Day 24

46 7 1
                                    

Seperti hari biasanya, Aku Dira dan Salsa pergi bersama menuju kelas. Mata kuliah pagi ini adalah Managemen Syariah.

"Dududuh, ketemu ustadz ganteng lagi nih..hehe."

"Eh stt jangan gitu."

"Lah iya emang ganteng ustadznya .. huhu."

"Gak boleh itu punyaku."

"Eh eh eh.. punya aku loh."

"Dih, kalian berdua. Udah dia punyaku."

"Ahaha.. ikutan juga kau."

"Hahaha.."

Kami bergelak tawa memperebutkan satu nama ustadz tersebut. Sekadar untuk bercanda tentunya, karena memang Ustadz tersebut telah berumah tangga.

"Kalo aku sih gpp di poligami, asalkan sama ustadz itu."

"Masyaallah .. haha."

"Kalo aku mau sama anak kampus ini aja deh."

"Ekhem.. ekhem.. siapa tuh."

"Ada deh."

"Awas loh Yay, kalo gak ngundang."

"Hehe.. insyaallah."

"Lah, beneran Yay? Kapan?"

"Gak tahu."

"Ish, dasar. Kirain.."

"Hehe.."

***

"Nah, dalam penerapan aspek manajemen POAC juga dapat diterapkan dalam kehidupan rumah tangga," tutur Ustadz.

"Duh, bahas nikah mulu nih," bisik Dira

"Gpp lah ilmu."

"Iya si."

"Planning (perencanaan) meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya perencanaan, maka rumah tangga memiliki arah dan tujuan ke depan secara jelas. Suami sebagai seorang Direktur Utama harus menetapkan visi, misi, perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang untuk mencapai tujuan rumah tangga yang diinginkan."

"Syahrin bentar lagi mau jadi Direktur utama rumah tangga nih ustadz," Teriak seseorang

"Ish, engga bohong ustadz," Syahrin membela.

"Gpp Syahrin. Toh menikah itu ibadah."

"Nah loh Syahrin.. hayoo loo."

"Kamu nih ah."

"Hahaha," sekelas tergelak tawa melihat mimik wajah Syahrin yang menahan malu.

"Sudah.. sudah.. saya lanjutkan.."

"Organizing (pengorganisasian) adalah proses mengelompokkan sumber-sumber daya (resources) untuk melakukan suatu aktifitas tertentu. 

Misalnya:
Suami sebagai kepala keluarga bertugas untuk memimpin keluarganya, mencari nafkah dan rejeki yang halal, memenuhi kebutuhan primer-sekunder-tersier (untuk yang tersier jika mampu), menentukan pola didik anak. 

Istri merupakan Manajer Operasional yang mengatur segala sesuatu kegiatan dan aktivitas dalam keluarga. Mengatur dan mengurusi segala keperluan rumah tangga juga mampu menempatkan diri untuk menjadi istri yang solihah bagi suami dan ibu yang baik dan tauladan bagi anak-anak.

Anak merupakan titipan Allah kepada suami dan istri. Kita harus dapat memberikan yang terbaik untuk anak. Mulai dari pendidikannya, gizinya, kesehatan, bekal agama, dan lain-lain."

"Keren ustadz penjelasannya, hihihi mudah dipahami."

"Lah kamu kalo ngomongin nikah selalu garda depan, haha."

"Jadi pengen secepatnya menerapkan POAC nih tadz, hehe."

"Aduh, Imron ngebet nih."

"Bukan ngebet, tapi pengen segera menerapkan ilmu yang telah dipelajari."

"Yeu, sama aja."

Suasana kelas menjadi ricuh penuh gelak tawa. Akhwat yang mendengarkan perdebatan mereka pun ikut terkekeh.

"Mari semuanya doakan semoga Imron segera dipertemukan jodohnya," ucap Ustadz.

"Aamiin allahuma aamiin," ucap kami serentak.

"Aamiin ya Allah," ucap Imron dengan keras.

"Baik, sudah ya Imron. Udah di doakan tuh, tinggal usahanya."

"Hehe iya ustadz."

"Sekarang ke aspek yang ke tiga yaitu Actuating.
Ustadz melanjutkan penerapan POAC dalam rumah tangga. Karena ustadz tau nih, kalo ngomongin nikah pasti pada seger nih matanya, hehe."

"Iya ustadz, lanjut.."

"Actuating adalah peran manajer (suami) untuk mengarahkan segenap anggota yang sesuai dengan tujuan organisasi. Implementasi actuating dalam rumah tangga salah satunya adalah bahwa suami senantiasa memacu semangat istri dan keluarganya untuk mencapai visi dan misi."

"Dan terakhir adalah Controlling. Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. 

Misalkan nilai rapot anak kita tiap semester semakin turun, maka perlu ada perubahan rencana. Yang pada awalnya kita ajari sendiri, maka sekarang perlu bantuan dari pihak luar yaitu mengikutkan les tambahan.

Atau jika keuangan keluarga yang semula cukup untuk membiayai kebutuhan selama sebulan, tetapi beberapa bulan terakhir ternyata sering tekor, maka perlu ada tindakan evaluasi dan pengendalian. Istri harus melakukan pengetatan pengeluaran, jangan sampai besar pasak daripada tiang. Atau bisa juga melakukan bisnis baru yang disesuaikan dengan kemampuan dan permodalan untuk menambah pemasukan keluarga."

"Nah, gimana paham dengan pemaparan saya? Ada yang mau di tanyakan?"

"Alhamdulillah, paham ustadz."

"Paham ustadz."

"Paham dong pastinya, hehe."

"Sepertinya tidak ada yang mau bertanya ustadz," ucapku

"Eh, so tau nih Iyay. Ada kok aku."

"Oalah, silahkan atuh," jawabku

"Mau nanya nih, mau gak kamu jadi Manager Operasional perusahaan Rumah tanggaku, Iyay?"

"Cie.. ekheem.."

"Uhuuyyy.."

"Dih, apaan sih."

"Haha, bercanda Iyay," jelasnya.

"Mau dibantu ustadz gak nih?"

"Haha, boleh ustadz."

"AFKAR!!" teriakku.

"Eh, gak jadi ustadz. MO saya nya marah ustadz, hahaha."

"Ekhem.. ekhem.."

"Cie.. Iyay."

"Bercanda guys bercanda, haha."

"AWAS AFKAR!" ucapku sambil melototinya.

"Ampun-ampun."








Alhamdulillah Part 24 update juga
Jangan Lupa Vote and Comment nya ya guys😍

Semoga menjadi pahala yang berlipat ganda

30 Hari Bersama GhaziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang