2 ¤ Hukuman ¤

370 177 45
                                    


Pagi ini Hari senin, Saatnya Senin And the geng menuju lapangan untuk mengikuti Upacara bendera setiap hari senin, Tapi. Ada personil yang kurang saat mereka menuju lapangan untuk upacara.

"Weh si Senin Mana nih? Udah jam segini belum dateng juga, Padahal Hari senin ini loh," ucap Qamela yang sedari tadi mencari Senja yang tak kunjung datang.

"Yailah Mel, lu kaya gatau si Senin aja sih kalo dateng emang suka Telat mulu," sambung Alula.

"Tapi kan ini udah siang banget La, bisa dihukum nanti dia sama pak aji," jawab Qamela Kesal.

"Udah udah, Ayo kita baris aja dulu, daripada nanti di omelin sama Bu sri," tambah Kay yang meredakan amarah qamela.

Disisi lain, Jam sudah menunjukkan Pukul 06:59 satu menit lagi jam sudah menunjukkan pukul 07:00 Tepat. Jeng Jeng Jeng!

"Senjaaaa Banguuun! Udah Siaaanggg! Senjaaaaa kamu udah telat nak,"

Teriak seorang wanita yang sudah berumur tapi masih tetap kelihatan cantik dan Awet muda, yaa dia adalah Sandra Marlina, Mama senja. Atau kalian bisa memanggilnya MANJA.

"Astagfirullah! Maaf Ma, aku telat lagi!"

Jawab Senja, dia langsung mandi bebek, dan langsung mengenakan pakaian untuk hari senin, tak lupa juga memakai topi dan Dasi.

"Maaa, Senja berangkat dulu, Senja udah telat banget ini mah, Astagaa!" ucap Senja dan langsung Menyalami Mamanya.

"Iyaa nak Hati-hati,"

🌞🌞🌞

Senja berlari dari rumah sampai ke sekolah nya, Jarak dari rumah sekolahnya cukup jauh, tapi apapun rintangannya dia akan tetap berlari agar bisa mengikuti upacara bendera.

"Pak, bukain dong gerbangnya, Tolong pak, saya udah telat ini," lirih Senja merengek kepada Bapak penjaga pintu gerbang.

"Haduhh, Neng Senja lagi, kapan mau tobat nya Neng? Masa tiap hari Telat mulu," jawab pak Harun sang penjaga pintu gerbang sekolah.

"Iyaa pak maaf, ini yang terakhir deh, besok saya nggak bakal telat lagi." kata Senja sembari Mengangkat Jari tengah dan jari Manisnya untuk membentuk Huruf V.

"Helehh, kemarin ngomong nya juga begitu, besok juga di ulang lagi, lagi dan lagi,"

"Soalnya kata temen saya, Tidak ada kata terlambat untuk menuntut Ilmu pak, jadi saya belum terlambat pak!" jawab Senja Yakin.

"Bisa banget kamu mah Neng Ngeles nyaa,"

Grekkkkk

Pintu gerbang pun terbuka, Senja langsung memakai Jurus seribu bayangan untuk lari kedalam kelasnya untuk menaruh tas nya, tapi Sesampainya di kelas..

Brakkkk

Suara dobrakan pintu terdengar jelas, membuat Senja sedikit kebingungan, dan mencari sumber suara itu.

"SENJAAAA LAGI, SENJA LAGI!" Teriak seorang lelaki mengenakan peci hitam di kepala nya.

"Astagaa! Pak aji, abis nih gue, di hukum abis abisan" batin senja gugup karna keciduk pak aji yang melihat senja baru datang.

"Senja! Ayo keluar, ikut bapak, Kamu bapak hukum berdiri di depan para siswa yang sedang upacara," ucap pak aji kesal.

"Pak, ampun pak, Saya nggak mau dihukum Kaya Gitu pak, Maluuu pak, dihukum yang lain aja deh saya ikhlas pak,"

"Jangan Ngebantah! Ayo cepat ikut bapak, atau bapak akan memanggil orang tua kamu dan kamu akan bapak Scorsing, karena keterlambatan kamu sudah melampaui batas!"

SUNSHINE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang