16. A Call From Someone

1.4K 93 2
                                    


Malam telah berlalu beberapa jam yang lalu dan sebentar lagi fajar akan datang menjemput. Kulihat jam dinding, ah...ternyata masih pukul 5 pagi. Kulihat suamiku masih tertidur dengan pulasnya sambil memeluk guling. Sebenarnya aku ingin keluar kamar dan melakukan sesuatu yang dapat kulakukan, tapi aku terlalu takut. Takut jika apa yang kulakukan akan membuat mama mertuaku marah lagi. Dari pada bengong nggak jelas aku beranjak turun dari kasur dan meraih handuk yang berada didalam rak. Lebih baik aku mandi agar tubuhku segar. Aku melangkah menuju kekamar mandi dan membuka seluruh pakaian yang kukenakan. Kuciduk air dari dalam bak mandi dan kusiramkan ketubuhku. Sensasi yang dingin membuat seluruh pori- pori terbuka. Brrr... dingin! Setelah membilas tubuhku dengan air yang dingin aku menyabuni seluruh tubuhku. Aroma sabun mandi yang berbau bunga melati terasa wangi dan menyegarkan. Tak lupa kuambil shampo dan menuangkannya ketelapak tanganku kemudian aku melakukan pijatan ringan dikepalaku. Setelah membilas seluruh tubuhku aku mengenakan handukku dan keluar dari kamar mandi. Kukenakan pakaian rumahan. Sekarang aku sudah rapih. Untuk menghangatkan tubuhku aku ingin membuat sesuatu di dapur. Aku membuat susu jahe. Karena belum ada yang bangun akhirnya aku melangkah kekamar lagi. Sidney masih terlihat pulas. Mungkin dia kecapean habis lembur sampai malam. Aku tak tega membangunkannya. Biarlah setengah jam lagi baru akan kubangunkan dia. Kuhirup aroma susu jahe yang wangi dan kuseruput sedikit demi sedikit. Kehangatanpun mulai menjalar sampai keperutku. Sambil menunggu setengah jam lagi kuambil kitab suci dan kubaca. Setelah selesai membaca dan berdoa aku melangkah menghampiri suamiku dan mulai membangunkannya.

"Sid...bangun udah jam 6 nih!" kataku sambil mengguncang bahunya. Sidney memang orang yang paling gampang dibangunin. Nggak perlu sampai teriak cukup dengan suara dan sentuhan saja dia pasti bangun. Sidney mengucek matanya yang sipit dan bertambah sipit lagi karena matanya sekarang sedang berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Ihh...lucu banget!

"Morning husband!"

"Morning my wife, morning kissnya mana?" katanya dengan posisi tidur tengkurap sambil memonyongkan bibirnya. Seandainya saja ada kamera ponsel maka aku akan mengabadikan pemandangan yang ada didepanku ini. He...he...he...lucu banget. Dengan rambut acak- acakan, mata sipit dan bibir yang monyong mirip apa coba?😝

 Dengan rambut acak- acakan, mata sipit dan bibir yang monyong mirip apa coba?😝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ah, ayo bangun. Ini udah jam 6 lewat loh. Ntar kamu telat kerja!" kataku sambil menarik kakinya agar merosot kebawah. Sidney bangkit dari tidurnya dan berdiri menghadapku.

"Morning kiss, muacch...!"katanya sambil mencium bibirku.

"Rasa susu jahe!".

"Iya aku baru minum susu jahe. Habis mandi tadi aku kedinginan" jawabku. Sidney berjalan kekamar mandi. Aku menyiapkan baju dalam dan baju kantornya. Kemeja berwarna biru langit dan dasi warna berwarna biru dongker bergaris hijau. Setelah itu aku pergi kedapur untuk menyiapkan minuman hangat untuknya. Karena Sid nggak suka susu jadi aku buatin cokelat panas aja biar tubuhnya terasa hangat sehabis mandi.

Dengan penampilannya yang sudah rapih Sidney duduk dimeja makan. Mamanya sudah menyiapkan sarapan pagi buat mereka semua. Adela menyajikan cokelat panas buatannya untuk Sidney. Setelah doa makan merekapun menikmati menu sarapan pagi mereka hari ini.

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang