Chapter 5: Dikiranya pundung

769 139 17
                                    


Nezuko terkekeh geli menatap layar ponselnya. Tapi tak lama usai hal itu, senyuman Nezuko langsung luntur seketika.

"Yah, kok off sih..." keluh gadis itu. 

Nezuko menunggu sejenak hingga sebuah tulisan di layar ponselnya berubah, tapi setelah menunggu cukup lama, belum ada perubahan atas itu. 


Nezuko Kamado: Kok malah off

Nezuko Kamado: Jan ngambek euy

Nezuko Kamado: Kak

Nezuko Kamado: Kak

Nezuko Kamado: Woi babi

Nezuko Kamado: Eh maaf

Nezuko Kamado: Heh cok

Nezuko Kamado: Bercanda kak:))

Nezuko Kamado: Ngambek ya?

Nezuko Kamado: Jan marah dong kak


Masih tidak ada jawaban. Nezuko menggigit bibir bawahnya, ia mulai khwatir kalau sampai Zenitsu sungguhan marah padanya. Cewek yang sedang bermain ponsel di meja belajarnya itu pun keluar dari kamar dan menghampiri kakaknya yang sedang beristirahat.

"Kak, temen lo ngambek sama gue?" 

Tanjirou menoleh ke pintu, tepat di mana adiknya berdiri kini. "Siapa?" 

"Yang alay, rambutnya warna tai."

"Astagfirullah, Dek." Tanjirou mengelus dada. "Emang kamu apain dia?"

Nezuko melangkah masuk, medekati kasur Tanjirou dan menunjukan layar ponselnya pada kakaknya itu. "Nih,"

Tanjirou meraih ponsel adiknya, lalu membaca pesan antara dua orang itu. Usai membaca sampai akhir, Tanjirou pun menghela nafas panjang dan mengembalikan ponsel Nezuko.

"Ya kamu tau sendiri anaknya baperan." komentar Tanjirou singkat.

"Terus gimana? Aku ngerasa bersalah ih, sama dia. Udah nganterin ke toko buku, malah aku katain kayak gitu." alis Nezuko berkerut khawatir.

"Ya terus maunya gimana?" 

Nezuko terdiam sejenak, cewek itu nampak berpikir. "Besok kan libur ya, aku bawain sesajen aja apa ke rumahnya?"

"Hus! Kamu kira jin?"

"Mirip sih," sahut Nezuko pendek. "Eh, seriusan aku. Mau dibawain kesukaannya dia aja. Gimana?"

"Ya udah, besok Kakak anter. Tapi besok Kakak udah ada janji sama anak-anak ekskul Karya Ilmiah Remaja, jadi nggak bisa Kakak tungguin lama-lama."

"Iya, nggak apa-apa. Ntar agak siangan aku chat lagi buat jemput."

"Ya udah, sekarang tidur dulu sana."

Nezuko mengangguk kecil. Cewek itu pun langsung meninggalkan kamar kakaknya dan kembali ke kamarnya sendiri. Ia langsung merebahkan diri di kasur. Yah, kalau sudah begini ia bisa jadi lebih tenang.

Tapi kenapa harus sepanik itu ya kalau Zenitsu benar-benar marah padanya? Toh, nanti juga cowok itu akan segera membaik.

Aneh.




***

Bucin | Zenezu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang