Hana terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit pada kepalanya. Hana mengumpulkan kesadarannya dan melihat ke sekitarnya, matanya menyipit untuk memfokuskan kesadarannya. Hana dapat melihat dua orang pria sedang duduk jauh di depannya, kedua pria itu sedang bermain kartu.
Hana mencoba menggerakkan tangan dan kakinya tetapi tidak berhasil karena tangan dan kakinya terikat dengan kuat. Hana menggerakkan tubuhnya mencoba meloloskan diri dan kursi yang ia duduki kehilangan keseimbangan dan roboh ke samping, karena gerakan yang Ia timbulkan itu kedua pria yang sibuk bermain kartu di depan sana menoleh ke arahnya.
Mereka mendekat ke arah Hana, gadis itu tidak berdaya di hadapan kedua pria di depannya itu, dan Hana mulai pasrah terhadap nasibnya.
Salah satu pria membantu memberdirikan Hana yang masih terikat di kursi.
“Tenanglah, kami tidak akan menyakitimu,” Ujar pria itu mencoba menyentuh pipi Hana
Hana memalingkan wajahnya.
“Siapa kalian?,” Tanyanya memberanikan diri
“Siapa kami itu tidak penting,” Ujar pria satunya.
Hana memicingkan matanya, ia tahu siapa pria itu.
“Kau?!,” Hana sadar bahwa salah satu dari mereka adalah orang yang menabrak Hana di dekat minimart.
“Duduk dan diam.” Ujar pria itu lalu mereka berdua berjalan meninggalkan Hana.
Hana menatap kedua pria yang baru saja berjalan menjauh darinya.
“Oh, Sohwa-ya!, dia sudah sadar!,” Ujar salah satu pria dengan ponsel yang menempel di telinganya.
“Sohwa?,” Gumam Hana setelah mendengar nama yang familiar di telinganya.
“YA!, Kalian tidak akan mendapat imbalan sepeserpun dengan menculikku!,” Teriak Hana berani
“YA?!!, LEPASKAN AKU!?,” Teriaknya lagi.
“Diamlah selagi aku masih baik pada mu!,” Ancam salah satu pria yang mendekat kearah Hana dengan lakban di tangannya.
“LEPASKAN AKU!!!,” Teriak Hana lagi
Pria itu menempelkan lakban pada mulut Hana, dan suara Hana tidak terdengar lagi.
🌼🌼🌼
“Kyung-ah, bagaimana Hana?, apa sudah kau temukan?,” Ujar Hajoon di telepon
“Belum, abeonim. Kami masih mencarinya,” Jawab Baek Kyung
“Aku masih tidak mendapatkan tiket pesawat,” Ujar Hajoon
“Ne, Abeonim pelan-pelan saja. Saya dan yang lain sedang mencari Hana,” Baek Kyung mencoba menenangkan Hajoon yang cemas
“Baiklah. Aku akan secepatnya sampai di sana. Aku akan mengirim bantuan. Tolong temukan putriku dengan selamat,” Ujar Hajoon
“Ne, abeonim.” Jawab Baek Kyung meyakinkan Hajoon untuk tidak khawatir.
Hajoon menutup panggilan dan kembali mencoba menghubungi seseorang.
“Bagaimana?, Apa tiketnya dapat?,” Tanya Hajoon pada sekretarisnya
“Masih belum.” Jawab Kim biso.
“Oh Daepyo. Oraenmaniya,” Sapa seseorang di seberang telepon.
“Ya?!, Park Seojang!?,“ Ujarnya penuh amarah.
“Aku membuatmu naik ke posisimu yang sekarang bukan untuk bermalas-malasan dan menikmati uang kotor yang masuk ke kantong mu itu!,” Hajoon berteriak karena kemarahannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong Kyung🍂[On Going]
Fiksi Penggemar"Kyung kau harus bergegas pergi ke rumah sakit sekarang!," Dowon menarik tangan Baek Kyung agar mengikutinya. "Ada apa?," Baek Kyung melepaskan tangan Dowon. "Aku harus menyelesaikan pertandingan ini!," Baek Kyung menolak ajakan Dowon. 'Kepada pemai...