"Baik, kita tutup perkuliahan sore hari ini dengan ucapan hamdalah dan doa kafaratul majlis."
"Alhamdulillahirabbil Aalamiin.. Subhanaka.."
-----
"Masyaallah ya, ustadz Hasan tuh emang sholeh banget. Dari mukanya aja udah keliatan aura kesholehannya, masyaallah.."
"Iya, masyaallah banget."
"Dira.. Liya.." teriak seseorang dari arah belakang
Kami serentak menoleh kebelakang. Tampak Rahmi melambaikan tangan.
"Sini.. jajan dulu," Teriaknya lagi
"Ayo Yay!" Ajak Dira.
Bye the way, aku belum kenalan kan? Nama panjangku Aliya Yildiz Sayan. Aliya Yildiz jika di terjemahkan berarti Bintang indah yang menawan. Sedangkan Sayan sendiri sebuah marga keluargaku. Nah, untuk nama panggilan biasanya aku di panggil Liya, Iyay atau Sayan.
"Em, engga deh aku mau langsung pulang aja, maaf ya."
"Oalah.. okay okay."
"Aku jajan dulu ya."
"Sip."
Kini aku tinggal seorang diri. Namun begitu tak masalah untukku karena jarak kampus dan asrama tidak terlalu jauh hanya perlu beberapa menit untuk menempuhnya.
Mahasiswa-mahasiswi berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.
"Pukul 15.05, pantes aja ramai. Jam-jamnya keluar kelas."
***
"Iyay.." sapa seseorang
"Hai!"
Sebelah kiri depan tampak sekumpulan laki-laki tengah berbincang ramai. Aku memilih jalan sebelah kanan. Sambil berjalan sesekali kusibuk dengan smartphone yang kupegang membalas chat WhatsApp atau hanya sekedar melihat status orang.
ASRAMA PUTERI
Aku segera menuju kamarku. Rasanya ingin segera istirahat setelah bergelut lama dengan perkuliahan.
huh..
Capai juga ya, kuliah..
Tring!
Tring!
Tring!3 pesan masuk
"Iyay, jam 16.00 kumpulan ya JANGAN LUPA!"
"Iyay, jam 16.00 kumpulan ya JANGAN LUPA!"
"Iyay, jam 16.00 kumpulan ya JANGAN LUPA!"
"Iya, in sya Allah," balasku
Sambil merebah, tentunya tidak lengkap kalau tidak sambil main smartphone bukan?
Scroll scroll like---
Dari sekian banyak unggahan. Aku tertegun dengan salah satu unggahan yang menurutku aneh.
Unggahan Kak Ghazi
Sebuah jepretan senja dengan latar belakang salah satu pohon rindang di sekitar kampus dan langit senja berwarna jingga, sederhana namun indah.
Dengan caption "Titik objek terindahku saat ini."
Tapi, bukan itu maksudku. Di tengah gambar tersebut ada perempuan berjilbab merah maroon dengan totebag hitam di sebelah kanannya sedang berjalan diantara pepohonan tersebut.
Deg!
Hah? Itu aku? Benarkah itu aku?
Tapi itu memang aku. Tadi aku lewat disitu, sendiri juga. Kerudungnya pun sama. Aku yakin itu pasti aku.
Lalu? Maksud captionnya? Untukku?
Gak! Gak! Gak mungkin. Mungkin untuk senja atau pohonnya. Tapi.. bisa jadi aku. Aku tepat berada di tengah foto itu.
Ah, sudahlah.. Aliya jangan Geer
Terlalu banyak kemungkinan yang tak masuk akal jika terus berada dalam pikiran itu.
Allahu Akbar.. Allahu Akbar..
Adzan ashar telah berkumandang. Aku segera mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat fardhu.
***
Tring!
"Iyaaaaaaay.. JANGAN LUPA!"
"Iya, zheyeeeeng.. ini aku lagi siap-siap."
"Oh, okedeh hehe."
"Jangan lupa bawa buku."
"Buat?"
"Notulensi"
"Lah kan sekretaris ada."
"Lagi sakit. Kamu aja ganti."
"Dih kok aku?"
"Gpp, cepet ya aku tunggu di sekre."
"Wey wey wey.. tunggu"
"Dah, jangan lama aku nunggu di sekre titik. "
Ailaaah.. di tinggalin kan. Padahal tinggal berangkat ini loh
Langkahku memburu mengejar waktu dengan satu buku tulis A5 dan bolpoint hitam yang kupegang.
"Nah.. ini namanya Aliya kak."
Kakak itu...
Alhamdulillah Day 1 selesai ya.. tunggu Day-day selanjutnya di #30haribersamaGhazi
Bantu suport ya..
Like dan comment teman-teman sangat berarti bagi saya..Terima kasih 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Ghazi
Teen Fiction🌺 COMPLETED🌺 Tak ada masa yang mampu kubiarkan berlalu begitu saja, semua berarti terutama tentang kamu, Ghazi. Kutulis 30 hari bersamamu karena kutahu seberapa pentingnya kamu untukku. Novel ini kuhadiahkan untukmu yang selalu hadir menemani hari...