilah, mami, papi, kakak, mang, bi.." tiba-tiba qilah muncul di depan pagar dan perkataan dhisty terhenti otomatis.

Dhisty memang memanggil mami dan papi, dikarenakan memang dekat sejak kecil.

"udehh berisik lu. tinggal nelfon aja susah amat lu. ngapain teriak-teriakin satu rumah siih!" cerca qilah.

"udah ayuk qilah, ini udah 06.41 tau." desak dhisty.
                                           ***

Ghibran pov.

"sialan, pake gerimis segala." cerca ghibran dari dalam mobil, ia telah sampai di depan gerbang sekolah.

Walau Rindu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang