49. Sebuah Penyesalan

3.2K 215 11
                                    


Haiiii...semuanya...🙋 Setelah sekian lama akhirnya aku bisa up lagi. Thanks ya buat kalian semua yang udah baca cerita ini. Gimana dengan ceritanya, apa kalian suka? Semoga suka deh ! Thanks juga buat kalian yang udah meringankan jarinya buat ngevote dan buat yang udah follow aku juga thanks ya. Salam kenal dari aku buat kalian semuanya. Semoga kalian semua tetap sehat dan selalu dalam perlindungan Yang Maha Kuasa. Amin 🙏
Selamat membaca!

🍂🍂🍂🍂

Adela terbangun dari tidurnya. Adel melihat jam dinding yang terpajang tepat berhadapan dengan tempat tidurnya di kamar hotel. Sudah pukul 8 pagi. Adel bangkit dari kasur untuk menyiapkan baju ganti. Kayaknya dia harus mandi lebih dulu sebelum suaminya bangun. Adel segera masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya. Haahh...tubuhnya sekarang terasa jauh lebih segar. Adel memakai baju terusan berbahan katun. Dipakainya make up seadanya dan menyemprotkan parfume kesukaannya hadiah dari Lexa. Adel sangat menyukai wanginya yang lembut. Setelah menyisir rambutnya dan menggulungnya keatas, Adel membangunkan suaminya.

"Mas...bangun mas!".

"Hmmm...?"

"Bangun mas, ini udah jam 9 pagi loh". Alex menyipitkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata. Dilihatnya jam dinding memang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Alex duduk dan bersandar dikepala tempat tidur.

"Kamu udah mandi ya sweet heart? Kok nggak ajak aku sih?"

"Mas Alex masih ngorok, jadi aku mandi duluan".

"Ckk...lain kali mandinya bareng dong. Biar mesra!" kata Alex sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Huhh...ntar nggak jadi mandi dong!"

"He...he...he...tau aja kamu! Morning kissnya mana buat aku?"

"Mandi dulu ah, ntar aku kasih morning kiss deh buat mas, ya?"

"Oke deh. Tapi janji ya?".

Adel menganggukkan kepalanya. Dia berjalan ke lemari pakaian dan menyiapkan baju buat suaminya. Sementara Alex ke kamar mandi membersihkan diri. Setelah mandi, Alex memesan sarapan pagi buat mereka berdua.

Ponsel Adel berbunyi menandakan ada yang pesan masuk. Adel membuka dan melihat ada postingan baru yang dikirim oleh Karin puterinya di aplikasi instagram. Karena penasaran Adel membukanya dan melihat postingan yang diupload oleh puteri bungsunya itu. Ternyata Karin memposting foto pernikahan mereka kemarin dengan caption :
'Semoga berbahagia selamanya'.
Adel tersenyum memandang foto yang di upload oleh puterinya itu. Foto itu diambil di gereja ketika Alex dan Adel mengucapkan janji suci mereka. Tapi sayangnya Adel tidak membaca komentar yang ada dibawah foto itu karena Alex sudah memanggilnya. Mereka akan pulang kerumah mama Adel siang ini karena Agnes menelpon dan mengajak mereka makan siang bersama. Tentu saja Alex menyambutnya dengan senang hati. Karena mertuanya sekarang sudah merestui hubungannya dengan Adel. Malah mertuanya sudah bicara secara pribadi dengan Alex agar Alex menjaga Adel dan ketiga anaknya. Dan tentu saja Alex akan melakukannya karena dirinya memang benar-benar mencintai Adel dan keluarganya yang menurut Alex sangat baik. Anak-anak Adel juga sopan dan beretika. Bahkan Karin yang awalnya sedikit menentangnya sekarang sudah mulai bisa menerimanya. Jadi Alex pasti akan menganggap mereka seperti anaknya sendiri.

Agnes Pov.

Dua hari lagi puteri tunggalku akan melangsungkan pernikahannya yang kedua dengan pria yang dulu pernah menjadi kekasihnya. Aku...pernah melakukan sebuah kesalahan kepada puteriku sehingga dia harus menikah dengan pria yang salah. Aku bisa merasakan bagaimana penderitaannya sekalipun dia sering menutupinya. Mungkin inilah yang disebut hubungan batin ibu dan anaknya. Tapi untuk sekali ini aku tak mau merasa bersalah lagi dalam hidupku. Aku tau kalau Alex adalah seorang pria yang sangat baik. Dulupun aku tau. Hanya karena keegoisan kamilah sehingga Alex dan Adel yang saling mencintai harus berpisah. Tapi tidak ada yang dapat menahan jika memang sudah berjodoh. Akhirnya Tuhan menyatukan mereka kembali. Aku sudah berpikir kalau aku harus berbicara dengan Alex sebelum dia menikah dengan Adela puteriku. Akhirnya aku menyuruh Alex menemuiku dirumah saat Adel dan cucu-cucuku sedang tak ada dirumah. Aku mengatakan bahwa aku ikut berbahagia karena tak lama lagi mereka akan menikah. Aku menitipkan Adel dan ketiga cucuku kepada Alex. Aku juga meminta agar Alex memperlakukan mereka sebagai anak sendiri karena ketiga cucuku kurang mendapatkan kasih sayang seorang papa. Alex berjanji padaku akan memperlakukan ketiga cucuku seperti anaknya sendiri. Dia sudah lama menginginkan untuk memiliki anak tapi dia tak bisa memilikinya. Setelah obrolan kami selesai, Alex permisi pulang.

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang