Day 3

126 33 20
                                    

Perkataan Murobbiah di halaqoh tahfidz tersebut mengetuk pintu hatiku. Beliau menasihatiku dengan cara yang lembut hingga menetes air mataku. Aku bersyukur ditempatkan di lingkungan yang baik bersama orang-orang baik ini.

"Baik kak, terima kasih buat semuanya.. sayang kakak."

"Sama-sama shalihah.. semoga menjadi pribadi yang lebih baik lagi."

"Aamiin allahuma aamiin."

Ternyata kakak yang memergokiku bersama kak Ghazi di depan aula itu melaporkanku. Kesal namun benar, aku sadar. Aku tak patut bertemu dengan seorang yang bukan mahram apalagi berduaan meskipun di tempat ramai. Bagaimanapun hal tersebut dapat memancing prasangka buruk terhadap kita meskipun tidak melakukan apa-apa.

Chatku dengannya hanya sampai hari itu saja.
Kubaca ulang percakapanku dengannya. Ada rasa menyesal menyeruak dalam dadaku.

Kenapa aku bisa seterbuka itu padanya?
Seakan lupa diri, aku mencurahkan pada orang yang belum aku kenal.
Sesakit itukah aku waktu itu? Hingga ku tak sadar mencurahkannya secara gamblang kepada orang yang belum aku kenal?

Allahumaghfirlii..

Ya Allah, aku memohon keselamatan dunia dan akhirat pada-Mu. Aku memohon ampunan dan keselamatan agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Tutupilah segala kekuaranganku, tenangkanlah hatiku, jagalah depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung pada-Mu dari musibah yang tak terduga.

Ya Allah, aku memohon tutuplah aib-aibku, tentramkan hatiku dan ampunilah segala dosa-dosaku..

Aamiin ya Allah ya rabbal alamin..

Setan sangat tahu kelemahanku. Kini dia menertawakanku atas keberhasilannya menipuku.

***
WAKTU DHUHA

"Sayan.." teriak seseorang

Aku menahan langkah.

"Pasti Salsa yang manggil," pikirku

"Sayan.. " teriaknya lagi.

"Tuh kan Salsa, udah ketebak."

"Ahaha.. iya lah orang aku doang yang manggil kamu Sayan."

"Iya deh iya."

"Sholat dhuha kuy."

"Yuk."

Karena kebetulan masih memiliki wudhu, aku langsung menuju mesjid. Mesjid tersebut merupakan mesjid umum yang dibagi dua, bagian kanan untuk ikhwan dan bagian kiri untuk akhwat. Kedua bagian tersebut dipisah dengan dinding bongkar pasang agar mudah dibuka dan bagian akhwat dapat digunakan ketika Shalat Jum'at.

Aku memilih pojok kanan dekat dinding tersebut.

Beberapa menit kemudian..

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.." ucapku sebagai salam penutup shalat.

" اعد الله لهم مغفرة و اجرا عظيما.."

Terdengar samar seseorang melantunkan ayat suci Al-Quran dengan sangat tartil nan merdu menyejukkan.

Fokusku teralihkan yang asalnya berniat berdzikir malah menikmati alunan ayat suci Al-Quran tersebut.

Tidak tahu siapa yang membaca, aku tak peduli. Aku hanya ingin menikmatinya.

"Hey.." Salsa mengagetkan.

"Serius amat, kuy ke kelas."

"Dengerin siapa sih siapa?"

30 Hari Bersama GhaziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang