09. Kesepakatan

58 5 1
                                    

[🍅] Hallo? Jadi, di sini aku mutusin buat benerin kosa katanya, yang semula pakai lo-gue bakal aku ganti pakai aku-kamu dan berhubung aku pakai latar belakang Negara Korea, aku tambahkan sedikit aksen Korea nya biar afdol wkwk.

Aku minta maaf jika ada kesalahan dalam penggunaan kosa kata Korea, karena aku sendiri gak terlalu pintar dalam Bahasa Korea, jadi mohon kritikannya jikalau aku ada kesalahan^^ kritik dari kalian bener-bener penting buat aku dan aku sangat membutuhkannya.

Udah, itu aja yang mau aku kasih tahu:) oh iya, jangan lupa voment ya biar aku semangat hehe.

Semoga kita sehat selalu dan selalu dalam perlindunganNya, aamiin^^

Sekian dan selamat menikmati♡

[🍅] enjoy!
.
.
.
.
.

Semakin malam lampu di jalanan semakin terang, beberapa ruko yang sebelumnya tertutup kini dibiarkan terbuka lebar mengundang para pembeli untuk datang. Kota ini semakin malam semakin hidup. Seolah tak pernah mati atau hanya sekedar lenggang.

Lampu yang menghiasi sekitar Sungai Han menambah keindahan panorama sekitar. Seiring angin berhembus perlahan dedaunan di pohon menari seolah mengikuti irama.

Rambut panjang milik seorang gadis ikut melambai-lambai diterpa angin. Mata cantiknya masih menatap lurus ke depan. Melihat sungai yang tenang dan damai, sedamai sekitar. Serta mengabaikan sahabatnya yang kini tengah fokus menghabiskan susu berperisa pisang.

Tempat indah ini mungkin menjadi tempat singgah semua orang kala penat menyerang, saat merasa beban yang dipikul sangat berat hingga tak sanggup lagi ataupun saat gundah hinggap di hati.

Banyak pasangan yang hanya menikmati keindahan, jalan-jalan, dan mungkin juga ada yang mengakhiri hubungan.

Entahlah, Sera tak bisa mendeskripsikannya. Yang pasti, Sungai Han akan menjadi tempat berlabuhnya kala ia tak sanggup lagi dengan semua drama yang ada.

"Mau ngomong apa? Dari tadi diem terus. Aku udah habis dua kotak susu nih!" Kara yang didiamkan sedari mulai protes, terlalu lama membiarkan Sera diam.

Lama-lama perutnya bisa kembung hanya menunggu Sera dengan meminum susu pisang.

Sera menghembuskan napasnya pelan, berharap semua bebannya ikut hilang.

"Aku bingung, Ra." Ujarnya mengawali.

Kara membenarkan posisi duduknya menghadap sepenuhnya ke arah Sera. Tanda ia tak ingin memotong dan ingin mendengar semuanya. Mempersilahkan Sera menuntaskan segala yang dirasa padanya.

"Aku mau pastiin kalau Taeyong itu Thie. Tapi aku bingung harus apa."

"Kenapa gak ngelakuin saranku waktu itu?" Tanya Kara mencoba membantu.

"Aku takut posisi aku sebagai perempuan jadi taruhannya."

"Hei! Aku kan nyaranin kamu deketin Taeyong. Bukan ngejar-ngejar dia kayak cewek lain, apa lagi goda-goda. Gak ya! Gini, dengerin aku!" Kara meraih wajah Sera agar menatap lurus pada matanya.

KABISAT | TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang