47. A pending marriage

2.4K 184 9
                                    


Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Beberapa hari lagi Alex dan Adel akan segera menikah. Seluruh persiapan pesta 99% sudah selesai. Tinggal menunggu hari-H saja. Alex merasakan sesuatu yang bergejolak didalam dirinya. Sesuatu yang sangat berbeda ketika dia akan menikahi mantan isterinya dulu. Apa mungkin karena dulu seluruh persiapan pernikahannya mamanya yang mempersiapkannya? Atau karena Alex tak pernah menginginkan pernikahannya dengan Saskia? Entahlah! Alex tak tau pasti. Tapi yang pasti beberapa hari ini dia merasakan aura positif tengah mengalir dalam hidupnya. Sensasinya seperti pria yang akan menikah untuk pertama kalinya. Perasaan gelisah tapi bahagia, berdebar mengingat Adel akan menjadi miliknya beberapa hari lagi. Sebentar lagi kesepiannya selama berpuluh tahun ini akan selesai. Akan ada seorang wanita yang sangat dicintainya dan sangat mencintainya akan menemani sisa-sisa hidupnya. Dia nggak akan sendiri lagi. Perasaan bersyukur itu pula yang membuat Alex menghubungi sahabat-sahabatnya ketika di LA dulu. Alex memberitahukan bahwa dia akan menikahi wanita yang selama ini dicintainya. Dan...sebagai akibatnya si Anthony merasa penasaran pengen ngeliat wanita seperti apakah yang selama ini begitu dipuja-puja oleh temannya yang satu ini? Sehingga dengan semangatnya dia mengatakan akan hadir di acara pernikahan sahabatnya itu. Tentu saja Alex sangat bahagia. Setelah lama mereka tak berjumpa akhirnya si Anthony mau datang ke Indonesia untuk menyaksikan momen bahagianya. Dia akan menyambut para sahabatnya itu dengan penyambutan khusus. Rencananya Anthony dan beberapa temannya yang lain akan berangkat besok dari LA. Rasanya tak sabar menanti kedatangan mereka.

***

Sementara itu dirumah Agnes, Bryan dan Karin juga sedang bersiap untuk berangkat ke Bandara. Hari ini Lexa dan Boy akan tiba dengan pesawat dari London. Kebetulan Lexa dan Boy liburan musim dingin karena ini memang bulan Desember sehingga Alex membelikan tiket pesawat buat Lexa untuk pulang. Tentu saja Boy tak akan pernah membiarkan pujaan hatinya yang sampai saat ini masih saja jutek padanya untuk pulang sendirian. Bahaya! Gimana kalau Alexa kecantol sama cowok lain? Bisa broken heart seumur hidup dia!

"Aku juga ikut!" kata Boy ketika Lexa mengatakan akan pulang selama liburan musim dingin ini. Yaa...apa boleh buat toh Lexa nggak bisa ngelarang anak orang buat ketemu sama keluarganya. Mana mereka harus kembali duduk berdampingan pula di pesawat nanti.

Bryan dan Karin sudah berada di mobil. Bryan segera melajukan mobil menuju ke bandara. Alex memberikan satu mobil miliknya untuk dipakai oleh Adel dan keluarganya. Jalanan yang lumayan macet membuat mereka terlambat 15 menit tiba dibandara.

"Ayo bang cepat, ntar kak Lexa nyariin kita!" kata Karin.

Mereka berlari menuju ke terminal kedatangan luar negeri.

"Bang liat itu, pesawat dari London udah tiba 15 menit yang lalu!" seru Karin pada Bryan sambil menunjuk ke papan informasi yang ada di bandara (flight information display system). Disana tertulis bahwa pesawat yang berangkat dari London pkl.04.56 sudah tiba pukul 17.56 wib. Itu berarti sudah 15 menit mereka terlambat. Karin dan Bryan berpencar untuk mencari keberadaan Lexa. Tapi tak juga ketemu. Udah 1 jam lebih mereka berkeliling bandara tapi tetap nggak ketemu sama Lexa. Bryanpun menghubungi mamanya.

"Ma...Lexa nggak..."

"Lexanya udah nyampek di rumah nak diantar sama dokter Boy!" potong Adel.

"O...gitu? Ya udah. Bye mama!"

"Bye...hati-hati Bryan!" Adel menutup sambungan telepon.

"Ma.. Itu bang Bryan ya?" tanya Lexa.

"Mereka sibuk nyariin kamu Lexa. Kalian sih nggak nungguin" ujar Adel.

"Maaf tante, saya pikir tadi Lexa nggak ada yang jemput. Soalnya kami udah nunggu 15 menit tapi nggak ada yang jemput Lexa, jadi saya memutuskan mengantar Lexa," kata Boy. Dia merasa bersalah sekarang. Pasti abang dan adik Lexa sibuk mencarinya di bandara.

Cinta Diusia Senja ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang