15. New House

1.4K 91 2
                                    

Acara resepsi pernikahanku berjalan dengan baik. Kehadiran Alex di acara pernikahanku menjadi sebuah hadiah yang sangat berharga buatku. Dia mendoakan agar aku bahagia. Dia memberikanku semangat dan menyalami Sidney juga sambil mengucapkan selamat. Aku tahu Alex melakukan itu dengan hati yang tulus karena dia mencintaiku. Aku juga mendoakan agar dia bisa hidup bahagia dan memiliki anak bersama isterinya Saskia. Semoga rumah tangga mereka bisa normal seperti rumah tangga lainnya.

Alex memberiku sebuah hadiah yang nggak akan bisa kulupakan sebuah lukisan wajahku saat aku tertawa lepas. Aku ingat itu waktu aku dan Alex bermain hujan- hujanan di sebuah taman. Tapi...siapa yang foto ya? Waktu itu Alex kan ikut basah- basahan bareng aku. Apa dia nyuruh orang lain ? Akupun tak tahu.

Sidney juga terlihat sangat bahagia dan sangat perhatian padaku. Ketika tanganku udah pegel membawa bunga tangan, Sidney meminta agar Wenny mengambil bunga tanganku dan menyimpannya. Sidney juga membenarkan bajuku yang berjuntai dibawah. So sweet banget pokoknya.
Tapi ada satu hal yang mengganjal di dalam hatiku. Itu adalah karena perlakuan kedua saudara iparku yang terkesan sombong kepada suami kakak sepupuku yang bertugas mengawasi setiap acara yang berlangsung. Mereka sampai ngomong kasar kepada suami kakak sepupuku itu. Hal itu baru ku ketahui ketika para tamu sudah pada berpulangan. Aku hanya bisa diam dan meminta maaf kepada bang Henry atas kelakuan kedua saudara iparku itu. Tapi aku tetap bersyukur karena seluruh acara berjalan dengan baik. Teman- teman kuliahku pada berdatangan semua. Yang kumaksud teman kuliah disini bukan teman kuliah ketika aku mengambil D3 keperawatan tetapi teman kuliah ekstension untuk mengambil S1 Pendidikan. Aku senang sekali, walaupun mereka berbeda agama denganku tapi mereka datang bahkan beberapa teman mengisi acara dengan bernyanyi untuk memeriahkan acara resepsi pernikahanku. Akhirnya semuanya berjalan sesuai dengan apa yang kuharapkan bahkan undangan yang hadir diluar ekspektasiku.

Saat ini aku berada di mobil pengantin yang akan membawaku kerumah yang baru. Rumah mertuaku! Setelah acara selesai aku langsung diboyong bersama koper- koper yang berisi baju- bajuku dan semua pernak- perniknya. Ketika tiba dirumah mertuaku aku pikir aku bakalan bisa beristirahat tapi ternyata keluarga Sidney sudah berkumpul semua disana untuk melakukan acara penyambutan menantu. Padahal badanku rasanya udah remuk redam. Bayangin aja mulai jam 5 pagi sampai selesai acara resepsi jam 7 malam dan sekarang ada acara keluarga lagi yang memang wajib untuk aku ikuti. Acara malam ini kebanyakan berisi nasehat- nasehat dan motivasi untukku dan Sidney. Tapi walaupun hanya mendengarkan nasehat bukan berarti acaranya cepat selesai. Karena yang hadir pada malam itu ada lebih kurang 50 orang dan masing- masing memberikan kata- kata nasehat. Setelah itu makan malam bersama.

Setelah makan bersama dan berdoa acarapun selesai. Jam menunjukkan pukul 11 malam. Tubuhku ini mau ambruk rasanya. Setelah semua tamu pada pulang Sidney membawa aku dan koper- koperku masuk ke kamar.

"Kamu pasti capek ya? Kalau mau mandi tuh...kamar mandinya sebelah sana ya! Aku mau keluar sebentar " kata Sidney sambil tersenyum. Aku menganggukkan kepalaku. Duuhh...berduaan dengannya dikamar seperti ini kok rasanya kaku dan canggung banget ya. Padahal aku kan udah biasa dekat dengan Sidney. Tapi malam ini rasanya kok beda!".

Aku segera membuka pakaian pengantinku dan perhiasan yang kupakai. Risih banget rasanya digelantungi oleh berbagai macam perhiasan seperti ini. Berasa seperti toko perhiasan berjalan aja. Setelah selesai mempreteli semua perhiasan yang bergelantungan di badanku aku langsung masuk kamar mandi dan melakukan ritual mandiku. Ahh...air hangat terasa menyegarkan semua tubuhku yang sudah remuk redam. Setelah selesai aku memakai handuk.

"Ya ampunn...aku lupa bawa pakaian lagi". Lupa kalau lagi dirumah mertua. Aku membuka pintu sedikit demi sedikit untuk melihat apakah Sidney udah masuk apa belum. Pas kepala aku nongol di pintu...

"Napa Del? Lupa bawak baju?" suara Sidney mengagetkan diriku.

"Ehh? I...iya nih! Belum biasa soalnya," dalihku pada Sidney.

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang