Day 17

58 15 4
                                    

"Iyay ayo Halaqoh!" Ajak Lulu kebetulan sekarang adalah hari Jum'at. Jadwal Halaqoh bersama Kak Aisyah.

"Okay, tunggu ya."

"Sip."

Tanpa menunggu lama kami berangkat bersama. Semilir angin sore ikut menyertai kami. Dengan bermodalkan notebook A5, bolpoin dan Al-Qur'an kami siap menerima ilmu baru yang akan disampaikan.

"Assalamualaikum kak Aisyah."

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakaatuh."

"Wah, pada kemana nih? Belum pada dateng ya kak?"

"Iya nih Iyay, Lulu. Tunggu aja dulu ya."

"Okay kak," jawab kami berdua.

Sambil menunggu teman-teman yang lain, aku mengeluarkan smartphoneku mengecek barangkali ada pesan masuk atau sekadar scroll Instagram.

"Eh, kayaknya bagus kalo di foto." Pikirku.

Sebuah bunga kecil dengan kelopak berwarna putih. Kupetik dan ku simpan sembarang di meja halaqoh dengan latar belakang kak Aisyah dan Lulu yang tengah membaca Al-Qur'an kubuat mereka blur.

Cekrek!

"Lumayan lah."

Jepretan tersebut kubuat menjadi status WhatsApp dengan caption " Barokah Jum'at 😍 Kumpul dalam majlis ilmu."

Aku mulai membuka mushafku.

Surat Yusuf

"اعوذ بالله من الشيطان الرجيم ... "

Baru sampai setengah halaman, Nindia datang.

"Assalamualaikum kak, Iyay, Lulu"

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakaatuh."

"Maaf telat kak tadi masih ada kelas, oh iya kak tadi Najwa bilang izin gak bisa hadir soalnya lagi gak enak badan."

"Oalah okay, yang lainnya kemana ya?"

"Kakak.." teriak dua orang dari sebelah kanan tempat halaqoh.

"Maaf telat kak, aku Dela baru keluar kelas."

"Wih, sama."

Tring!

"Iyay, tolong bilangin dong ke kak Aisy, aku lagi sakit."

" Innalilahi.. semoga cepat sembuh ya."

"Aamiin allahuma aamiin."

Tring!

"Assalamu'alaikum Iyay"

"Waalaikumsalam iya kak?"

"Kamu lagi Mentoring ya?"

"Iya kak."

"Sama siapa mentornya?"

"Kak Aisyah, kak."

"Oalah.. okay makasih infonya."

"Sama-sama kak."

Setelah semuanya berkumpul kami akhirnya memulai Halaqoh atau kita sebut mentoring tersebut dan berlanjut pada penyampaian materi sampai akhirnya selesai.

"Eh Iyay, tadi kata Kak Widia minta ke kosannya dia, ada yang mau diomongin katanya."

"Oalah okay, makasih ya."

"Sama-sama."

Aku lumayan akrab dengan beberapa kaka tingkat di kampus salah satunya kak Widia. Beliau salah satu kakak tingkat yang baik, senang membantu juga ramah dan terbuka. Aku dengannya seperti layaknya adik dan kakak namun tidak menghilangkan rasa hormatku sebagai adik kelasnya.

Beberapa hari yang lalu, kami membuat project kecil-kecilan. Kami mencoba mengumpulkan uang untuk santunan kaum dhuafa di sekitar kampus. Kami mengumpulkan uang tersebut dengan uang mandiri atau uang titipan untuk di sedekahkan. Aku sendiri mengambil beberapa persen dari keuntungan daganganku dan fee memgajar privat.

"Assalamualaikum kak.."

"Waalaikumsalam.. akhirnya dede sayangkuh datang juga."

"Hehe maafin kak baru kelas kuliahnya ini."

"Oalah okay okay.. kakak mau ngasih tau nih, kita kedapatan uang dari donatur baru kita nih."

"Siapa tuh kak?"

"Itu loh Kakak ikhwan yang kemarin baru aja menikah."

"Oh, Kak Anwar ya."

"Nah iya, beliau pengen sedekah untuk anak-anak penghapal Al-Qur'an. Dia pengen dari sedekahnya itu kecipratan punya anak hafidz-hafidzah."

"Masyaallah.. btw, banyak yang pada nikah muda ya disini."

"Iya dong, makanya bersyukur kamu kuliah di kampus ini. Disini lebih tertarik langsung menikah dari pada di bawa main-main dapet dosa pula."

"Iya ya Masyaallah."

"Terus kak kok bisa ya langsung ta'aruf gitu, kan kita gak tau gimana kalo si cewe udah punya calon atau hal lainnya."

"Kan tukar cv atuh neng."

"Iya? Gimana tuh caranya?"

"Jadi gini.. Disini tuh kan kita punya kelompok halaqohnya masing-masing. Nah, di halaqoh tersebut ada murabbi - murabbiah nya kan? Nah dalam sistem ta'aruf tersebut jika ikhwannya suka sama kamu nih nanti dia bakal nyariin murabbiah kamu. Dia bakal bilang ke murabbinya dia kalau dia pengen tukar cv gitu nanti murabbinya dia bilang ke murabbiah kamu gitu.. pokoknya gitu deh, paham kali ya?"

"Oalah gitu.. serem dong ya kalo ada yang nanyain siapa murabbiah kita.. hiii"

Aduh, tadikan..

"Iya tuh bisa jadi dia nyiriin gitu."

"Hii.." aku menyeringai ngeri.

Jangan deh jangan..












Alhamdulillah baru sempet Update lagi nih..

Happy reading guys🤩

30 Hari Bersama GhaziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang