🐾Bagian 33

12 2 0
                                    

Bahagia itu sederhana
Cukup ada kamu disampingku
Semua akan baik-baik saja:)

^Rizky Pradana Antariksa

Happy Reading All😘😘

Suasana yang tadinya semarak bagaikan pasar tiba-tiba hening, saat Rizky dan Tania berjalan didepan koridor kelas X Ipa 1. Mereka nampak mesra, Rizky yang sesekali mencium pipi Tania. Dan Tania yang dengan senang hati memeluk lengan kekar Rizky.

Setelah keduanya berlalu, sontak semua teman sekelas Alexa menoleh.

"Ngapain kalian liatin gue kayak gitu??" Alexa bertanya dengan santai, seolah-olah Tania dan Rizky tidak lewat didepan kelasnya tadi.

"Aleksa lo gapapakan?" tanya Jeni

"Alexa kepala lu nggak kebentur tadi?"

"Tumben macan nggak ngamuk?"

"Alexa kok nggak marah sih?"

Berbagai pertanyaan teman sekelas Alexa lontarkan, namun Alexa hanya cuek bebek.

"Santai aja, napa sih" Alexa menaikkan alisnya secara bergantian, membuat teman-temannya bergidik ngeri.

"Sya, pacar kamu lo itu" Bella gregetan sendiri melihat Alexa tak menanggapinya.

"Udahlah, ngapain sibuk nguru urusan orang lain. Mending kita belajar" bukan Alexa yang menjawab, namun Farah.

"Ditinggalin baru tau rasa lu" umpat Bella

Sedangkan Alexa ia mengangkat bahunya, ia tak peduli dengan ocehan teman-temannya. Karena ia yakin Rizky akan menjaga kepercayaannya.

♡♡♡

Alexa mengedarkan pandangannya kearah lapangan, namun yang dicarinya tak kunjung ia lihat. Alexa berlari di koridor dan menaiki tangga menuju rooftop, namun tiba-tiba langkahnya terhenti. Disana ia melihat Rizky dan Tania sedang berciuman mesra, Alexa meremas ujung roknya.

Ia pun membalikkan badannya namun tiba-tiba terhenti karena mendengar perkataan Rizky dan Tania.

"Ky kamu kapan mutusin Alexa sih?" tania mengusap pelan rambut Rizky.

"Secepatnya" jawab Rizky

"Kok kamu bisa sih pacaran sama dia?" Tania kembali bertanya.

"Namanya juga mainan"

Alexa yang tak tahan mendengar perkataan keduanya, ia pun melangkahkan kakinya kearah taman belakang sekolah.

"Hiks..Emang salah...aku apa..." Alexa memeluk kedua lututnya dibawah pohon beringin.

"Alexa nggak salah apa-apa"

Alexa mendongakkan kepalanya, didepannya ia melihat Kak Aiden sedang tersenyum.

"Kakak kenapa kesini?"

"Mau nemenin adeknya Aiden"

"Ntar kak Tania marah"

"Dia bukan adek gue"

"Jangan gitu"

"Kenapa nangis?" Aiden mengalihkan pembicaraan

Alexa Story[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang