32. Sebuah Awal Yang Baru

2.5K 212 4
                                    

Sudah 5 tahun berlalu sejak aku dan Sidney berpisah. Usiaku sekarang sudah setengah abad. Anakku Brian sudah bekerja dan Alexa sudah akan wisuda menjadi seorang dokter. Anakku yang paling kecil Karin, sekarang sudah kuliah ditempat yang sama dengan kakaknya hanya beda fakultas. Sidney masih sering menghubungiku untuk bertanya tentang anak-anak. Untuk datang kerumah dia sudah tak punya muka karena pernah terucap dari mulutnya sendiri bahwa dia nggak akan pernah menginjakkan kaki dirumah mama lagi. Sekarang aku tinggal bersama mama dengan ketiga anakku. Sejak aku berpisah dengan Sidney aku mencoba untuk mulai menata kembali kehidupan kami yang kucar-kacir. Tapi hati ini lebih lapang dan lebih bahagia dari pada sewaktu hidup tertekan bersama Sidney dulu. Anak-anak juga tampak lebih happy. Aku memulai semuanya dari awal kembali, dari nol.

Awalnya aku membuka sebuah usaha kecil-kecilan dengan berjualan sembako didepan rumah dari tabungan mama sambil membuat kue- kue, yang pertama- tama kujual diwarungku sendiri. Karena banyak orang yang bilang kuenya enak maka aku mencoba untuk memasarkannya kewarung- warung yang lain. Kemudian aku mencoba menitipkan kue- kue buatanku kecafe- cafe dan hasilnya lumayan. Usaha sembako masih tetap berjalan karena aku bisa mengambil bahan- bahan untuk kue dari warung sendiri. Pemesanan kuepun semakin rame. Bahkan ada beberapa orang yang memesan kue buatanku untuk acara- acara arisan, pengajian dan sebagainya. Semakin hari semakin banyak orang yang memesan kue buatanku. Aku sangat bersyukur. Kini aku bisa membayar uang sekolah anak- anakku dan kebutuhan kami sehari- hari. Usaha kue kemudian berkembang menjadi usaha catering. Aku belum mampu membuka usaha bakery karena modal yang masih terbatas. Sekarang aku memiliki beberapa orang anggota untuk menjalankan usaha cateringan ini. Karena pesanan semakin banyak, mulai dari catering rumahan, kantoran sampai acara pesta. Sampai pada suatu ketika aku menerima orderan dari sebuah alamat yang rasanya tak asing bagiku. Aku merasa seperti tau alamat itu. Ketika para anggotaku mengantarkan catering pesanan ke alamat itu aku mengikuti dari belakang menggunakan taksi. Ternyata benar! Itu adalah rumah yang pernah aku datangi puluhan tahun yang lalu. Tepatnya 26 tahun yang lalu. Disana ada bendera merah yang terpasang digerbang rumah.

Rumah itu masih seperti dulu, megah dan indah. Tapi apakah penghuninya masih sama seperti dulu? Dan...siapa yang meninggal itu? Karena rasa penasaran aku turun dan membayar ongkos taksi. Aku bertanya kepada beberapa orang yang duduk tak jauh dari pintu gerbang yang terbuka itu.

"Permisi pak, saya mau nanyak. Siapa yang meninggal ?".

"Itu buk, ibu Violin yang meninggal" jawab bapak- bapak yang aku tanya.

"Ibu Violin yang isterinya dokter Andrew ya pak?" tanyaku lagi untuk memastikan.

"Iya bener bu!" jawab mereka.

"Meninggalnya karena apa pak? Apa anaknya sudah tau?" tanyaku lagi.

"Katanya sih sakit kanker rahim buk. Ini mereka lagi nungguin anaknya yang diluar negeri. Katanya besok baru nyampek. Kasihan banget ya mana suaminya udah meninggal lagi".

"Hah...jadi suami ibu Violin udah meninggal ?" tanyaku. Aku benar- benar kaget. Karena aku tak tau apapun. Ternyata om Andrew sudah nggak ada.

"Iya buk, sudah 3 tahun yang lalu. Tapi meninggalnya diluar negeri tempat anaknya tinggal dan pak Andrew dikubur disana!" kata bapak yang satunya lagi.

"Makasih banyak ya pak. Saya pamit dulu!". Akhirnya akupun pergi dengan taksi yang kebetulan lewat disana. Ternyata yang meninggal adalah tante Vio, mamanya Alex. Pasti Alex sangat sedih dan terpukul. Apalagi papanya sudah pergi lebih dulu. Alex nggak punya siapa- siapa lagi.

Sebenarnya aku pengen banget menghadiri acara pemberangkatan almarhumah tante Vio tapi aku takut nanti malah akan membuat suasana jadi nggak kondusif apalagi jika isteri Alex tau kalau aku datang diacara itu. Akhirnya aku memutuskan untuk mengirimkan karangan bunga atas nama usaha cateringku. Ini adalah sebagai tanda bahwa aku turut berdukacita atas kepergian tante Vio.

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang