14

2.4K 199 33
                                    

"Jadi apakah kau akan kembali lagi padanya?" Tanya Taehyung setelah Jisoo menceritakan semuanya pada lelaki Kim itu.

Ya, mau tidak mau Jisoo harus menceritakan kisahnya pada Taehyung. Di tidak mau Taehyung berasumsi yang tidak-tidak setelah mengetahui bahwa lelaki itu melihat semua yang dia lakukan dengan Jungkook di gudang.

"Aku tidak tahu, Tae. Satu sisi aku membencinya, tapi jauh di dalam hatiku.. aku merindukannya." Taehyung menghentikan langkah kakinya. Membuat Jisoo pun melakukan pergerakan yang sama. "Kau harus mengikuti kata hatimu, Jisoo," Taehyung menggenggam kedua sisi bahu Jisoo. "Yang terpenting kau harus bahagia."

Jisoo tahu walaupun Taehyung terkadang bersikap diluar batas normal manusia, tapi lelaki itu sebenarnya adalah orang yang hangat dan peduli. Jisoo mengangguk sambil menatap manik elang milik Taehyung. Kedua sudut bibirnya ditarik sehingga menimbulkan senyum yang begitu manis.

Keduanya berjalan kembali, sampai akhirnya tiba di ruangan kerja mereka. Ketika melangkah masuk, kedua sahabatnya sudah berada di ruangan itu. "Yak! Kalian darimana, huh?" Jin beranjak dari posisi duduknya, hanya untuk menanyai kedua sahabatnya itu. Taehyung dan Jisoo. "Kami dari.." Jisoo memutar bola matanya, guna mencari alasan. Manik legam itu bergerak acak.

"Dari ruang kesehatan. Aku sepertinya sedang tidak enak badan, jadi aku meminta Jisoo mengantarku." Taehyung bergegas memotong kalimat Jisoo, takut jika gadis itu terlalu lama mencari alasan hingga membuat kedua sahabatnya curiga.

Taehyung menghargai privasi Jisoo tentang hal ini. Berjanji bahwa dia tidak akan menceritakan masalah ini pada siapapun. Termasuk Jin dan Jimin. Tentu karena permintaan sang gadis.

Jimin membetulkan letak kacamatanya. Melihat sesuatu yang aneh pada gelagat kedua sahabatnya. Beranjak dari duduknya, menghampiri para sahabatnya yang sedang mengobrol sambil berdiri.

Jimin melihat sesuatu yang aneh pada diri Jisoo. Hingga matanya tertuju pada bibir mungil sang gadis. Jimin adalah seseorang yang peka. Ia tahu apa yang telah terjadi hanya dengan melihat bibir Jisoo yang bengkak dan memerah.

Apakah Taehyung yang melakukan hal itu?

"Sebaiknya kita kembali bekerja. Jangan sampai hari ini harus lembur." Seru Taehyung sambil berjalan pasa meja kerjanya. Akhirnya ketiga sahabatnya pun mengikuti intruksi lelaki Kim itu.

Hari ini sama seperti hari kemarin, Jisoo ijin pulang terlebih dahulu. Dia sudah beberapa hari belakangan tidak pulang bersama sahabatnya, tapi dengan Jungkook. Lelaki itu memaksa untuk mengantarkan pulang sang gadis. Maka dengan terpaksa Jisoo akhirnya menuruti keinginan Jungkook. Menurutnya tidak ada salahnya jika hanya diantarkan pulang saja.

Begitupun dengan Jin, lelaki tampan dan gagah itu hari ini pamit pulang lebih awal. Alasannya, karena hari ini orangtuanya akan datang ke rumah. Jadi dia ingin memasak beberapa makanan untuk dihidangkan. Perlu diketahui, selain tampan, Jin adalah yang paling jago memasak diantara ketiganya.

Kini didalam ruangan hanya ada Taehyung dan Jimin. Keduanya sedang merapikan barang masing-masing dan hendak pulang. Hingga Jimin teringat akn suatu hal yang mengganjalnya. "Tae, aku merasakan ada yang aneh antara kau dan Jisoo."

Taehyung menatap Jimin dengan heran. "Aku? Jisoo? Maksudmu?" Tanya Taehyung sambil kembali mengalihkan atensinya pada barang-barang miliknya yang tergeletak diatas meja. Membereskan semuanya hingga rapi.

"Tidak, hanya saja.. sepertinya siang tadi kau berbohong padaku dan Jin. Aku yakin ada sesuatu yang kalian sembunyikan." Tanya Jimin mengintimidasi. Berharap Taehyung akan bercerita yang sesungguhnya padanya. Bagaimanapun, mereka adalah sahabat. Tidak ada yang boleh ditutupi dari seorang sahabat.

Lost in lust [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang