Chapter 3: Toko buku

788 151 18
                                    


Puas menyelidiki rak buku, Nezuko akhirnya menemukan apa yang ia cari.

Cewek itu pun segera mencari Zenitsu. Niatnya supaya mereka cepat pulang. Tapi Nezuko malah terdiam sejenak begitu mendapati Zenitsu yang sedang terlihat nampak serius membaca sebuah buku.

Tunggu, cowok begajulan itu memangnya sudi membaca buku? Lagian, buku apa yang akan ia baca? Majalah hidayah? Atau tata cara menjadi member ke-5 Blackpink?

"Baca apa sih?" tanya Nezuko mendekat.

Zenitsu melirik Nezuko sejenak, sebelum cowok itu segera menutup buku dan mengembalikannya pada rak. Ia menghela nafas panjang, sebelum menatap dalam ke iris Nezuko.

"Lagi baca syarat dan ketentuan jadi presiden di hatimu."

"Syarat utamanya harus menang olim fisika dulu sama abang gue."

"Kamu menghina aku?"

"Kedengarannya gimana?"

Zenitsu hanya tersenyum menyeringai sembari terkekeh miris. Nezuko itu susah baper, atau memang cewek itu nggak punya hati?

"Udah ah, ayo pulang. Tinggal bayar di kasir doang, kan?" tanya Zenitsu.

Nezuko mengangguk cepat sebagai respon. Jadi dua manusia itu pun segera menuju kasir dan mengantri disana.

Di tengah menunggu, Nezuko pun kembali menceletuk.

"Motivasi lo nemenin gue apa, Kak?" tanya cewek itu.

"Hm?" Zenitsu menoleh dengan dua alis yang terangkat, lalu terdiam sejenak. "Ya pengen aja gitu. Nggak boleh?"

"Ya boleh-boleh aja sih,"

"Ohhh, kirain bakal ada yang marah."

Nezuko terdiam sejenak, kemudian memutar bola matanya jengah. Cewek itu mengendus. Nezuko sering mendengar kata-kata itu, jadi ia sudah paham di luar kepala apa maknanya. 

"Kata Bang Tanjirou, cowok yang bilang begitu itu kebanyakan para buaya darat."

"Buaya dari mananya. Orang cowok ganteng gini disamain sama buaya."

"Nggak pantes, ya. Emang sih, lebih cocok anjing."

"Hus, anak kecil mulutnya!"

Nezuko mencibir. Sok-sokan ngatain anak kecil, memangnya Zenitsu sudah setua apa? Kalo udah gini, Zenitsu jadi persis kayak nenek-nenek.

"Aku kira kamu cuma cewek cakep yang ngebosenin loh, Nez. Ternyata selain receh kamu juga nggak baperan, ya." puji Zenitsu. "Jarang loh, ada cewek yang kayak gitu."

Nezuko tak menyahut.

Zenitsu pun menoleh dan mendapati Nezuko dengan raut cueknya. Cowok itu pun hanya terkekeh sembari mengacak-acak rambut Nezuko.

Nezuko masih tak menyahut.

Hanya saja ia bingung, yang diacak-acak rambutnya, kenapa yang berantakan hatinya?



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bucin | Zenezu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang