34. Restu Bryan.

2.4K 179 14
                                    


Matahari mulai memancarkan cahayanya. Mengusir kegelapan dan menggantikannya dengan hangat sinarnya. Sementara itu bunyi kokok ayam jantan yang terdengar bagaikan nyanyian merdu dari rumah tetangga sebelah membangunkan Bryan dari tidur lelapnya.

"Huahhh..." Bryan menguap dan merentangkan kedua lengannya. Meregangkan otot-otot yang kaku akibat tidur satu posisi semalaman. Setelah menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya, Bryan bangkit dari tempat tidurnya dan merapikannya. Dia sudah terbiasa melakukan semua ini karena dia nggak suka kalau kamarnya dimasuki oleh orang asing. Jadi dia harus membersihkan dan menata kamarnya sendiri. Setelah itu Bryan mengambil handuknya dan mandi.

Di dapur Adel sedang sibuk dengan kegiatan rutinnya menyiapkan sarapan untuk keluarga dibantu sama Alexa. Sementara itu Karin sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Hari ini dia harus berangkat lebih cepat dari biasanya karena harus mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan sang dosen killer Kevin Anthonio. Dosen yang satu itu sangat on time. Telat satu menit saja bakalan nggak di ijinkan masuk sampai mata kuliahnya selesai.

Setelah selesai masak Adel menghidangkan masakannya di meja makan dan Alexa membantu menata meja. Menyiapkan gelas dan mengisinya dengan air mineral, piring, sendok dan sebagainya.

Sekarang mereka telah berkumpul dimeja makan bersama sang oma. Setelah membaca doa makan mereka pun mulai menikmati sarapan pagi buatan Adel yang rasanya sangat lezat.

"Bang...aku nebeng ya. Soalnya mau ngumpulin tugas sama dosen. Dosennya killer banget nggak boleh telat barang semenit pun. Ntar aku dihukum kalau telat," kata Karin dengan wajah yang memelas.

"Ya...ya...deh!" kata Bryan sambil meminum air yang ada di gelasnya sampai habis dan bangkit dari duduknya. Kemudian pamit sama oma dan mamanya. Begitu juga dengan Karin. Kemudian mereka berangkat dengan mengendarai motor Bryan.

Alexa membantu mamanya mencuci piring. Kebetulan hari ini Lexa libur jadi bisa bantu-bantu mamanya. Alexa adalah seorang dokter disebuah rumah sakit swasta. Dia bekerja diruang IGD. Tapi untuk hari ini Alexa tidak bekerja karena sudah dua hari dia tugas malam. Jadi biasanya dia berhak mendapat libur 1 hari.

Setelah selesai membantu mamanya mencuci piring Lexapun mandi. Hari ini dia mager banget jadi rencananya mau bobok syantik aja dirumah mempersiapkan stamina untuk kembali bertarung di IGD besok. Karena sehabis dinas malam biasanya para tenaga medis dirumah sakit tempatnya bekerja akan libur sehari kemudian masuk pagi. Apalagi katanya besok mereka akan berkumpul di aula rumah sakit karena direktur sekaligus pemilik rumah sakit yang baru akan mulai bekerja besok. Jadi mereka akan berkenalan dengan direktur rumah sakit yang baru yang Lexa dengar baru datang dari LA. Makanya Lexa harus mempersiapkan stamina biar besok bisa tampak seger.

Sementara itu ditempat lain Bryan memarkirkan motornya diarea parkir khusus motor. Setelah melepaskan helm dan jaketnya Bryan melangkah menuju pintu masuk. Beberapa orang pegawai cewek yang sudah hadir menyapanya bahkan ada juga yang menggodanya.

"Hai...Bryan ganteng banget hari ini" sapa Astrid sang resepsionis. Yang hanya disambut dengan senyuman manis dari sang pria pujaan hatinya.

" Bryan, ntar kita makan siang bareng ya!" bujuk Raina sambil menarik lengan Bryan. Bryan hanya bisa tersenyum sambil menganggukkan kepala tapi bukan tanda menyetujui ajakan mereka. Melainkan sebagai tanda menghormati mereka. Secara, mereka itukan seniornya dikantor ini. Masak Bryan bersikap kurang ajar? Memang Bryan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Bukan hanya tampan saja tapi otaknya juga tak bisa diremehkan. Hanya saja Bryan tumbuh menjadi pria yang pemalu dan pendiam. Mungkin efek perlakuan papanya dimasa yang lalu kepadanya masih membekas sampai saat ini. Itu sebabnya sampai saat ini Bryan belum pernah memiliki hubungan khusus dengan gadis manapun. Perasaan minder itu masih begitu lekat didalam hidupnya padahal jika dinilai dari fisik Bryan merupakan cowok most wanted disekolahnya mulai dari SMP sampai kuliah bahkan dikantorpun dirinya selalu jadi trending topik diantara para gadis. Wajah oriental yang diwariskan dari papanya dan sedikit percampuran darah bule dari mamanya membuat Bryan memang tumbuh menjadi pria yang mempesona para gadis 😍 kecuali seorang gadis yang bernama Tasya. Tasya itu orangnya sih biasa aja tapi anaknya menyenangkan. Bedanya Tasya dengan gadis lain yang pernah Bryan kenal adalah Tasya orangnya tulus. Keliatan banget dari caranya menegur seseorang, menolong seseorang atau caranya memperlakukan seseorang. Semua dilakukannya tulus tanpa embel-embel sedikitpun. Tasya sering mengajak Bryan ngobrol. Mereka berbicara tentang banyak hal karena Tasya anaknya pinter dan berwawasan luas. Tapi Tasya nggak pernah mengambil kesempatan dalam kesempitan sama Bryan. Dia emang tulus mau berteman dengan Bryan. Hal itu membuat Bryan merasa klop berteman dengan Tasya.

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang