9 ¤ Ternyata ¤

143 59 15
                                    

HAPPY READING AND ENJOY ❤

"Jelasin ke gue hubungan lo sama qamela itu apa?" Zendaya masih terdiam, dia takut. Takut sekali melihat senja yang marah seperti itu.

"Aa-ku sama ka Qamela itu saudara kandung ka, cuma ka Qamela nggak mau ada yang tau kalau aku ini adiknya dia," Senja terdiam mendengar penjelasan Zen.

"Orang tua kita pisah, terus aku ikut Mama dan ka Qamela ikut Papa, kita berdua emang berpisah, tapi untungnya aku sekolah di sekolah yang sama kaya ka Qamela," Zen terus menundukkan kepalanya, menahan air matanya agar tidak terjatuh. Melihat Zen yang seperti itu senja tidak tega karena tadi memarahinya.

"Gue minta maaf, Gue pulang," ucap Senja singkat. Dia langsung pulang dengan raut wajah kecewa.

🌞🌞🌞

RadjaPov

Pulang sekolah gue sama Arasta mutusin buat nongkrong di warung belakangan sekolah, Semua lengkap kecuali Charlie tentunya. "Biasalah tugas seorang pacar, nganterin cewenya balik dulu," sela Evans.

"Bas, gue minta nomer Senja dong."

"Buat apa lo minta nomer cewek? Nomer lo kan anti kesebar banget Ja, haha."

"Ridji minti nimir ciwi? Istigi lingki bingit nih," semua tertawa melihat cara bicara Evans yang alay seperti itu.

"Gue nggak punya, lo minta aja sama Charlie sono, pacarnya dia kan temennya Senja," timpal bastian lagi

"Hmmm."

Akhirnya nggak lama setelah itu Charlie dateng, dan tanpa basa-basi, gue langsung nyamperin dimana Charlie duduk.

"Lie,"

"Ngapa, Ja?" tanya Charlie

"Lo pacaran sama temen sekelas kita kan, Siapa namanya?"

"Kay, gue pacaran sama Kay, anggota SATG,"

"Apaan tuh SATG?" tanya gue penasaran.

"Senin And The Geng, lima cewek yang ada di kelas kita, yang kalo kemana-mana selalu ber lima itu loh Ja, mereka kan Geng juga," gue ngangguk ngerti, jadi mereka ber lima itu geng, gue aja baru tau.

"Siapa ketuanya lie?" Tanya Bastian tiba-tiba.

"Ketuanya Senin lah, nama Gengnya aja Senin and the Geng, kocak lo Asu!" semua tertawa kecuali gue.

"Anjir Ngegas."

"Gue minta nomer Senja, dong," Charlie mengerutkan dahinya bingung.

"Nanti gue kirim," gue ngangguk dan akhirnya kita semua mutusin untuk pulang karna udah sore.

***

AuthorPov

Senja memarkirkan motornya di bagasi, dia pulang cukup sore hari ini. Senja berjalan menuju pintu utama, dan membuka rumahnya, rumahnya cukup sepi. Entahlah mungkin orang tuanya sedang pergi.

"Mam, Senja pulang," teriak senja, tapi orang rumah belum ada yang menyahuti.

"MAMAAAAAAAA!" teriak Senja semakin kencang.

"Ada apa sih Senja, teriak teriak mulu ya ampun," jawab Manja.

"Hehe maaf mam, Senja cuma mau salim ko," Senja salim dan langsung naik ke atas. Hari ini sungguh sangat melelahkan baginya.

Sampai kamar, Senja langsung melemparkan tas, sepatu, dan jaket nya. Dia langsung loncat ke arah kasur dan berbaring. Senja memejamkan matanya, tapi tiba-tiba ada chat masuk dan Senja langsung melihatnya.

SUNSHINE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang