21 ¤ Dia kembali ¤

88 20 207
                                    

Sorry telat sehari, abis refreshing dulu Author nya wkwk.

Happy Reading and Enjoy.

______________


Aisya, Sukma, Dian, Vinka dan Ziah kaget ketika melihat Raras berteriak seperti itu, sontak semuanya bangkit.

"PERGI KALIAN SEMUA DARI SINI, KALIAN SEMUA NGGAK PANTES PUNYA TEMEN BRENGSEK KAYA GUE!" Bentak Raras dan bangkit dari duduknya.

"GUE TUH PENGECUT, BRENGSEK, DAN KALIAN BODOH BANGET MASIH MAU BERTEMAN SAMA GUE!" Tambah Raras, semakin emosi.

Tak lama berucap Raras akhirnya bungkam, Raras tak kuasa menahan tangisnya yang ia tahan sedari tadi, Ya. Kini sosok Raras sudah bukan seperti Raras yang kuat, Raras yang Judes.

Kini yang mereka liat hanya Raras yang lemah, Raras yang cengeng.

"Gu-gue kesel. Gue kesel sama diri Gue sendiri hiks..." lirih Raras sambil tersungkur dibawah lantai sembari memeluk dirinya sendiri.

"Gue jahat, Gue nggak pantes ada Sama kalian, kalian semua anak Baik, dan kalian nggak boleh temenan sama Gue yang brengsek ini," tambah Raras.

Ziah dan semuanya diam, membiarkan Raras mengeluarkan semua keluh kesahnya, mengeluarkan semua kata hati nuraninya. Membiarkan Raras tenang setenang tenangnya.

Ziah sudah tidak bisa melihat Raras yang seperti ini, sontak Ziah langsung jongkok disebelah Raras dan memeluknya erat.

"Ras... dengerin Gue," panggil Ziah, Raras masih membiarkan Ziah memeluknya.

"Kita udah dari SMP sama-sama, pertemanan kita bukan baru sebulan atau dua bulanan, tapi udah bertahun-tahun kita sama-sama Ras. Lo nggak boleh ngomong kaya tadi, bagi Gue Lo itu tetep Raras yang kita kenal, tetep menjadi Bunda Sobret Judes yang kita kenal," tambah Ziah, Sontak Raras langsung menangis sejadi jadinya.

"Ma-maafin Gu-gue Zi, Maaf udah nabrak Lo, maaf udah nggak nolongin Lo waktu kecelakaan, Maaf untuk semuanya," gumam Raras dan Ziah hanya mengangguk dan tersenyum sembari membalas pelukan Raras.

Aisya, Sukma, Dian dan Vinka menyaksikan bagaimana kesaksian The Real Sahabat Sejati. Dan tak Lama semuanya ikut memeluk Ziah dan Raras.

"Kita semua udah maafin Lo, Ras." timpal Aisya.

"Gue kangen banget sama Kalian," ujar Raras dan memeluk semuanya Erat.

"Kita juga kangen banget sama Bunda," sela Dian.

Selang beberapa menit berpelukan, semuanya Bangkit dan duduk di Meja yang sudah disiapkan khusus untuk orang yang datang membesuk.

"Jadi, kapan Lo bisa bebas?" tanya Vinka.

"Besok siang jam 2 Gue Bebas."

"Boleh nggak, Besok kita jemput Lo?" timpal Ziah.

Raras tersenyum. "Nggak usah pake Izin, Gue tunggu kalian Besok disini,"

"Oke, Siap Bunda!" tegas Ziah, Raras tersenyum senang, entahlah. Sudah beberapa hari Raras merindukan Sobret yang memanggilnya dengan sebutan Bunda.

"Oh iya, Btw si Herma, Puan, Laudya, Rianty sama Aldina dimana, ko gue nggak liat mereka sih?" tanya Raras.

"Yaelah Ras, kayanya tanpa kita ngasih tau yang sebenarnya juga Lo udah ngerti mereka semua lagi ngapain," ujar Sukma. Raras tertawa kecil.

"Mereka bener-bener belum berubah ya, Film India nya Laudya emang nggak abis abis apa ya, terus Si Herma pasti Lagi nyari makanan sama Puan, kalo Rianty pasti lagi duduk disebelah Laudya sembari nunggu Laudya kelar nonton, dan kalau Aldina, pasti dia nggak ikut," oceh Raras panjang lebar di sertai tawa.

SUNSHINE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang