Terdengar kecipak dari peraduan dua kelamin antara suami istri yang sedang melakukan penyatuan tubuh. Suara erangan dan desahan memenuhi seluruh ruangan tempat keduanya bercumbu.
Saling menikmati dan tidak ada penolakan sedikitpun dari keduanya. Sudah beberapa kali Hani klimaks dan mendapatkan puncak kenikmatannya. Tapi tidak dengan Jungkook, dirinya masih kuat dan menggenjot lawan mainnya dibawah sana yang sudah lemas.
Jungkook menggenjot milik Hani dengan tempo yang cepat. Ini pertama kalinya bagi gadis berkulit putih pucat itu. Kulit putihnya tidak mulus lagi, ada beberapa bercak merah yang diciptakan oleh Jungkook di beberapa bagian tubuhnya. Bercak yang tidak akan hilang dalam waktu seminggu.
Jungkook tidak kuasa menahan diri melihat tubuh Hani. Hingga miliknya dibawah sana berkedut kecang. Sesuatu seperti akan meledak.
"Akkhh.." akhirnya Jungkook mendapatkan pelepasannya. Tubuhnya mengejang nikmat, kemudian lemas. Kegiatan panas itu diakhiri dengan Jungkook yang mencium kening Hani lembut.
Hani masih mengatur napasnya yang berantakan, dengan tubuh Jungkook yang masih diatasnya. Tunggu, ada sesuatu yang salah disini. Hani mendorong tubuh Jungkook dari atas tubuhnya.
"Jung! Kau m-mengeluarkannya di.. dalam?" Begitu tanya Hani dengan wajah yang cemas. Melihat cairan Jungkook meleleh dari dalam lubang kewanitaannya. Berjatuhan ke sprei, menyatu dengan beberapa bercakan merah.
Jungkook terlihat santai, kelewat santai. Seperti tidak melakukan kesalahan apapun. Lelaki Jeon itu hanya berdehem sambil membaringkan kembali tubuhnya di ranjang. Kemudian menarik tubuh Hani agar berbaring di sampingnya. Membalikkan posisi tubuhnya sehingga saling berhadapan dengan Hani.
"Maapkan aku Hani karenatelah mengambil pertamamu.." Hani menggeleng pasrah. Entah apa yang harus ia katakan pada Jungkook, sedangkan ia pun menikmati setiap sentuhan yang Jungkook berikan padanya.
"T-tapi kau mengeluarkannya di dalam Jung.. bagaimana kalau—"
"Hei.. aku ini kan suamimu?"
"T-tapi.."
"Oke, aku minta maap.. lain kali aku tidak akan mengeluarkannya di dalam."
Hani terkesiap dengan ucapan Jungkook. Apa tadi dia bilang? Lain kali? Apakah Jungkook akan melakukannya lagi dengan Hani?
Hani melemparkan tatapan kaget pada Jungkook, tapi yang ditatap malah senyum kecil. Menampilkan gigi kelincinya yang begitu imut.
"Eumm apa kau keberatan kalau aku—"
"Eumm Jung aku harus membersihkan tubuhku ke kamar mandi."
Ketika Hani berdiri dari duduknya, Jungkook langsung menyambar tangan mungil itu. Menahan Hani, hingga sang istri menoleh pada sosok lelaki dengan tubuh fullnaked, yang merupakan suaminya itu.
"Kau marah?"
"T-tidak Jung, aku hanya ingin ke kamar mandi.."
Detik berikutnya Hani melepaskan tangannya dari genggaman Jungkook. Berdiri kemudian berjalan sambil tertatih karena miliknya dibawah sana terasa sakit dan perih sekali. Bayangkan saja, milik Hani yang masih sempit dan belum pernah dimasuki apapun. Kini harus mendapatkan sebuah benda besar dan panjang, ini pertama bagi Hani.
Hani berjalan sambil meringis, membuat Jungkook berdiri dari posisi nyamannya kemudian menggendong Hani.
"Biar aku bantu." Hani hanya mengangguk menyetujui saran Jungkook. Sesampainya di kamar mandi, Jungkook menurunkan tubuh Hani. Dia tidak langsung pergi dari sana. Membuat Hani kebingungan untuk mengusir presensi Jungkook, mungkin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in lust [M]
Fanfiction[COMPLETED] Dalam hidupnya, baru kali ini Jungkook dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Perasaannya seolah diobrak abrik. Takdir dengan seenaknya menertawakan kehidupan seorang Jeon Jungkook.