22 ¤ First kiss ¤

92 21 1K
                                    

Senja itu spesial. Hanya datang pada waktu tertentu. Saat ia datang, ia membawa fenomena yang begitu indah.

_____________

Radja semesta.

Radja terkejut ketika melihat siapa yang memanggilnya, orang yang selama ini Radja rindukan, kini ada di depan matanya.

"BANG EDWIN!" panggil Radja dan langsung berlari memeluk Edwin erat-erat.

"Ja, please. Ini cafe, semua orang pada ngeliat Lo meluk gue kaya begini," ujar Edwin.

"Gue nggak peduli, sumpah gue kangen banget sama Lo bang,"

"Iya sama, gue juga. Makanya lepasin dulu ini badan gue remuk," lirih Edwin, Radja cengengesan dan melepaskan pelukannya.

Keduanya sudah berdiri berhadapan, dengan usia yang tidak lumayan jauh, tinggi Radja bahkan sudah hampir mendekati Edwin.

"Kok Lo nggak ngasih tau gue bang, kalo mau ke indo?" tanya Radja.

"Biar keliatan surprise gitu kaya di novel novel," sahut Edwin.

Keduanya masih berdiri tertawa bersama, melupakan semua teman-temannya yang sedari tadi bingung dengan kedua adek abang ini.

"Ekhem," dehem Bastian mencairkan suasana, Sontak Radja langsung mengerti kode dari Bastian.

"Eh Bang, kesana yuk, gue kenalin sama temen-temen Gue," ujar Radja sembari mengarahkan Edwin menuju teman-temannya.

"Bang, Ini geng gue, Arasta." ujar Radja mengenalkan. Edwin berfikir.

"Arasta?" tanya Edwin.

"Iya bang, kita ini Arasta," sahut Evans.

"Arasta bukannya singkatan dari Arkav--mphhhhh" Radja langsung membekap mulut Edwin ketika Edwin hampir keceplosan tentang nama Gengnya, pasalnya Edwin tahu betul singkatan dari Arasta ini.

"Arasta singkatan dari apaan Bang?" tanya Bastian kepo.

Radja melirik tajam Edwin, Radja memberi Isyarat agar Edwin tidak mengatakan hal yang sebenarnya.

"A-anu, Arasta singkatan dari Anak Rempong Asal Jakarta," jawab Edwin ngasal, Sontak Senin and the Geng tertawa, tidak dengan Arasta yang saling melirik satu sama lain.

"Ja, serius singkatan Arasta begitu?" timpal Qamela.

"Bukan Njir, udahlah bang Edwin nggak usah di dengerin," jawab Radja cuek.

Edwin tidak mengenal Arasta karena memang Edwin sudah sangat lama tinggal di Korea, sebelum Radja bertemu Arasta, Edwin sudah lebih dulu ada di Korea.

"Bang, anak yang di pojok sono noh, yang lagi menyendiri, jomblo pula, Namanya Bastian Faeyza," ujar Radja.

"Heh, Lo liat aja ya Ja, besok pasti gue nggak jomblo lagi," sahut Bastian cuek. Edwin Sontak langsung menyapa Bastian Ramah.

"Annyoeng, Gue Edwin."

"Hah? Monyong?" timpal Bastian, Sontak Evans meneloyor kepala Bastian kasar.

"Annyoeng bego, artinya Hai atau enggak Hallo, itu bahasa Korea," ujar Evans menjelaskan. Bastian hanya mengangguk.

"Kalo yang ini Davine sama Evans bang," ujar Radja lagi. Edwin kembali menyapanya.

"Nah kalo yang itu tuh yang lagi berduaan namanya Charlie bang, kerjaannya membuat para jomblo merasa iri atas ke Uwuwwan mereka," timpal Bastian panjangnya lebar.

SUNSHINE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang