holla
happy reading❤
please vote and comment___________🌷🌷🌷___________
"Dhis,lo dipanggil buk muliati tu."panggil lira mengagetkan dhisty yang sedang melamun membenamkan wajahnya di meja.dhisty memang sengaja ingin menyendiri di kelas, sedangkan qilah pergi ke kantin untuk sekedar membeli makanan. begitu juga teman-teman yang lain, berhamburan ke luar kelas untuk mengisi lambung mereka.
"hah,kapan?" tanya dhisty kaget saat lamunan nya tiba-tiba dibuyarkan lira.
"tadi, buk muliati manggil lo dari mic. lo nggak denger? kalo nggak salah gue ada beberapa nama juga, salah satunya ghibran. mending lo cepet nyusul deh." saran lira.
sedangkan dhisty masih ternganga, begitu saat dia tau ada nama ghibran juga.
"yaudah, gue nyusul deh. makasih ya ra." dhisty berterima kasih dan segera menuju ruang guru yang berada di lantai bawah.
dhisty memasuki ruang guru, ia tersenyum dan menyapa beberapa guru yang ia lihat. kemudian cepat-cepat menuju buk muliati dan beberapa siswa lainnya yang terpanggil.
"permisi buk." sapa dhisty duluan.
"nah ini dia dhisty." buk muliati sadar akan kehadiran dhisty.
"kalian berenam ikut ibuk ke taman sekarang ayok." ajak buk muliati.
mereka berjalan mengekor di belakang buk muliati. yap, benar saja. diantara 6 siswa memang ada ghibran. mengapa sebenarnya? kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pun bermunculan di pikiran dhisty.
"buk, sebenarnya ada apa ya buk?" dhisty berani angkat suara, juga disertai sedikit senyumnya.
"jadi gini, ibuk mau ngasih tau kalian
,tentang olimpiade matematika, IPA dan IPS yang akan kalian ikuti."buk muliati diam sejenak, sambil menatap lembut wajah yang tiba-tiba polos dari murid-murid di hadapannya. dan kembali melanjutkan.
"ibuk sengaja memilih kalian kelas 10 dan11. ibuk juga ingin tahu kemampuan kalian walaupun masih kelas 10. jadi sudah ibuk bicarakan dengan guru-guru yang lain. Matematika dimas dan dhisty,IPA ayu dan ghibran,IPS amanda dan rachel."
"sengaja ibuk campurkan kelas 10 dengan kelas 11. silahkan balik ke kelas masing-masing. nanti kita belajar bersama di labor IPA sepulang sekolah. ingat, tepat waktu." seru buk muliati dan kemudian meninggalkan 6 siswanya.
dhisty berdiri ngeri mengingat ia akan mengikuti perlombaan olimpiade matematika SMA. sedangkan baru 5 bulan ia bersekolah disana.
ghibran menghampiri dhisty dengan tertawa polos.
"yang semangat ya. ngapalin gundukan rumus matematikanya." ghibran membulatkan kepalannya memberi semangat.
"yang ada lo yang harus semangat ngapalin rumus fisika sama kimia." hentak dhisty karena nada bicara ghibran yang tidak enak di telinganya.
"yah, gak papa lah, dari pada kayak lo, harus partner an bareng kak dimas." ghibran menunjuk dimas dengan mimik wajahnya. yap, dimas terkenal dengan kejutekkan nya dan kepelitannya.apalagi dhisty anak kelas 10.
"tapi sebenarnya gue jealous tau sama kak dimas, partner an bareng lo. gue mau nya yang jadi partner lo tu gue bukan kak dimas." bisik ghibran ke dhisty dan berlalu meninggalkan dhisty dengan kegelisahannya.
"aishh, sialan. gue gak kenal kak dimas,tapi gue tau dia tu jutek, pelit, pemarah pokoknya gue gamauu." ucap dhisty sedikit berteriak dan menekankan di setiap kata 'jutek, pelit, pemarah', dia tak menyadari disana memang masih ada dimas.
ghibran yang menyadari disana masih ada dimas lansung berlari menuju dhisty. berencana untuk menyelamatkan.
dimas sudah melangkah kearah dhisty dengan maksud untuk melabrak, ia sangat tidak suka dengan penyataan dhisty barusan.
dhisty tak tau harus bagaimana, ia hanya tersenyum kecut kearah dimas. sementara dimas semakin mendekat.
ghibran pun datang lansung memberi penjelasan.
"maaf ya kak dimas, dhisty nya lagi demam tinggi kak. mulut nya nyolot banget ngomongnya, iyakan dhis? kamu gak ngerti kan yang lagi diomongin? gak kan?" jelas ghibran ikut terkekeh kecil.
"i-iya kak dimas, aku lagi demam. gak paham juga apa yang lagi diomongin." jawab dhisty gemetaran. sesekali meraba jidatnya.
"kak, dhisty pusing nih. dhis kelas yuk, nanti lo pingsan. ayukk."ajak ghibran agar dhisty mengikutinya.
mulut dimas masih terbungkam belum sempat berbicara sepatah kata pun, namun mereka dengan pandai nya mengelak dan pergi meninggalkan dimas.
dhisty dan ghibran berlari menuju kantin, lari dari dimas. sengaja menuju kantin, mereka memang lapar dan haus dengan keadaan tadi.
ghibran menyilakan dhisty duduk dan memesankan makanan untuk mereka.
mereka mulai menyantap makanan masing-masing di tengah kantin yang sudah sepi. memang sudah sepi, sekitar 10 menit yang lalu bel masuk sudah berbunyi.
jadi para siswa sudah kembali ke dalam kelas."makasih ya ghib." ucap dhisty sambil terkekeh kecil.
"buat?" Tanya ghibran sebelum meneguk minumannya.
"lo udah nolongin gue dari kak dimas, kalau gak ada lo gue udah kena marah tau?kebayangin nggak sih?" dhisty mengangkat tangan nya ke samping kepalanya. seperti seseorang yang dilanda frustasi.
ghibran tertawa puas.
" gue pengen nangis liat ekspresi lo tau.abis lucu banget." jelas ghibran dan kemudian tertawa lagi.
"kok pengen nangis sih?" tanya dhisty tanpa dosa.
"saking bahagianya gue." ghibran kembali menyuap baksonya dengan lahap.
dhisty kini memasang kembali wajah kesalnya. tapi ia juga bersyukur ada ghibran yang membantunya lari dari dimas.
ghibran memang jarang sekali tertawa dan memberikan senyumnya ke banyak orang. mungkin hanya untuk orang terpilih dan orang istimewa bagi ghibran.
dhisty kemudian kembali tersenyum setelah mengingat kebaikan ghibran padanya. dan melahap makanannya sebelum mereka menuju kelas.
_________🌷🌷🌷_________
kasih vote and comment
ajak friends juga baca ini😂
babaysalam
Rani HF
KAMU SEDANG MEMBACA
Walau Rindu (Tamat)
Genç KurguGhibran, laki- laki yang sulit membuka hatinya tiba- tiba terjebak dalam permainannya sendiri? Dhisty, perempuan penjaga perasaanya itu merasakan perubahan sayang jadi sakit? Bisakah mereka bersatu? Apa yg terjadi? ikuti sampai habis ya Jangan sim...