39. Kebahagiaan

2.3K 190 4
                                    

"Saya Alex tante. Tante masih ingat?" tanya Alex sambil menyalami Agnes.

"Ya...saya ingat. Kamu pernah datang kesini mau ngelamar Adel kan?"

"Iya tante. Wah...tante kelihatan sehat dan awet muda ya!"

"Ah...kamu bisa aja! Ayo silahkan duduk! Ngomong-ngomong katanya kamu mau ketemu sama saya?"

"Iya tante. Mama saya baru meninggal dunia. Tante pasti masih ingat sama Violin kan? Dia mama saya. Saya datang kesini mau minta keikhlasan hati tante untuk memaafkan mama saya atas perbuatannya dimasa lalu. Maafkan mama saya ya tante!" kata Alex. Agnes tampak diam membisu. Hatinya memang sudah melupakan peristiwa lama itu. Lagian Vio juga sudah meninggal untuk apa dia mengingat semuanya itu malah akan merusak hati dan pikirannya. Apa salahnya jika dia memaafkan semua kesalahan itu. Toh kejadiannya udah lama berlalu.

"Ya Alex, tante udah maafkan".

"Makasih ya Tante!". Agnes menganggukkan kepalanya.

"O, ya...dulu kamu kan tinggal diluar negeri setelah menikah?"

"Iya...tapi sekarang saya sudah menetap di Indonesia. Saya pengen ngurusin rumah sakit papa".

"O...gitu". Adel datang sambil membawa dua gelas minuman dingin dan snack buatannya sendiri.

"Silakan diminum mas!" kata Adel kemudian duduk disingle sofa disamping Alex.

Alex sangat pinter menarik simpati Agnes sehingga tanpa disadari Agnes, dia sudah akrab dengan Alex. Tak berapa lama kemudian Lexa dan Karin pulang. Mereka sangat kaget melihat Alex ada dirumah mereka terutama Lexa. Mereka langsung menyalami Alex.

"Sore om" sapa Lexa ramah.

"Sore!"

"Om...kita permisi kedalam ya!" kata Karin. Merekapun melangkah menuju ke kamar. Setelah menikmati minuman dan makanan buatan Adel, Alexpun berpamitan kepada Agnes. Alex merasa sangat bersyukur karena ternyata Agnes bersedia memaafkan kelakuan mamanya dimasa lalu. Alex berharap suatu hari nanti Agnes merestuinya untuk menjalin hubungan kembali dengan Adel.

***

Matahari tampak mulai tenggelam dan sang bulan mulai memperlihatkan dirinya menggantikan sang mentari. Kegelapan perlahan-lahan mulai menyapa bumi. Alex duduk diruang keluarga rumahnya yang besar dan mewah. Kesepian selalu menyapanya setiap hari. Di rumah yang sebesar dan semewah ini Alex hanya tinggal seorang diri bersama beberapa orang maid. Alex belum pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga yang dulu sangat diimpikannya bersama Adela. Keluarga yang manis dengan anak-anak yang tampan dan cantik berada disekitar mereka. Memanggil mereka dengan sebutan mommy dan daddy. Tapi semua angan itu harus pupus ketika mamanya menjodohkannya dengan Saskia. Betapa beruntungnya Adel, walaupun harus bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya Adel masih memiliki tempat untuk pulang. Ada mama dan anak-anak yang selalu meramaikan hari-harinya. Sementara Alex harus puas dengan penghianatan yang dilakukan Saskia. Sewaktu di LA dulu Alex akan selalu berkumpul bersama teman-temannya. Merekalah orang terdekat baginya. Anthony adalah temannya yang paling dekat. Beberapa kali mereka menemani Alex minum di bar. Tapi saat ini Alex menghindari semuanya itu. Pikirannya hanya tertuju pada bagaimana cara untuk membuat Adela kembali menjadi miliknya. Jika Adel dan keluarganya ada disini pasti hidupnya akan bahagia. Dia akan menjadikan anak-anak Adel sebagai anaknya sendiri. Dia akan memberikan kasih sayang seorang ayah kepada mereka. Semoga saja Tuhan berada dipihaknya kali ini. Alex melangkah ke kamar. Alex mendial nomor Adela.

"Hallo..." kata suara dari seberang.

"Adel, hari Sabtu dan Minggu kamu sibuk nggak?"

"Belum tau mas. Emang kenapa?" tanya Adel. Kok mas Alex nanyak seperti itu?

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang