2

3.9K 288 10
                                    

Jisoo turun dari mobil yang dikemudikan Jungkook tepat di persimpangan jalan sebelum kantor. Setelah semalam keinginannya tidak dipenuhi, Jungkook total merajuk pada Jisoo. Mengabaikan gadis itu begitu saja. Gadis yang menggunakan kemeja berwarna peach sehingga membuat penampilannya terlihat segar, dengan riasan tipis yang natural itu hanya tertawa melihat tingkah laku kekasihnya yang seperti anak kecil.

Jisoo lantas berjalan kaki sendirian, sementara Jungkook melajukan mobilnya. Begitulah keseharian Jungkook dan Jisoo. Walaupun keduanya adalah sepasang kekasih, tapi mereka tidak mau hubungannya tercium di kantor. Bisa-bisa seisi kantor gonjang-ganjing jika mendengar kabar itu.

Setelah sampai di ruangan kerjanya, Jisoo kembali pada aktivitasnya. Mengerjakan beberapa pekerjaanya agar tidak terlambat lagi dan berakhir lembur.

"Kemarin pulang jam berapa?" Tanya perempuan yang baru datang kemudian mendaratkan bokong di atas kursi miliknya sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Hmm kurang lebih jam delapan.." jawab Jisoo dengan fokusnya yang tertuju pada layar komputer.

"Aish dasar, mangkanya jangan ceroboh. Lain kali kamu harus—" belum sempat Yuna merampungkan kalimatnya, tapi Jisoo seakan sudah tahu apa yang akan diucapkan sahabatnya itu. "Iya.. janji bakalan tepat waktu." Jisoo kemudian menatap gadis berambut cokelat dengan gaya ponytail, mengeluarkan sebuah dengusan kecil sebelum keduanya terkikik bersamaan.

Seorang karyawan masuk kedalam ruangan, wajahnya terlihat gembira? Kemudian dia mengumpulkan semua karyawan yang ada di ruangan. Termasuk Jisoo dan Yuna.

"Ada kabar bagus!" Hoseok, lelaki muda yang membawa kabar gembira itu menggantungkan kalimatnya sementara yang lain berbisik penasaran.

"Direktur utama kita akan pensiun. Otomatis dia akan berhenti bekerja dan posisinya akan digantikan dengan yang baru!" Sontak semua karyawan berteriak kegirangan.

Bagaimana tidak? Direktur utama perusahaan itu begitu membosankan, galak, terlalu banyak peraturan, dan kolot. Hal itu jelas membuat semua berbahagia termasuk Jisoo dan Yuna.

"Tapi, tapi, tunggu dulu—" begitu sambung Hoseok lagi. Membuat semua karyawan terdiam sejenak dari kegirangan masing-masing. Lelaki itu meletakkan jari telunjuk dan jempolnya diatas dagu. Wajahnya terlihat serius sekali. "Ini berita yang lebih mengejutkan, kalian tahu siapa yang akan menggantikan posisi direktur utama?" Tanya Hoseok dengan kedua alis yang diangkat. Semua karyawan menggeleng cepat.

"Jeon Jungkook! Kepala bagian logistik itu.. yang masih muda itu.." Hoseok dan semua karyawan kembali kegirangan. Lelaki yang kerap dipanggil Hobi itu melompat sambil berpegangan tangan dengan yang lainnya. Terlalu gembira, karena ternyata calon direktur utamanya adalah sesosok anak muda, tampan, pintar, sexy dan eerrrrr..

"Wah aku tidak menyangka Jungkook mendapatkan promosi secepat itu."

"Hebat! Selain tampan ternyata dia juga pintar."

"Kyaa memang benar-benar lelaki idaman."

"Sepertinya suasana kantor sebentar lagi akan berubah menjadi surga."

Begitulah kira-kira ucapan para karyawan yang lain. Antusias terhadap calon ditektur utama yang baru.

Hanya satu orang yang terlihat tidak gembira dengan berita itu. Kim Jisoo. Wajahnya terlihat mengerut. Seakan tidak percaya bahwa Jungkooknya akan menjadi direktur utama di perusahaan tempat dia bekerja.

•••••••

Jungkook terlihat memijat pangkal hidungnya. Wajahnya terlihat pucat seperti belum makan selama beberapa hari. Pagi ini dia di kagetkan dengan berita bahwa dirinya akan mendapatkan promosi, menggantikan posisi direktur utama di perusahaan ini. Kepalanya terasa seperti mau pecah.

Lost in lust [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang