🐾Bagian 6

35 8 0
                                    

YOWASSAP BRE🐝🐝

HAPPY READING ALL🐝🐝

---o0o---

Alexa panik setengah mati saat itu. Aren hanya diam dan menggigil diatas kasur.

Aren sakit, dan kedua orangtuanya tidak ada. Papanya sedang berada diluar kota dan Mamanya sedang dirumah teman-temannya, mereka sedang arisan. Kakaknya pun juga belum pulang dari kuliah, jadi hanya ia dan Aren yang pulang terlalu awal.

"Kamu demam" ujar Alexa lirih

Aren tidak menghiraukan, dia hanya terus menggigil dalam selimut dan belum mengganti seragam sekolahnya.

"Ganti seragammu dengan pakaian bersih, aku akan memasakkan bubur untukmu lalu setelah itu kamu minum obat" perintah Alexa

Aren hanya terus diam dan wajahnya bertambah pucat, Alexa menghela napas panjang, sampai akhirnya ia mengambil celana training panjang beseta baju polos untuk Aren.

Setelah menyiapkan pakaian milik Aren ia pun beranjak ke dapur untuk membuatkan bubur, kemudian sekitar 20 menitan bubur yang ia masak sudah matang. Alexa mengambil sedikit dan memasukannya kedalam mangkuk. Lalu membawakan bubur dan susu itu kelantai dua, menuju lantai dua kamar Aren berada.

Alexa meletakkan nampan yang dibawa nya keatas nakas, kemudian ia kembali memeriksa suhu badan Aren yang semakin panas.

Ia pun mengambil cooling patch diatas meja dan menempelkannya ke dahi Aren agar suhu badannya cepat menurun.

Lalu ia pun menyuapi Aren, mula-mula Aren tidak mau tetapi Alexa terus memaksa hingga Aren pun pasrah.

Hanya ada suara sendok yang beradu dengan mangkok dan sesekali Aren yang terus bergerak di tempatnya.

Saat Alexa hendak menyuapkan sesendok lagi, Aren menggeleng akhirnya ia pun mengalah. Lalu ia mengambil susu tadi dan memberikannya pada Aren.

"Yaudah kamu tidur yah, harus istirahat yang banyak" ujar Alexa tersenyum

Aren hanya terdiam dan mengambil gulingnya lalu membelakangi Alexa. Aren pun memejamkan matanya.

Alexa tersenyum, kemudian tangannya mengulur meraih dahi saudaranya dan mengusap nya secara pelan-pelan.

                                                 

♡♡♡

Alexa turun dari taksi dan segera berlari memasuki rumahnya, namun saat didepan rumah ia melihat mobil yang dipakai Mamanya tadi pagi sudah terparkir rapi digarasi.
Alexa pun buru-buru memasuki rumahnya, namun tiba-tiba

Plak

Plak

"Dasar anak nggak tau diuntung"

Satu tamparan keras mendarat diwajah Alexa hingga bekas tamparan itu berubah merah, sangat perih tapi tidak seperih hati Alexa.

"Kenapa kamu lakuin ini ha??! Salah apa Aren sama kamu, kamu dendam sama dia ha?!!" teriakan Mamanya menggema membuat Alexa semakin takut terhadap Mamanya.

"Kamu pantas dihukum" marah Mamanya sambil mengambil sabuk

Ctarrrr!!!!

CCtarrrr!!!

Tanpa perasaan, tanpa belas kasihan sang ibu mencambuk seluruh badan Alexa, mencambuknya dengan berulang kali dan sekuat tenaga.

"Ini kan yang kamu mau,kamu memang pantas diginiin!!!! DASAR ANAK TAK TAU DIRI" geram Diana

Ctarrrr!!!

Alexa menangis sambil menundukkan kepalanya, kedua tangannya gemetar hebat dan ia merintih. Ia pun sudah berusaha untuk menjelaskan kejadiannya tapi Mamanya tidak mau mendengar penjelasan darinya.

Alexa hanya pasrah, ia yakin ia bisa kuat dalam menghadapi Mamanya.

Alexa terisak, rasa sakit itu benar-benar tersalurkan sampai kehatinya. Cambukan itu memvuat tubuh Alexa bengkak dan sebagian kulit tubuhnya terkelupas dan berdarah.

Hingga suara teriakan menggema,

"MAMA APA-APAAN SIH??" seru Alex saat melihat tubuh saudaranya dicambuk bagaikan binatang oleh Mamanya sendiri.

Alex berlari mendekati Alexa dan berjongkok untuk melindungi tubuh saudaranya yang kini sudah dipenuhi lebam di wajahnya, sampai-sampai dibagian samping keningnya berdarah.

"Jangan melindunginya Alex!!" ujar Mama menbentak

"Ma, kasihan Alexa ma, Mama selalu nyiksa dia Mah!!" teriak Alex

"Dia memang pantas Alex, dia telah menyakiti adikmu!!" bentak Diana

"Tapi Alexa juga adikku Mah!!" balas Alex membentak

Alexa hanya menangis dalam diam, dia sudah tak mampu untuk mendengar pertengkaran Mama dan Abangnya. Hingga Alexa sudah tak mendengar apapun ia sudah tak sadarkan diri.

                                                   

♡♡♡

Dua hari telah berlalu dan Farah bingung kemana sahabatnya itu pergi, dua hari menghilang tanpa kabar.

Farah gelisah dan khawatir jangan-jangan Alexa sakit hingga ia tidak kesekolah dan lupa mengabarinya.

Rizky pun tenang-tenang saja, karena akhirnya ia tak pernah lagi diganggu oleh cewek yang berisiknya minta ampun itu. Tapi ia bingung kemana gadis itu, sudah dua hari ia tak diganggu dan ia pun tak pernah melihat gadis itu kagi disekitaran sekolah.

Rizky pun beranjak dari kantin dan berjalan menuju tempat favoritnya yaitu, rooftop.
Setelah sampai ditujuan ia hanya duduk termenung dan lagi-lagi pikirannya mengarah ke sahabat kecilnya yang sudah lama dinyatakan telah tiada. Namun ia percaya bahwa sahabatnya itu masih hidup, ia akan tetap menunggu sahabatnya itu.

Tiba-tiba sebuah tangan memegang pundaknya, ia pun menoleh dan melihat sahabatnya yang tersenyum manis dan duduk disebelahnya lalu menerawang jauh kearah depan lalu berkata.

"Lo masih nunggu dia Ky??" tanyanya

"Nggak perlu gue jawab lu udah tau jawabannya!" balas Rizky

"Gue juga kangen dia Ky" sahut Aiden masih menatap kosong kearah depan

"Gue tetep bakalan nunggu dia!" ujar Rizky cepat

"Hmmm, dan kalo lo udah lelah. Ingat ikhlasin dia Ky" nasehat Aiden kemudian lalu beranjak pergi.

Tanpa sepengetahuan mereka, seseorang telah mendengarkan pembicaraan mereka dan ia pun akan menyusun sebuah renacana agar Rizky menjadi miliknya.

                                               

Tbc

Maaf yah temen-temen kalo ceritanya gak jelas tapi ini murni dari pikiran saya. Saya sudah lama merencanakannya tapi belum ada niatan untuk menulis dan Taraaaa akhirnya aku udah berani publish.

Ditunggu Voment-Nya guys untuk menambah semangat author:)

RhyrinMaria02S

Alexa Story[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang