2. Oh Hana

543 46 0
                                    

Oh Hana. Gadis 19 tahun yang merupakan sosok ramah, periang,murah senyum, mudah bergaul dan pintar. Kemanapun ia pergi hanya aura positif yang dia bawa, menyebabkan oranh-orang menjadi nyaman berada didekatnya. Dibalik sosoknya yang sempurna ia memiliki satu kekurangan, yaitu ia memiliki penyakit jantung turunan dari sang ibu yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya pergi ke sisi pencipta yang lebih menyayangi ibunya.

Oh Hana adalah putri tunggal dari Oh Hajoon Direktur Utama sekaligus pemilik dari perusahaan H&J Group, perusahaan yang bergerak dibidang industri elektronik, fashion, pangan serta entertaiment yang sangat dikarenakan kondisinya yang mengharuskannya absen dan melakukan pengobatan untuk jantungnya.

Hana memiliki dua sahabat yang sangat menyayanginya dan juga ia sayangi. Ahn Saemi dan Choi Soochul, keduanya merupakan teman sekelasnya. Baik Saemi maupun Soochul, mereka berdua merupakan orang yang sangat berperan penting dimasa Hana selama menjadi siswi di Reulli High School.

🌼🌼🌼

"Hana-ya. Apa sudah siap? Kita harus segera berangkat agar kau tidak terlambat." Suara berat itu mengintrupsi kegiatan pagi Oh Hana.

"Sebentar lagi, ayah. Aku sedang menyiapkan buku-buku ku." Jawabnya dari dalam kamar.

"Baiklah. Ayah akan tunggu dibawah. Jangan lupa untuk memasukan kantung obat mu."

"Baiklah, Ayah."

Oh Hana dengan bergegas memasukkan buku-bukunya, lalu beralih untuk memakai sepatunya. Sebelum benar-benar keluar dari kamarnya, Hana memeriksa kembali penampilannya didepan cermin lalu tak lupa mengambil kantonh kecil berisi obat diatas nakasnya.

Hana keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga rumahnya dan menuju kearah garasi rumah karena ayahnya yang sudah menunggu didalam mobil.

"Selamat pagi, Imo." Sapanya ramah kepada seorang pengurus rumah yang kebetulan sedang menyapu.

" Selamat pagi, Agassi."

"Imo, apa Hana boleh minta dibuatkan Galbi Jjim untuk makan malam nanti?" Tanya Hana sebelum pergi ke garasi.

"Tentu, Agassi. Nanti saya akan buatkan." Jawab wanita paruh baya tersebut.

" Yeoksi, Imo memang yang terbaik." Ucap Hara dengan penuh kesenangan.

"Sebaiknya Agassi cepat berangkat agar tidak terlambat." Ujarnya.

Hara meringis, Ia hampir lupa bahwa ayahnya sudah menunggunya sedari tadi.
"Baiklah. Hana akan berangakt dulu. sampai nanti, Imo." pamitnya lalu pergi menuju garasi.

Sesampainya digarasi, dilihatnya sang Ayah sudah berada didalam mobil dengan koran yang sedang ayahnya baca. Hana membuka pintu mobil dan mendudukan dirinya dikursi penumpang.

Pak Kim lalu masuk dan duduk dikursi pengemudi, tak lama mobil pun perlahan meninggalkan area kediaman keluarga Oh.

"Hana, apa yang kau bicarakan dengan Song Imo tadi?" Tanya Oh Hajoon dengan fokusnya yang masih tertuju ke koran yang ia baca.

" Imo?, Tadi Hana hanya meminta dibuatkan Galbi Jjim untuk makan malam." jawab Hana dengan senyumnya yang lebar.

" Anak ayah memang pengertian. Tau saja ayah sedang ingin Galbi Jjim." Ujar Hajoon yang memiliki minat yang sama dengan putrinya

" Hana memintanya karena Hana yang ingin, Dasar Ayah." ucap Hana

" Wae?, Ada apa dengan ayah?" Goda Hajoon.

"Ayah menyebalkan." sungut Hana.

"Benarkah?, Apa ayah benar menyebalkan?"

" Ya, sangat-sangat menyebalkan. Tapi Hana tetap menyayangi ayah." ucapnya seperti anak kecil sembari memeluk ayahnya.

" Ayah lebih menyayangimu, Hana-ya." Balas Hajoon.

" Oh iya. Apa Presdir Baek masih sering mengontak ayah?" Tanya Hana

" Tidak sesering itu. Tapi kami sesekali membicarakan tentang petunanganmu dengan Kyung." jawab Hajoon.

Hana hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

" Ada apa?, Ada masalah lagi dengan Kyung?." Tanya Hajoon khawatir.

" Tidak, Ayah."

Hajoon mengangguk lalu mengelus kepala putri tunggalnya dengan penuh kasih sayang.

Mobil yang dikendarai Pak Kim sampai di depan gerbang SMA Reulli, Hana mengenakan kembali ranselnya lalu tak lupa berpamitan dengan ayahnya.

" Hana-ya, nanti Pak Park yang akan menjemput mu. Karena ayah akan meminta Pak Kim untuk membeli bibit tanaman kesukaan Ibu mu." Ujar Hajoon sebelum Hana membuka pintu mobil.

" Baiklah, Ayah." Jawab Hana.

" Hana pamit. Semoga hari ayah menyenangkan." Pamit Hana lalu keluar dari mobil.

Annyeong Kyung🍂[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang